Jun 3, 2016

Seperti Apa Dirimu Sebagai Suami, Seperti Itu Jugalah Istrimu

Seorang teman merasa istrinya semakin lama semakin egois dan kasar. Karena itu, mereka bertengkar setiap hari.
Saking seringnya bertengkar, lelaki ini memiliki selingkuhan.
Akhirnya, mereka bercerai dan sang suami menikah lagi dengan selingkuhannya. Sang mantan istripun tak lama kemudian menikah lagi.

Mereka masih belum dikaruniai anak. pernikahan baru keduanya masing masing berjalan dengan sangat lancar.
Tetapi setelah menikah, istri baru dari lelaki ini semakin lamapun kelembutannya semakin pudar.
Rumah tangga mereka berakhir sama seperti yg dulu, sedikit sedikit bertengkar.

Istri barunya bahkan tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah, teman saya terpaksa membersihkan rumah sendiri.
Teman saya merasa nasib dia tidak baik, mengapa ia selalu memilih istri yg kurang baik, setiap hari ia mengeluh.
Sampai suatu hari, di suatu acara makan malam ia secara kebetulan bertemu dengan suami baru mantan istrinya.
Pada awalnya kedua lelaki ini tidak berbicara apa apa, tetapi setelah saling menyapa merekapun minum bersama.
Akhirnya teman saya tak bisa menahan diri lagi dan bertanya bagaimana keadaan rumah tangga mereka. Suami baru mantan istrinya ini tidak tampan, tetapi sangat teliti dalam berbicara.

Ia berkata, “Istri saya adalah wanita yg sangat hebat, sangat perhatian dan lembut, ia mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tanpa mengeluh. Juga sangat menyayangi saya, ia selalu bersikap baik ke orangtua, saudara, dan teman teman saya. Saatnya jujur dia akan jujur, saatnya butuh perhatian, dia akan memberi perhatian penuh. Wanita seperti ini, sudah sedikit sekali.”

Teman saya setelah mendengarnya merasa bingung, dan berpikir apa dia memang sebaik itu?. Mengapa dulu dia sama sekali tidak menyadarinya?. Pasti ini semua cuma bualan suami baru istrinya ini untuk membuat saya bingung.
Tak lama kemudian, kebetulan sekali, teman saya pergi berbelanja ke supermarket dan melihat mantan istri dan suami barunya sedang berbelanja.


Ia bersembunyi di samping dan memperhatikan, akhirnya ia menyadari pasangan itu benar benar bahagia.
Kebahagian itu bisa ia lihat dari senyuman mantan istrinya yg selalu bermekaran. Juga bisa dilihat dari pelukan lembut yg diberikan oleh lelaki di sampingnya itu.

Sebenarnya, di bermacam situasi, istri berubah menjadi malaikat atau berubah menjadi nenek sihir, semua tergantung pada lelaki.
Didetik wanita memutuskan untuk menikah, ia juga memutuskan untuk menjalani hidup dengan baik bersama suaminya.

Walaupun dalam pernikahan, kesabaran merupakan suatu kebajikan, tetapi jika ada cinta maka ada toleransi.
Saat anda merasa tidak puas dengan wanita anda, wanita pun tidak peduli lagi.

Jadi, jika anda menginginkan wanita baik seperti malaikat, terlebih dahulu perlakukan dia sebagai malaikat.
Karena semua wanita di dunia yang sudah menjadi “istri seseorang” memiliki potensi menjadi malaikat.
Saat anda bisa melakukannya dengan baik, anda akan menyadari bahwa perubahan sikap anda dapat membentuk sesosok malaikat yg sempurna.

Cinta wanita muncul karena kasih sayang pria, Kebencian wanita muncul karena kebohongan pria; Keluhan wanita muncul karena kedinginan pria. Kebahagiaan wanita muncul karena kehangatan pria. Kecantikan wanita muncul karena dimanjakan pria. Kerusakan wanita adalah hutang pria.

Wanita adalah sebuah piano, jika bertemu dengan seorang pianis handal, suara yg dihasilkan adalah lagu kelas dunia, jika dimainkan oleh orang biasa, maka akan menghasilkan lagu pop, tetapi apabila dimainkan oleh orang sembarangan, pasti tidak akan membentuk sebuah lagu.




Dan saya bersyukur mempunyai suami yang begitu mengistimewakan saya, suami yang luar biasa sabarnya, karena yang namanya manusia pasti ada kekurangan dan kelebihannya, tinggal bagaimana kita mengolahnya dan menjadikan suatu hal yang istimewa di mata kita berdua, yang pasti untuk mas paijoku sayang luar biasa hebatnya bagi saya.

