Jun 27, 2015

Mengeluh Sepi


Kepada Tuhan, mungkin kita sering mengeluh tentang kesepian. Tentang tidak ada yang bisa diajak berbagi cerita di sore hari, tentang tidak ada teman untuk melihat hal-hal yang indah, tentang bergumul sendirian dengan misi yang Anda emban, tentang kesepian yang masih Anda rasakan meski Anda berada di tengah-tengah banyak orang. 

Setelah mengeluh kepada Tuhan tentang kesepian Anda, Tuhan justru mengirimkan satu atau dua hingga ribuan teman yang mau mendengarkan Anda. Tuhan mengirimkan kerabat yang merawat kita ketika kita sakit. Setelah semua yang Tuhan berikan kepada kita, kita perlahan-lahan menjauh dari-Nya. Kita mengeluh kepada Tuhan setiap hari, berpura-pura melupakan doa-doa kita agar tidak kesepian. Padahal mungkin Tuhan sedang menunggu Anda untuk menceritakan hari Anda kepada-Nya. 

Kita selalu mencari pembenaran atas kesepian yang kita rasakan. Padahal, Tuhan tidak pernah membuat Anda kesepian, bahkan di tengah malam saat gelap dan sunyi. Tuhan tidak pernah membiarkan Anda kesepian. Tuhan selalu mengirimkan shi (apa) agar Anda tidak merasa kesepian. Jadi berhentilah mengeluh bahwa Anda kesepian. Anda hanya tidak menyadari bahwa Tuhan selalu mengawasi Anda.


Tentang Anak

Siapa lagi yang membuat Anda mendapatkan gelar “ibu” kalau bukan dari anak Anda?

Memang, memiliki anak pastilah juga beban. Anda harus membiayai sekolah mereka, membesarkan mereka, dan banyak lagi. Tetapi, “Demi Allah!” anugerah dan kebahagiaan yang Anda dapatkan jauh lebih banyak dan tak sebanding dengan beban yang Anda terima. Anak-anak dilahirkan ke dunia memang untuk menjadi rezeki bagi orang tuanya. Oleh karena itu, dalam Al-Qur'an, kata anak (aulad) sering kali disandingkan dengan kata harta (amwal). Anak diturunkan untuk menyenangkan manusia. 

Tanpa disadari, kehadiran anak di dunia sesungguhnya menjadi semacam energi terbarukan untuk manusia dewasa.

Mahalnya Sebuah Hidayah

Seandainya hidayah itu bisa dibeli di pasar-pasar, aku siap bekerja keras membanting tulang siang dan malam, mencari uang yang sebanyak-banyaknya, agar aku bisa membeli hidayah yang sebanyak-banyaknya pula. Kemudian aku berikan pada keluargaku, karib kerabatku, tetanggaku, teman-temanku, serta siapa saja yang aku cintai dan kuinginkan kebaikan baginya.

Namun…….

Hidayah tidak bisa dibeli Hidayah tidak dijual. Hidayah tidak bisa ditebus dengan segepok uang, tidak pula dengan segunung emas permata. Hidayah tidak bisa dihadiahkan……..

Sebab, hidayah ada di tangan Allah. Milik Allah. Haknya Allah. Terserah kehendak Allah, dianugerahkan kepada siapa hidayah itu….. Hidayah tidaklah diberikan kepada orang yang banyak uang. Namun, Allah karuniakan kepada orang yang tulus mencintai, mencari, serta mempelajari al-haq. Allah Maha Tahu, siapa dari kalangan para hamba-Nya yang pantas beroleh hidayah.

Yakni para hamba yang memang hati nuraninya menghendaki kebaikan untuk dirinya, untuk kebahagiaan akhiratnya. Hidayah akan sulit diraih oleh jiwa yang sombong terhadap kebenaran, serta merasa tak butuh kepada kebaikan dirinya dalam hidup di dunia dan akhirat.

Maka…….

Bila engkau hingga hari ini belum mengecap manisnya hidayah, belum berpijak di atas al-haq, periksalah jiwamu. Barangkali jiwamu congkak terhadap kebenaran, barangkali engkau malas mencari dan mempelajari kebenaran, hingga hidayah itu tak jua menyapamu.

“Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wa hab lanaa min ladunka rahmah innaka Antal Wahhaab……..

Keistimewaan Wanita Sholeh

Tak perlu menjadi Kartini untuk menjadi wanita hebat.

Dalam Islam wanita itu amat diistimewakan. Mulai dari derajatnya yang lebih tinggi dari laki-laki. sampai menjadi tolak ukur baik tidaknya seorang suami. karena sebaik-baik suami adalah yang berbuat baik pada istrinya.

Selain dimuliakan dalam islam, wanita pun memiliki kehebatan keistimewaan.

1. Ketika statusnya menjadi seorang anak, ia dapat membuka pintu surga bagi ayahnya. Amalnya yang baik akan kembali kepada ayahnya yang menjadikannya anak sholehah.

2. Ketika statusnya seorang istri. ia bisa menjadi pelengkap separuh agama suaminya dan menjadi teman perjalanan menuju surga.

3. Ketika statusnya menjadi seorang ibu. maka surga ada ditelapak kakinya. Derajatnya pun lebih tinggi dari seorang ayah.

