Jun 24, 2015

Rindu Untuk Mas Paijo

Lembaran aksara rindu tersimpan rapi di mejaku, tanpa sempat ku berikan untukmu. Berawal dari satu, dua, tiga lembar hingga jumlahnya tak terhingga, entah apa yang kutuliskan pada kertas-kertas itu, namun pada intinya itulah rinduku untukmu mas paijo yang tak pernah usai kurangkai.

Ada tangis pada setiap katanya, ada doa dan harap pada setiap kalimatnya, ada sedikit bahagia yang tersirat pada setiap kenangan yang diingatnya.
 

Namun, aku tidak yakin akan memberitahumu tentang semua rindu yang kupunya. Karena rinduku terlalu kuat, karena aku yakin rindumu juga demikian, seperti rindu yang aku miliki.

Mengapa rindu tak pernah berlalu dengan mudah seperti kau yang dengan cepat melesap dari lamunanku. Bahkan punggungmu pun tak mampu lagi untuk kulihat karena tertutup awan rindu.

Aku tak pernah menceritakan langsung tentang rindu ini pada seseorang, karena mungkin ia akan bosan mendengarnya. Oleh karena itu biar aku aksarakan rindu untukmu. Perihal mereka yang bosan membacanya, aku tak apa, karena aku tak memaksa mereka untuk tahu semua ceritaku. Karena memang benar sungguh hanya mas paijo yang aku rindu.

Aku Rindu