REUNI... OH... REUNI...

 
Na'udzubillahi min dzalik..!

Sudah berapa banyak laki-laki beristri dan perempuan bersuami selingkuh karena reuni dengan teman-teman lama..?

Banyak..!
Di sekeliling kita.

Yang digaet pergi tanpa merasa berdosa.
Yang menggaet juga kabur bawa ibu atau bapak anak orang tanpa merasa malu apalagi berdosa.
Ini bukan zaman medsos saja.
Ini bukan karena reuni saja.
Dari dulu juga banyak.

Tapi... khusus reuni-an.
Berapa banyak yang kena jerat setan karena REUNI-an..?
Banyak..!


# Simak artikel curahan hati seorang kawan, yang menceritakan sahabatnya tentang REUNI #
  
REUNI... OH... REUNI...


Namanya Rio.
Sahabat anakku, Wildan, sewaktu masih sekolah di SD.
Badannya tergolong tegap dan tinggi besar untuk anak usia SD.

Sewaktu pengambilan raport,
ayah Riolah yang datang, seorang anggota TNI.

Kebetulan beliau ada di sebelahku menunggu anaknya keluar dari kelas seusai pengambilan raport.
"Rio mau saya pindah, Bu." kata beliau.
"Kenapa pak..? Njenengan akan pindah tugas..?" jawabku.
"Ndak bu, ibu Rio pergi... setelah acara reuni dengan teman SMA nya. Tiba-tiba dia pergi ndak pamit. Ternyata di reuni ketemu mantan pacarnya, dan sekarang mereka sama-sama pergi entah ke mana."

Jleb... deg... deg... deg...

Ndredek aku..!

"Ohh... sabar ya, pak..!" kataku kemudian.

Di perjalanan pulang, aku mencoba mencerna fenomena yang marak terjadi akhir akhir ini..

Seorang ibu yang pergi meninggalkan anak dan suami dengan laki-laki yang baru dikenal di medsos maupun mantan pacar.

Suami yang selingkuh, itu sering ku dengar...
Tapi efek mendengar kabar seorang ibu yang minggat dengan mantan pacar...
Allahulmustaan..!

Aduhai, dunia menangis karenanya.
Ibu... lambang kehormatan dan kesucian.
Siapakah yang lebih pantas kita bersimpuh, setelah kepada Nya selain kepada ibu..?


Reuni, oh reuni...
Aku melaknat reuni.
Aku membenci ajang yang mempertemukan laki-laki dan wanita saling bertegur sapa dan cekikikan bersenda gurau, seakan mereka masih remaja seperti dulu.

Ajang yang mempertemukan sekian pasang mantan pacar...

Bahkan barusan ada kulihat lewat di wallku.
Acara reuni yang memanggil para mantan pasangan naik ke panggung, difoto berduaan dengan memegang kertas bertuliskan "MANTAN".

Mereka pikir, hati mereka terbuat dari batu..?
Meski usia telah menua dan uban pun telah tumbuh tanpa disuruh...
Mereka tetap manusia..!
Berperasaan dan bersyahwat..!
Yang tetap bisa berdag... dig... dug... serrrrr... jika bertemu mantan pacar..!

Sedemikian kuat dan yakinkah mereka dengan keimanannya..?
Sehingga begitu percaya diri...
dan yakin bahwa syaithan tidak bakalan datang menghampiri...

Lalu syaithan membisikkan,

"Itu... si lelaki... lihatlah... bahkan dia tetap segagah dan semenarik dulu, jauh lebih menarik daripada suamimu..!"

(Ingat pribahasa, rumput di halaman tetangga selalu terlihat lebih hijau dibandingkan rumput di halaman sendiri..!)

"Tidak mengapa hanya ngobrol saja, bertanya kabar..."

"Tidak ada salahnya kalian bertukar no hp bukan, untuk menyambung silaturahim..."


"Kelihatanya... dia masih menyimpan hati padamu... ayohlah... engkau pun juga masih muda dan secantik dulu..!"

Hah..???

Kalian tidak percaya..?
Mengira aku terlalu berlebihan dan mengada-ada..?
Atau merasa sudah terlalu shalih atau shalihah, sehingga merasa tidak mungkin tergoda..?

Tidakkah kalian pernah mendengar kabar seperti yang aku dengar barusan itu..?
Minggat dengan mantan pacar...
Minggat dengan teman kenalan di fb..?