Untuk laki-laki, jangan anggap remeh wanita. karena dibalik laki-laki hebat ada wanita hebat dibelakangnnya.

Untuk wanita, jadilah wanita sholehah apapun statusmu. jaga selalu kemuliaan dan keistimewaanmu.

Jun 26, 2015

Perasaan Hati Manusia

Perasaan hati itu suka berubah, mengikuti kondisi dan situasi yg dialaminya…Adakalanya ia merasakan kesedihan luar biasa, namun di lain waktu merasakan kegembiraan yang tak terkira.

Itulah perasaan manusia. SERING tak terduga, begitu sensitive dengan apapun yang menyinggungnya yang membuat orangnya menjadi mendadak bisa marah, benci, suka, cemburu, dan lain-lain.

Namun begitu, mengikuti perasaan hati begitu saja tanpa kontrol akal, akan dapat menimbulkan masalah atau membuat kesalahan. Sebab perasaan sering hanya menganalisa pengamalan rasa sekilas saja tanpa mempertimbangkan kebenaran dari apa yang dialaminya.

Intinya, Tuhan telah memberikan kita dua alat utama: hati dan akal, dengan keduanya kita menganalisa sesuatu untuk menghindari kesalahan.

Rumah Cinta

Kamu adalah rumah,
Sejauh jauhnya ku melangkah
Aku akan pulang, ke pelukanmu yang tenang.


Kamu adalah rumah,
Mungkin aku tak akan kemana mana
Sebab kamu dunia yang tak pernah selesai kujelajah 


Kamu adalah rumah,
Tempat aku meletakan segala rahasia
Juga cinta, cinta segala suka dan duka.

Ujian Hidup

Berbicara ujian,
Hidup ini sejatinya ujian.

Paras cantik,
Kepandaian,
Harta berlimpah,
Banyak anak,
Keluarga yang lengkap,
Sahabat yang selalu ada,
Semua itu ujian.
Dan ‘nilainya’ akan diberikan di hari pembalasan kelak.

Ujian tidak hanya berbicara tentang kesedihan, kesakitan, kesengsaraan.
Karena hidup yang bahagia pun akan dipertanggungjawabkan.

Ujian hadir saat,
Hadiah datang bertubi-tubi,
Rejeki mengalir tanpa henti,
Kesenangan hadir tanpa pedih,
Harapan menjadi nyata tanpa akhir,
Karena Allah tau,
Kita mampu menghadapinya dengan rendah hati.
Menikmati segala kebahagiaan dengan berbagi,
Mensyukuri segala kenikmatan dengan memberi.

Ujian juga hadir saat,
Semua harta lenyap,
Kesakitan jiwa merayap,
Raga mulai tak mampu menegap,
Mendadak kehilangan beribu harap,
Mimpi sulit terwujud tanpa sebab.
Karena Allah tau.
Kita mampu menjalaninya dengan kesabaran dan keikhlasan.
Menikmati segala pedih dengan pendekatan,
Mensyukuri segala kesakitan dengan kelapangan.

Tidak ada satu fase dalam hidup ini yang luput dari perhatian-Nya.
Karena ujian bukan akhir perjalanan,
Namun awal dari sebuah pertanggungjawaban. .

Mimpi dan Tanda Tanya

Hhhhh..
Mimpi?
Mimpi.
Dan mimpi.

Banyak mimpi.
Seribu.
Sejuta.
Perihal apa dan siapa.

Terbangun dari tidur bermimpi.
Di dalam tidurpun bermimpi lagi.
Tubuh mimpi tak pernah lelah.
Membujuk nurani yang sering singgah –dalam diam.

Mimpi kadang seperti tipu daya.
Yang melaluinya seseorang berserah.
Yang melaluinya seseorang mengalah.
Yang melaluinya pula seseorang merasa bersalah.

Namun tak banyak yang tahu.
Perihal mimpi tak bisa teratur.
Hanya pemilik dan pencipta yang memahami.
Seperti, mimpiku ya mimpiku, mimpimu ya mimpimu.

Sekian banyak perhatian.
Sekian banyak kesibukan.
Sekian banyak melodi tercipta.
Mimpi ialah mimpi, yang akan jadi nyata jika tanpa tanda tanya.

Jun 25, 2015

Keinginan


Allah sudah sangat baik kepada kita, Dia sudah memberikan kepada kita kecantikan, kepintaran, atau apapun baik itu berupa materi atau non materi maka rawatlah, lindungilah, terus belajarlah dan juga jagalah dengan baik. Karena zaman akan terus tumbuh, karena kita juga pasti menua dan kehidupanpun akan terus berputar .

Begitu juga halnya dengan iman, jika kita tidak menjaganya, menambah ilmu dan memperkaya diri, iman bisa saja terjun bebas karena iman bisa naik turun. Pilihan ada ditangan kita, mau terjun bebas atau melambung ke puncak tertinggi.

Seperti merawat bunga. Kita ingin bunga tersebut tumbuh subur, muncul bunga yang cantik, segar dan warnanya bagus tapi jika kita tidak memberi pupuk, menyiramnya atau meletakkannya di pot dan terkena sinar matahari yang cukup, apa bisa bunga yang kita tanam seperti yang kita harapakan tadi (?)

Keinginan itu bisa menjadi kenyataan. Begitu juga dengan harapan. Harapanpun akan menjadi kenyataan jika kita terus berusaha, berdoa dan berserah.

Kesabaran

Kesabaran akan membuahkan kebahagian. Kenapa ? karena kamu sudah mampu mengontrol emosi dengan baik. Bersabar adalah pupuk dari kebahagian yang kadang orang ingin cepat mengambilnya atau merasakannya. Padahal jika mau sedikit bersabar mungkin hasilnya akan berbeda. Kesabaran mengajarkan kita untuk melatih emosi, melatih keinginan dan juga melatih harapan. Bersabar adalah pupuk dari kebahagiaan yang hasilnya nanti mungkin bisa lebih baik dan lebih indah

Hati Adalah Kunci Diri

Maka dari itu bersihkan hati dari berbagai macam kotoran, karena kotoran tersebut dapat mengganggunya untuk menunjukkan mana yang benar atau mana yang salah

Karena setiap kita punya hati
Dan setiap kita pun punya mata hati yang tak bisa berbohong


Kadang yang salah adalah kita tak mau mengikuti mata hati, masih egois untuk menerima kebenaran ataupun ketentuan-ketentuan yang jelas itu ada dan sesuai syariat

Maka dari itu jagalah hatimu, jagalah dari hal yang dapat menutup mata hatimu

Yang lain mungkin ngeblurr, tapi hatimu jangan ikutan ngebluur

Tujuan Dalam Sebuah Perjalanan

Ada yang orang yang tak mempermasalahkan sebuah perjalanan

Karena ia tau tujuan dari perjalanannya tersebut 

Ada yang orang yang tak mempermasalahkan sebuah perjalanan

Karena ia tau sesuatu sedang menunggunya setelah melakukan perjalanan tersebut 

Ada yang orang yang tak mempermasalahkan sebuah perjalanan 

Karena ia tau bahwa ia akan sampai pada tujuan yang ia harapkan 

Ada yang orang yang tak mempermasalahkan sebuah perjalanan 

Karena ia tau ada banyak hal yang akan ia peroleh selama perjalanan ini dan tentunya tetap akan mengantarkannya pada tujuannya 

Ada orang yang tak mempermasalahkan sebuah perjalanan 

Meskipun perjalanan ini sulit, meskipun perjalanan ini banyak rintangan, meskipun perjalanan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding yang lain, meskipun perjalanan yang dilalui jauh, berliku dan mungkin penuh dengan tantangan

Namun, ada orang yang tetap berjalan dan terus melanjutkan perjalanannya, tetap berjuang, niat dan tekadnya tak pernah padam karena ia tau apa yang akan diperoleh ketika telah selesai melakukan perjalanannya, yaitu sampai di tujuan yang ia inginkan dan harapkan dari awal ketika memulai sebuah perjalanan

Memperjuangkan Seseorang

Memperjuangkan seseorang itu bukan sekedar memperjuangkan hatinya, tetapi lebih dari itu. 

Memperjuangkan seseorang itu, tentang mengusahakan sesuatu yang lebih dalam. Memperjuangkan seseorang itu, tentang mengusahakan kebersamaan di dunia, serta kehidupan setelahnya agar jadi nyata. 

Ia adalah tentang kesediaan mengambil tanggung jawab, serta kelapangan pada senyum yang hangat dalam mengingatkan yang baik.

Memperjuangkan seseorang itu, adalah upaya. Upaya yang sungguh untuk mendewasa. Tanpa lupa menertawakan hal-hal kecil yang konyol serta bodoh. Sebab tawa adalah perekat. Ia sebagian dari sejuta macam cara untuk saling menemukan hati satu sama lain dalam rasa masing-masing. 

Memperjuangkan seseorang adalah tentang dada yang luas dalam meminta maaf, dalam pernyataan yang jujur atas ketidak mampuan akan sesuatu. Dan memperjuangkan seseorang, adalah juga tentang menerima keadaan satu sama lain. Dengan penuturan yang tulus. Dengan menyeka air mata yang meleleh. Untuk kemudian membesarkan hatinya, bahwa kita akan tumbuh dan melangkah bersama. Dengan menggenggam erat syukur dan sabar. Atas apapun. Hari ini, esok, ataupun nanti.

Jun 24, 2015

Melihat Lebih Dekat

Lihatlah ternyata ada kecantikan di dalam kesederhanaan
Lihatlah ternyata ada ketulusan di dalam ketidakmampuan
Lihatlah ternyata ada kebahagiaan di dalam keterbatasan


Kadang kita terlalu jauh melihat
Kadang kita kurang bersyukur. Mengapa?
Karena kita membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain.
Padahal jika bisa melihat lebih dekat, sebenarnya kita sendiri pun memiliki itu.