Ini pelakunya bukan hanya perawan ingusan loh, yah...
Tapi banyak juga ibu-ibu seumuran kitah..!!

Jika tidak percaya pun... kumohon jangan mencoba.
Sebelum kalian menjadi gila karena terkena panahnya..!



Semoga bermanfaat...
 

Jun 1, 2016

Wanita Iblis, Yang Berwajah Romantis



Di mana-mana ada Iblis. Hapir setiap saat kulihat Iblis. Dan tak pernah kulihat Iblis bertanduk dan berbentuk monster, dinosaurus, bertanduk, bertaring, juga yang berkepala sepuluh dan berkaki seratus.
 
Di mataku, Iblis sangat romantis dan pecinta ulung. Luar biasa sensasinya. 

Dengan mata kepalaku sendiri, teramat sering kusaksikan Iblis dengan wujud sempurna, teramat sempurna : mulus, menggiurkan, indah, menggoda, lembut dan merangsang. Tubuh dan wajahnya sangat menarik dan mempesona. Sungguh memabukkan. Tutur bahasanya teratur dan terpelajar. Sikapnya sopan santun dan penyabar. Selalu tersenyum dan tertawa. Matanya senantiasa berbinar-binar jingga kemerahan. Dan satu hal, tak ada kamus putus asa padanya.

Ya itulah iblis wanita yang aku kenal dan menjelma sebagai manusia, iblis wanita yang berwajah romantis, tapi berhati bengis. Dengan sikap yang sempurna, itu semua palsu, hanya di muka saja. O, sungguh, dimana-mana ada Iblis. Hidupku selalu di ikuti iblis wanita ini, iblis wanita yang tidak punya harga diri, saya menyebutnya iblis wanita karena memang pantas, karena kelakuanya tidak selayaknya sebagai manusia berjenis wanita, kalau dia manusia sebagai wanita, tidak akan menjatuhkan dirinya, selalu merayu lelaki hidung belang untuk menidurinya, kalau dia manusia wanita tidak akan aborsi berkali-kali dengan lelaki yang berbeda, kalau dia manusia wanita yang sudah bersuami dan punya anak, tidak akan mengkhianati suaminya dan selingkuh berkali-kali, kalau dia manusia wanita, tidak akan jahat, menusuk teman sendiri dari belakang, maen dukun hanya ingin menjatuhkan teman, merusak keharmonisan keluarga lain. Maka itu saya menyebutnya iblis wanita murahan. Hampir setiap saat kulihat Iblis wanita ini dengan sikap yang dahsyat bergelora. Dan godaannya luar biasa. Sehingga banyak lelaki yang terbuai dalam rengkuhannya.
 

Kapan hari iblis wanita ini marah setelah membaca tulisan saya yang berjudul, Terjerat Hutang, Wanita Rela Menjual Diri, kalau iblis wanita ini marah sampai berapi-api karena membaca tulisanku, itu artinya iblis wanita ini melakukan benar-benar seperti tulisanku, kebakaran jenggot keleess..., sampai iblis wanita ini bingung mencari orang pintar atau dukun yang bisa membuat manusia sengsara hebat untuk memusnahkan dan menghancurkan saya. Dukun adalah orang yang mengobati, menolong orang sakit, memberi jampi-jampi seperti mantra, guna-guna, dan lain sebagainya. Pantes yang namanya iblis berteman dengan dukun, apa iblis wanita ini pikir merasa sudah kecantikan yah? Merasa dirinya laku, karena suatu kebanggan iblis, lelaki manapun bisa menidurinya, jujur saya juga gak cantik sih, tapi gak murahan dan gak serendah iblis wanita ini, ihh amit-amit jabang baby, dasar iblis wanita gak ber'sdm, yang ada di otaknya iblis wanita ini hanya sek, uang, iri, dengki, dan munafik, layak kalau iblis wanita ini sebagai ratu sek iblis.

Siapa bilang Iblis menyeramkan? Kalau iblis wanita ini malah kecentilan yang banyak tingkah.

Buktinya, sekali Iblis menggoda, siapakah lelaki yang mampu menolaknya dari rayuan iblis wanita ini?

Iri Tanda Tak Mampu



Bagi saya, semangat dari dalam senantiasa saya pertahankan dan saya jaga agar tidak mocar-macir ke mana-mana. Termasuk semangat yang kadang bisa hilang tanpa arah yang jelas. Biasa, jika pikiran saya berjalan normal sebagaimana mestinya, hati saya akan lebih rileks dan pikiran saya fresh. Namun, jika pikiran saya sudah kejejal yang namanya pikiran negatif, aduh dunia rasanya sudah kiamat! Batin saya tersiksa.