Biarlah jika orang-orang hanya melihat atau tau akan sesuatu yang jelas-jelas nampak atau sengaja dinampakkan
Karena akan ada orang lain yang akan melihatmu dengan apa adanya kamu

Dan itu akan lebih sesuatu, karena dia sendiri yang mencari tahu bukan kamu yang memberi tahu

Tanggung Jawab Wanita Sebagai Istri dan Ibu


“Wanita adalah pemimpin di rumah suaminya, dan dia bertanggung jawab atas apa yang ia pimpin.” (Muttafaqun ‘alaih)

Tidak diragukan lagi bahwa wanita memikul tanggung jawab besar di rumah suaminya. Tanggung jawab ini jauh lebih besar dari sekedar memberikan pelayanan kepada suami, memberi makan anak-anak dan mengurus rumah. Tanggung jawab ini lebih berupa peran dirinya sebagai faktor kesuksesan suami dalam hidupnya, mencari keridhaan Allah subhanahu wata’ala dan mendidik anak-anak dengan baik serta mengontrol akhlak mereka. Ini menuntut seorang wanita untuk memahami jauhnya tanggung jawab yang ia pikul dan membekali diri secukupnya serta mengenal kewajiban apa yang mesti ia tunaikan terhadap anggota keluarga yang akan ditanyakan Allah subhanahu wata’ala kepadanya.


Sayangnya, banyak sekali wanita zaman sekarang yang tidak bisa bersikap dengan baik kepada suaminya. Ia bukannya menolong menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya agar selesai dengan cara yang terbaik, mereka malah menjadi penghalang di atas jalan suami ke arah kesuksesan bekerja. Sebagian wanita keliru memahami bahwa mereka menganggap kehidupan suami istri adalah salah satu pertarungan kedua belah pihak yang masing-masing berusaha duduk di atas singgasana kehidupan tersebut, bukannya memahami bahwa kehidupan suami istri adalah untuk saling melengkapi, saling membantu dalam memikul tanggung jawab, menciptakan kasih dan sayang yang bisa memenuhi rumah sekaligus menjadi pondasi pergaulan suami istri.


Sebagai contoh saja, Anda akan jumpai sebagian wanita ingin bekerja di luar rumah meskipun akibatnya ia akan sangat menelantarkan tugas-tugasnya sebagai ibu. Walaupun ia harus mengesampingkan banyak sekali kewajiban ini dan tidak begitu perlu kepada pekerjaan di luar rumah dari sisi kebutuhan materi. Tetapi, ia terus saja memilih bekerja di luar rumah dengan membuang semua tanggung jawab tadi. Dari sinilah awal mula ia meremehkan pendidikan anak-anaknya dan mengawasi akhlak mereka. Kemudian ia baru akan terhenyak ketika anak-anaknya menyimpang, atau sebagian mereka menyimpang, setelah semuanya berlalu dan ia tidak bisa lagi berbuat apa-apa. Sesungguhnya ketika ibu meninggalkan anak-anaknya dan lalai dari mendidik mereka karena kesibukan, apa pun sebabnya, bisa dikatakan ini adalah suatu kejahatan yang besar dalam diri seorang ibu. Ketika seorang anak kecil menjumpai ibu yang tidak bertanggung jawab dan melalaikan pendidikannya, pada hakikatnya ia adalah anak yatim dengan berbagai cakupan maknanya.

Ibu adalah yang paling dekat dengan anak, pendidikannya lebih berpengaruh kepada mereka, terlebih dalam fase-fase pertama masa kanak-kanak. Dialah yang menanamkan dalam diri mereka prinsip-prinsip, norma-norma dan akhlak yang utama. Atau sebaliknya, membiarkan mereka menjadi mangsa kebodohan dan penyimpangan.

1. Ibu harus menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam melaksanakan berbagai macam ibadah dan akhlak mulia yang ia perintahkan kepada mereka, seperti sifat jujur, amanah, menepati janji—walaupun terhadap anak kecil—, berani dan tidak takut mengatakan kebenaran, dermawan, suka bersedekah, mengasihi fakir miskin, dan sifat-sifat terpuji, karakter-karakter yang baik serta akhlak luhur lainnya. Seorang ibu harus mengerti bahwa jika ia tidak bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam hal yang ia perintahkan, maka kata-katanya hanya akan menjadi debu yang berhamburan (tidak ada gunanya). Anak-anak tidak akan percaya kepadanya walaupun ia menggunakan berbagai dalil dan alasan.

2. Hendaknya ia menunaikan hak suaminya. Jangan sampai ia bertengkar dengan suami di hadapan anak-anak. Hendaknya ia sabar menghadapi suami yang bertipe keras. Hendaknya ia menjaga kepentingan suami dan tidak berlebihan dalam menggunakan hartanya, ia gunakan harta itu untuk hal yang makruf, dan menjadi pembantu suaminya dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah subhanahu wata’ala. Hendaknya ia bersikap lembut ketika memenuhi permintaan suami, supaya ia tidak melampiaskan hasratnya kepada yang haram. 

3. Hendaknya ia meninggalkan pekerjaan di luar rumah jika hanya akan menghalanginya menunaikan tugasnya sebagai istri dan ibu bagi anak-anak, jika ia memang tidak perlu sekali terhadap pekerjaan tersebut. Demikian juga, janganlah banyak berpikir memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelengkap dengan mengesampingkan urusan lain yang lebih penting, seperti mendidik anak dan memberikan pengawasan dan perhatian yang baik kepada mereka.

4. Mendorong anak-anak untuk melaksanakan shalat ketika tercapai usia tujuh tahun supaya menjadi terbiasa dengannya. Dalam sebuah hadits yang mulia:

 “Ajarilah anak-anak kalian untuk shalat jika telah berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka pada usia 10 tahun (jika tidak mau shalat), dan pisahkan tempat tidur mereka.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan yang lain. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ nomor 5867.) 

5. Tidak terlalu ketat dalam mengontrol anak, sebab ini akan menimbulkan ketidakstabilan dalam kehidupan mereka di masa mendatang. Hendaknya ia memperlakukan mereka dengan lembut tetapi disiplin dan tidak galak terhadap mereka, karena tak jarang ini akan membuahkan hasil berlawanan dengan yang diharapkan. Seorang ibu harus membaca buku tentang psikologi anak dan bagaimana menyikapinya serta berkonsultasi dengan ahli dan dokter dalam bidang tersebut.

6. Mengingatkan anak untuk menghindari teman yang jahat, serta menjelaskan kejelekan-kejelekan mereka seperti itu sehingga mereka menghindarinya. Sebab kata orang Arab, teman adalah seorang penarik.

7. Mengeluarkan barang-barang yang merusak akal dan akhlak dari dalam rumah dan tidak mentolerir masuknya majalah-majalah porno yang menampilkan bagian-bagian tubuh wanita yang mengundang fitnah serta membawa hal-hal yang diharamkan Allah, seperti kerinduan yang haram, cinta, dan asmara. 

Semoga bermanfaat

Dari berbagai sumber.


Rindu Untuk Mas Paijo

Lembaran aksara rindu tersimpan rapi di mejaku, tanpa sempat ku berikan untukmu. Berawal dari satu, dua, tiga lembar hingga jumlahnya tak terhingga, entah apa yang kutuliskan pada kertas-kertas itu, namun pada intinya itulah rinduku untukmu mas paijo yang tak pernah usai kurangkai.

Ada tangis pada setiap katanya, ada doa dan harap pada setiap kalimatnya, ada sedikit bahagia yang tersirat pada setiap kenangan yang diingatnya.
 

Namun, aku tidak yakin akan memberitahumu tentang semua rindu yang kupunya. Karena rinduku terlalu kuat, karena aku yakin rindumu juga demikian, seperti rindu yang aku miliki.

Mengapa rindu tak pernah berlalu dengan mudah seperti kau yang dengan cepat melesap dari lamunanku. Bahkan punggungmu pun tak mampu lagi untuk kulihat karena tertutup awan rindu.

Aku tak pernah menceritakan langsung tentang rindu ini pada seseorang, karena mungkin ia akan bosan mendengarnya. Oleh karena itu biar aku aksarakan rindu untukmu. Perihal mereka yang bosan membacanya, aku tak apa, karena aku tak memaksa mereka untuk tahu semua ceritaku. Karena memang benar sungguh hanya mas paijo yang aku rindu.

Jun 23, 2015

Kesempatan Yang Tersembunyi

Bila kita tak pernah melakukan kesalahan, ada baiknya kita melihat lagi langkah kita.

Jangan-jangan kita tak mengalah setapak pun. Kesalahan memang tak mengenakkan, namun seorang optimis lebih banyak belajar dari kesalahan daripada dari keberhasilan.

Kesalahan menuntun kita untuk mempelajari kembali sesuatu yang terjadi. Bukan cuma itu, kesalahan memimpin kita untuk mengambil tindakan yang lebih baik.

Kesalahan adalah kawan baik yang mengatakan secara samar apa yang harus kita kerjakan.

Lihatlah kesalahan apa adanya. Jauhkan prasangka, kesedihan dan ratapan bila kesalahan menimpa kita. Karena, dibalik kesalahan tersimpan kesempatan yang tersembunyi.
Colombus melakukan “kesalahan” yang besar dalam perjalanannya mencari jalur ke India, yaitu menemukan benua Amerika.


Namun bertahun-tahun kemudian, jutaan orang mengikuti “kesalahan” tersebut untuk menuai kemakmuran hidup mereka.

Masihkah kita menganggapnya sebagai kesalahan?

Cinta itu Sederhana

Cinta adalah seorang istri yang memasak untuk berbuka puasa sambil membayangkan senyum suami dan anak-anaknya saat mencicipi masakan itu.

Cinta adalah suami yang membawakan oleh-oleh untuk istri dan anak-anaknya, sepulang bekerja, untuk mereka berbuka puasa.

Cinta adalah anak-anak yang duduk tak sabar memandangi televisi, menghitung iklan dan menunggu azan magrib, sambil membicarakan masakan ibunya atau rencana tarawih bersama ayahnya.

Cinta adalah sebuah keluarga yang duduk bersama di meja makan, menyantap menu berbuka mereka sambil berbincang hangat tentang apa saja.

Cinta adalah rasa ikhlas seorang ibu, ketulusan seorang ayah, keriangan anak-anak dan kehangatan sebuah keluarga.

Cinta adalah satu keluarga yang shalat berjamaah selepas berbuka, si ayah memimpin doa untuk keluarganya, si ibu mencium tangan suaminya dan kening anak-anaknya.

Cinta adalah hal-hal sederhana di sekeliling kita, hal-hal yang barangkali sering kita lupa untuk mensyukuri dan memberinya makna, tetapi segalanya dekat sekaligus nyata dalam hidup kita.