Iri, tanda tak mampu. Itu sebuah ledekan untuk diri saya, manakala saya sedang mengalami perasaan iri terhadap apa yang orang lain sanggup dapatkan. "Oh, orang itu lebih beruntung, orang itu lebih cerdas dan punya pekerjaan yang mapan". Rasanya semakin powerless saja dalam hati ini memuji-muji orang yang saya maksudkan itu. Dan jika tidak terkendali, bisa jadi ini adalah ranjau buat melemahkan mental diri saya sendiri. Hidup Terasa Adil, Ketika Kita Mau Kembali Sejenak di Titik Nol Hidup Kita Sendiri
 

Apapun yang terjadi pada hidup saya, bukanlah sesuatu kebetulan melainkan semua terjadi tak lepas dari rencana Tuhan. Yang pertama untuk mengendalikan rasa iri hati terhadap kemajuan orang lain yaitu, menyadari bahwa perkenalan saya dengan seseorang yang diam-diam saya rasai iri sudah jadi kekuasaan-Nya. Diantara kekuasaan Tuhan selalu ada cobaan, rintangan, ujian, dan tantangan. Manusia memang hidup untuk menghadapi hal-hal seperti ini. Yang kedua, nasib baik seseorang tak lepas dari usahanya sendiri. Melihat orang lain lebih beruntung, karena mereka mendapatkan apa saja yang sesuai dengan yang mereka mampu dapatkan. Kemudian, saya mesti sadar kalau saya tidak boleh hanyut dalam perasaan lemah, melainkan saya harus bersemangat menjalani hidup saya sendiri. Teruntuk Setiap Mata Hati, Tidak Ada Orang yang Lebih Hebat Atau Lebih Unggul Jika Kita Mau Rendah Diri Rendah diri kepada Tuhan, itu yang utama. Terhadap orang tua, itu menambah kemuliaan. Terhadap sesama, menyempurnakan apa yang sudah jadi keyakinan kita. Jika kita punya sikap rendah hati terhadap siapa saja, tak akan ada rasa iri menyelami hati kita. Jika memang orang lain lebih beruntung saat ini dari pada kita, boleh jadi ini memang garis Tuhan untuk tiap-tiap manusia!
 

Selain rendah diri terhadap apa yang sudah saya sebutkan tadi, kita juga mesti bisa rendah hati dengan "Sang Waktu". Buang jauh-jauh rasa malas yang mendorong kita untuk tidak berbuat apa-apa. Tempa tubuh kita untuk giat bekerja dengan keseriusan, kesungguhan, dan bertanggung jawab sehingga apa yang kita lakukan dapat membawakan makna yang berpengaruh positif terhadap diri kita sendiri. Kemudian, rendahkan diri terhadap obsebsi yang berlebihan dari pikiran kita! Punya cita-cita atau harapan itu bagus. Tapi, jika kemampuan yang kita miliki sekiranya masih jauh dengan kemauan yang mengarah pada obsesif, maka kita perlu mengendalikan sebaik-baiknya keiinginan besar kita ini. Jangan sampai, sikap obsesif menjadi target yang kurang masuk akal dan malah mengganggu hati pikiran kita sendiri. Misalnya kita punya impian besar sukses luar biasa ditahun kesekian, dan pada saat ini ada orang lain katakanlah si X sudah mampu membuktikannya menjadi seseorang yang seperti kita ingini tersebut. Tanpa adanya sebuah sikap lapang dada, kita akan mudah punya rasa benci dan iri terhadap seseorang tersebut. Sebab, keyakinan kita menjadi seperti orang itu sepertinya bahagia, kenyataannya belum tentu. Kebahagiaan adalah relatifitas masing-masing orang.
 