Adakah cinta semacam itu di rumah Anda?

Suka Merasa..

Saat curhat banyak hati yang suka merasa. Merasa paling disakiti, dilukai, dihianati, atau paling menderita. Padahal, namanya perasaan selalu relatif dan subyektif.

Seperti anak manja yang nangis seharian saat kehilangan permen, karena hatinya kecil, masalah sepele jadi besar.

Di saat hati besar dan lapang, kehilangan bukanlah masalah besar. Termasuk kehilangan dia yang hati cinta.

Patah hati? Itu hanya masalah kecil. Tak perlu menangis semalam suntuk, tak perlu menghentikan dunia, tak usah merasa paling menderita..

Kau tahu? Di dunia ini banyak orang yang masalahnya lebih rumit dan besar dari kamu. Jangankan memikirkan cinta, untuk hidup sehari saja, butuh perjuangan darah dan airmata.

Kawan, suka merasa hanyalah masalah perasaan. Maka bimbinglah perasaan itu dengan iman dan logika, agar hati lapang dan tenang selalu ^^ 

Semoga Allah mudahkan setiap urusan perasaan.

Hebatnya Laki-Laki Sebagai Suami Dan Ayah

LAKI-LAKI adalah ciptaan
TUHAN yg paling indah.


Dia banyak mengalah dari
umur yang sangat muda. 


Dia membelanjakan
semua duit,
untuk beli hadiah,
untuk yang dia cinta,
hanya untuk melihat
dia tersenyum.. 


Dia korbankan masa
lajangnya hanya untuk
seorang wanita.


Dia korbankan masa
mudanya demi istri dan anak-anaknya. dengan bekerja sampai malam tanpa mengeluh..


Dia bina masa depan
mereka Sekeluarga
dengan hutang dari bank
dan membayar cicilan
sampe stress..


Dia telah bersusah payah
tapi masih dimarahi isteri
dan boss. 


Kehidupan Dia
berakhir hanya untuk
mengalah demi
kebahagiaan orang lain..


Kalau dia keluar rumah,
katanya dia ngelayap..


Kalau dia tinggal dirumah,
kata orang dia malas.. 


Kalau dia marahi anak-anak,
kata orang dia galak..

Kalau dia tak marah, kata Orang
dia laki-laki yang tak tegas..


Kalau dia tak bolehkan isteri bekerja, kata orang dia seorang yang mengungkung..

Kalau dia bolehkan isteri
bekerja, kata orang dia makan
gaji isteri..


Kalau dia dengar apa kata ibunya, kata orang dia anak mami..

Kalau dia dengar kata isteri,
kata orang dia DKI
(Dibawah Ketiak Istri)


Kalau dia banyak menolong wanita yang membutuhkan, dibilang hidung belang..

Kalau gak mau tolong
wanita lain, katanya kejam..


Tapi di tengah terpaan
segala macam tuduhan,
dia tetap tegar..


Dialah laki-laki sebagai suami dan ayah
Hargailah setiap laki-laki
dalam hidup Anda.


Anda tidak akan pernah
tahu apa perngorbanan yang
sudah dilakukan buat Anda..


Jadi sebagai pasangan, bahagiakanlah laki-lakimu, suamimu dan ayah dari anak-anakmu,
laki-laki supaya mereka tersenyum, 

dan kepada semua wanita supaya
mereka sadar bahwa
laki-laki itu amat berharga..

Tentang Rasa Hormat

Banyak orang yang kecewa karena merasa gagal mendapatkan rasa hormat. 

Banyak orangtua yang bertanya-tanya mengapa anak-anaknya tak menghormatinya.

Banyak suami yang menuntut untuk dihormati oleh istrinya. 

Banyak atasan yang marah karena tak dihormati bawahannya. 

Banyak guru yang tak tahu mengapa murid-muridnya kehilangan rasa hormat kepadanya. 

Banyak dari kita yang lupa bawa rasa hormat hanya akan kita dapatkan setelah kita juga memberikannya!

Orang-orang yang begitu dihormati orang lainnya adalah mereka yang menghormati sesamanya.

Orangtua yang sangat dihormati dalam keluarga adalah juga yang menghormati hak-hak anak-anaknya.

Suami yang terhormat adalah yang begitu menghormati istrinya.

Atasan yang mendapatkan banyak rasa hormat adalah yang yang tak pernah merendahkan bawahannya.

Guru yang paling dihormati adalah yang paling mendengarkan murid-muridnya.

Rasa hormat adalah tentang memberi dan mendapatkan lebih…
Masuk akal, bukan?

Jun 22, 2015

Untuk Mengerti...

Untuk mengerti apa itu rasa sakit, perlu lebih dari sekali merasakan penderitaan.

Untuk mengerti apa itu menghargai, perlu mengetahui siapa saja yang pernah kau sia-siakan.

Untuk mengerti apa itu kehilangan, perlu menyadari sesuatu yang berharga yang pernah kau miliki..  

untuk mengerti apa itu cinta yang suci, perlu memahami Dzat yang abadi dan tak ternodai.

manusia diberikan pilihan untuk menjalani kehidupannya. maka, gunakan itu sebaik-baiknya.


karena seperti halnya engkau memilih jalan pulang, semua memiliki konsekuensi dan resiko yang harus dihadapi.

Pesan Rembulan

Aku cemburu pada rembulan yang kau tatap dengan begitu sendu, penuh rindu. Sepertinya kau lupa bahwa di sampingmu, ada aku. Mungkin pikiranmu sedang mengawang bersama sunggingan senyum yang berusaha kau sembunyikan. Ah, rembulan sebegitu berarti untukmu.

Kusodorkan secangkir cokelat panas yang sedari tadi tak kau acuhkan; mencoba mencuri perhatian. Nihil. Masih saja kau dongakkan wajah menikmati malam yang pekat. Rembulan itu bercahaya sendirian. Setelah sekian waktu, parasmu berangsur menjadi begitu damai.

Tidak kusangkal bahwa rembulan malam ini cantik mempesona. Tetapi tetap saja, aku lebih tertarik untuk memperhatikanmu. Mengapa memilih yang jauh jika yang begitu dekat tampak bersinar cemerlang?

Kau tersenyum. Memalingkan wajah dan mendapatiku gelagapan mengalihkan pandangan. Cahaya di sekitar kita begitu redup. Semoga kamu tidak sempat melihat semu pada pipiku.

“Terima kasih telah memberiku waktu.” ujarmu. Genggaman tanganmu benar-benar hangat. Mengalir kebahagiaan yang memicu jantungku berdegup lebih cepat. “Aku tidak tahu harus mengucapkan apa padamu, tetapi apakah kau mau mendengar pesan rembulan untukmu?”

Tatapan mataku bertemu tatapan matamu. Lekat. Berbinar-binar. Senyum adalah jawaban. Pun, kamu selalu tahu bahwa aku suka mendengarkan.

Pesan sang rembulan, “Ada seorang perempuan yang cemburu padaku. Dia sedang duduk bersisian denganmu. Menatapmu lekat seolah takut kau dicuri olehku. Katakan padanya, bahwa kau bercakap-cakap denganku, selalu tentang dia. Perasaanmu yang ingin menjelma kata-kata, namun begitu kelu untuk diungkapkan.

Rasa yang menjadi begitu pemalu karena telah menunggu sekian waktu. Seakan perlakuan saja sudah cukup, namun terkadang ia sangsi untuk percaya.

Katakan padanya, meski jauh, meski dekat, dia tetap bercahaya lebih indah; di hatimu. Tidak sepertiku yang hanya tertangkap pada indera mata. Tidak sepertiku yang harus menunggu gelap agar gemerlap. Tidak sepertiku yang samar-samar meredup dan terkadang melengkung segaris sabit. Dia adalah indah. Dia adalah sebuah dunia yang berbeda. Dia adalah penguatmu. Dia adalah yang selalu setia menunggumu. Dia adalah doa-doa yang memudahkan hidupmu. Dia bisa menjelma apa saja. Maka, terkadang yang dia butuhkan hanyalah ungkapan terima kasih dalam kata-kata cinta. Bukan apa-apa.”

Menangisnya Seorang Lelaki

Beginilah cara laki-laki menangis.
 
Terlihat diam dan tenang, sesekali

air matanya keluar dari matanya. Pandangannya kosong namun
seperti ingin mengatakan sesuatu.
Tidak selama wanita saat menangis, hanya
beberapa menit, bahkan beberapa detik.
Diam dalam sendirinya, Seolah- olah tangis itu milik dia seorang.
Tidak ada yang lain..


Setelah puas di detik-detiknya, dia kembali lagi beraktifitas seperti biasa..
Seperti tidak pernah terjadi apa-apa..
Perempuan berpikir dengan perasaannya, laki-laki berpikir dengan
logikanya.
Inilah mengapa perempuan lebih sensitif dibandingkan dengan laki-
laki.
Tapi, menangis selalu berasal dari
perasaan. 


Teman..
ketika laki-laki menangis, bukan sebutan cengeng atau kurang jantanlah yang harus dilontarkan padanya.
Tapi lihatlah betapa sangat beratnya dia menahan deritanya, sehingga
dia perlu mengeluarkan air matanya yang berharga itu..
Dia tidak perlu orang mendekatinya, dia tidak perlu orang untuk
menghiburnya.
Yang dia perlukan hanya beberapa menit/ detiknya
untuk ketenangan batin.


Ya, itulah laki-laki...

Pusar Rembulan

Ranting Menusuk Rembulan
Kulihat rembulan hampir sempurna
Seperempatnya tertelan kegelapan
Sisanya memancar indah menggoda kagum
Ranting kering berderai akibat angin
Tukikan kerontanya tajam
Tetiba ia tiba pada pusar rembulan
Menusuknya dengan buta
Rembulan tercecer memuntahkan putih
Kemilaunya menyala-nyala
Darah itu warnamu
Ranting terus bekerja
Aku terpaku di beranda
Tewas sudah rembulan
Indahmu tak kekal
Maka kutahu
Bahwa hidup tak mesti cantik
Karena dengki mematikan kehidupan

Harapan

Apa sih harapan itu ? “Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu.Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.(sumber : wikipedia) 

Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan “berpikir positif” yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal “pikiran negatif” atau “berpikir pesimis”. (ini ilmiah nya) dan ribet