Orang Iri, Seseorang yang Suka Mendapatkan Sesuatu dengan Cara Instan! Dengan kata lain, seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu tanpa perjuangan. Tinggal mau enaknya saja, ibarat orang makan buah Nangka, ia tak mau menguliti dan terkena getah Nangkanya tapi ia mau Buah Nangka yang ia makan langsung Lheeeeb dikunyah dan masuk perut untuk diproses lebih lanjut. Sudah! Diasumsikan, orang yang iri posisinya lebih rendah dari orang yang sedang dirasai iri. Masak, untuk mendapatkan sesuatu jalannya dengan cara instan kita pengennya begitu? Padahal orang kaya saja masih bekerja. Kalau ada orang yang mengaku kaya, coba tanyakan kepada mereka buat apa lagi ia bekerja? Selagi ada orang yang masih mau mengeluarkan keringatnya untuk mendapatkan sebuah kekayaan, orang itu tetap masih miskin. Kekayaan hanya milik Allah. Dan semua akan kembali kepada-Nya. Buat apa iri hati terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain, sementara orang lain dan kita sebenarnya tidak memiliki apa-apa kecuali hanya sekedar dititipi oleh Allah. Jadi, yang kaya hanyalah Allah saja, bukan manusia!
 

Berani Menilai, dan Menimbang tentang Siapa Diri Kita Sendiri adalah Obat Jamunya Iri Hati yang Manjur Kekurangan yang ada pada diri kita ini, bisa jadi cambuk untuk senantiasa mengingatkan kalau kita sebagai manusia hendaknya punya rasa rendah hati. Dan tentang kelebihan yang ada pada kita selayaknya bisa jadi risalah hati agar kita jangan minder dengan sesama orang, siapa pun itu. Setiap manusia itu unik dan punya kelebihan sendiri-sendiri. Satu hal yang sangat penting untuk kita pertimbangkan yaitu, setiap manusia dari kita adalah penanggung jawab terhadap dirinya masing-masing. Untuk apa iri hati dengan orang lain, toh orang lain nggak mau ambil peduli hidup kita? Jika perasaan itu ada, paling hanya akan menggerogoti perasaan tak nyaman diri kita sendiri. Selebihnya, catatan ini sebagai pengingat diri saya yang masih belajar mengotak-atik perasaan dan pikiran sesuai dengan kapasitas saya berpikir secara wajar. Sekali lagi, iri itu tanda dari orang yang tak mampu. Ya, tak mampu menahan diri dari perasaan tersebut.

May 31, 2016

Cinta Tak Akan Mati



Ketika aku menatap cermin 
yang ada didalam cermin hanyalah wajahmu 
apabila cinta di ibaratkan cahaya, 
maka akan ku kirim pelangi untukmu 
tanpa hadirmu, aku tak bermakna. 
denganmu disisiku, aku mampu melakukan segalanya. 

Saat kata tak lagi mampu mengungkapkan cinta ini, 
aku akan tetap mencintaimu, 
bahkan hingga matahari tak terbit lagi, cintaku padamu tak kan berubah. 

Ketika aku duduk sendiri, aku melamun. bukan karena aku gelisah, namun karena tak habis pikir aku mengagumi dirimu.

Disaat aku pertama mengenal cintamu, sepertinya aku telah menemukan sesuatu yang selama ini kucari dalam diriku. kamu adalah belahan jiwaku yang akan kujaga selamanya. jika kamu mencintaiku, dan aku mencintaimu. cinta kita akan selalu bersama, dalam susah ataupun senang.
 

Kadang keraguan menyelimutiku, kadang aku seperti tak tahu arah. namuh kau selalu ada untukku, dan menjadi kekuatan untukku terus melangkah. kamu adalah segalanya bagiku.

Sesuatu yang kadang kulupa adalah hal biasa, namuh satu yang akan selalu ku ingat dan tak kan mungkin hilang dari ingatan. aku tak kan dapat melupakan dirimu saat pertama kita bertemu.

Kau ibarat hujan yang basahi hati keringku ini, kini, nanti, dan selamanya akan terus begini, cintaku tak kan mati oleh waktu.

May 29, 2016

Seminggu Lagi...

Seminggu lagi akan datang dimana masa azan subuh terdengar mendayu di telinga,
 

Adzan magrib akan sangat dinantikan dibanding biasanya,
Iklan sirup dan sarung yang menghiasi tv,
 

Ada saatnya kolak dan es buah sangat dinanti,
 

Berbuka puasa dan menjalankan sahur dirumah menjadi hal yang sangat berarti,
 

Masjid yang ramai seminggu awal dan seminggu akhir,
 

Tadarus dimana2,
 

Cari baju lebaran,
 

Undangan buka puasa mulai dari kawan sd, smp, sma, kuliah, (mungkin) dan rekan kerja dan keluarga besar tentunya.
 

Semoga… Yaa semoga dipertemukan kembali dengan RamadhanMu

Alhamdulillah alladzi bi ni'matihi tatimmus shalihat

Aku Rindu