Kalau saya bisa ambil kesimpulan berdasarkan pengalaman sih : Harapan itu bentuk perasaan kita akan sesuatu yg kita inginkan kepada (dalam hal ini pasangan) tentang hal yang bagus-bagus akan terjadi di masa yang akan datang…Jadi mau kita ta’aruf sekalipun yang nama nya harapan akan selalu ada dalam diri kita, Nah kadang harapan kita kelewat tinggi atau muluk-muluk, begitu harapan yang kita idamkan tidak sesuai seperti yang kita bayangkan yang akan terjadi berikut nya adalah merasa di beri harapan kosong atau palsu.Sebenarnya gak akan ada php loh kalau kalian gak ge-er, bermula dari GR harapan muncul (yg muluk-muluk) contoh : “berharap kau lah jodoh ku wahai arjuna” hahaha… si arjuna pun merasa si juwita berbunga-bunga saat di dekat nya, sifat laki-laki nya pun keluar (GOMBAL), makin bertambah si juwita berbunga-bunga dan mempunyai harapan makin tinggi ke awan-awan, tapi realita nya dua minggu kemudian putus hubungan si juwita dan arjuna, si arjuna terbang mencari pendamping lain, tapi si juwita meratapi harapan nya yang ternyata kosong (jadi nya susah move on). 

Dari sini sebenar nya kita sebagai manusia harus menjaga yang nama nya harapan jangan over tapi juga jangan gak ada sama sekali. Harapan akan selalu ada dari diri kita, entah kita yang memulai atau orang lain yang memberikan nya. Kembali lagi ke kontrol diri sendiri memilah-milah mana harapan yang masuk logika akan keadaan dan kondisi kalian saat ini.

Jadi kesimpulan nya? Salah manusia nya apa harapan nya? Jawab sendiri-sendiri di dalam hati… :

Sebelum

Sebelum aku memutuskan menyambut tangan mu….
Sudah aku camkan asa dikalbu….
Sebelum aku melangkah ke daerah sunyi…
Sudah ku persiapkan diri….
Untuk mengusir semilir sepi…

Begitupun…
Sebelum aku memutuskan…
Mencintai dirimu dengan kesetiaan….
Sudah ku persiapan keindahan…
Untuk bergandingan menuju impian….

Telah ku persiapkan senyuman…
Juga airmata untuk mengisi suka duka kehidupan….
Dengan kemuliaan dan kelembutan…
Berserta kasih sayang dan penghargaan…

Sudah ku bina sebuah dermaga…
Menjadi tempat berlabuhnya cinta….
Juga ketenangan dalam asmara….
Sebagai bumbu kasih mesra…

Namun, aku tidak pernah tau….
Kalau nanti kita dipisahkan maut….
Kemana tempat aku berpaut….
Bahkan setelah semua yang kita lalui….
Apakah aku masih mampu berdiri….

Dan apakah masih ada….
Ruang dihidupku….
Yang bisa ku namakan bahagia selalu bersamamu mas paijo….

Rumah

Karena rumah bukan perkara tumpukan batu bata dan semen. Bagiku rumah adalah rasa aman dan nyaman untuk menjadi diri sendiri, saling memahami antar penghuninya, saling menghargai. 

Ketika aku tau sisi terburukmu dan tetap di sampingmu tanpa perlu kamu sembunyikan burukmu dan sebaliknya. 
Ketika kita berbagi mimpi dan sekedar menepuk pundak, “kamu pasti bisa”. 

Saat berucap maaf dan memaafkan bukan basa-basi. 
Rumah adalah tempat tumbuhnya impian, cinta dan rasa percaya.

Jun 21, 2015

Perempuan Bahagia itu Cantik

“Cantik? emang biar apa sih?”
“biar cantik.”
“udah cantik.”
“biar lebih cantik. kalau menikah seharusnya perempuan kan tambah cantik, supaya menyenangkan suami. bukan seperti orang-orang, ‘ah udah ketemu jodoh ini’ jadi cuek sama penampilan.”
“ah, gampang itu biar lebih cantik. nggak usah ribet.”
“caranya?”
“bahagia. aku yang bikin kamu bahagia.”


***

kecantikan seorang perempuan berbanding lurus dengan seberapa cantik pasangannya menilainya.

laki-laki yang membahagiakan perempuannya, lebih ampuh menjadikan perempuan itu cantik daripada produk-produk kecantikan.

perempuan bahagia itu cantik.
sebab kecantikan tak hanya tertangkap oleh mata, tetapi juga telinga–dan hati yang melihatnya.

Mendapat Nikmat

mendapatkan nikmat adalah hak manusia. disyukuri manusia adalah hak nikmat. 

sesungguhnya nikmat yang paling sering disepelekan adalah kesehatan dan waktu luang. 

merugilah manusia yang tak pandai mengelola keluangan. seperti pengusaha yang tak piawai mengatur keuangan.

sebaik-baiknya ilmu adalah yang amaliah. sebaik-baiknya amal adalah yang ilmiah. sebaik-baiknya akhlak adalah yang karimah. 

sesungguhnya cara mensyukuri nikmat–yang paling baik–adalah dengan menjadi sebaik-baiknya manusia: yang bermakna bagi sesama.

bersyukur dan bermaknalah.
sebab itu hak bagi nikmat yang kita dapat.

Aku Rindu