Oct 10, 2015

Mencintai Seseorang Yang Baik

Kebaikan itu magis. Kita senang melihat perbuatan baik. Kita senang pada orang yang berbuat kebaikan. Orang baik punya daya tarik. 

Kita pun boleh jadi mencintai seseorang karena dalam pandangan kita, orang tersebut baik. Tak peduli jika orang lain tak sepakat dengan kita. 
Kita selalu bisa melihat sisi baik dari orang yang kita cintai. Dan berharap kita bisa membuat orang lain juga bisa melihat sisi baik tersebut.

Mencintai orang baik seperti mudah. Ada banyak hal yang bisa kita kagumi darinya secara spontan. Semua orang akan berpikir kita begitu beruntung memilikinya sebagai seseorang yang dicintai.

Tapi, pada kenyataannya tidak selalu semudah itu.

Mencintai orang baik berarti memahami bahwa kebaikannya dibutuhkan oleh banyak orang. Bukan hanya oleh kita.

Kita tahu bahwa ia baik bukan hanya pada kita. Tetapi pada semua orang. Itu berarti selain ia sebagai kekasih, atau suami, istri, ayah atau ibu yang baik, ia pun seorang anak yang berbakti pada kedua orang tuanya, teman yang suka membantu, pelayan masyarakat yang mengayomi, pekerja yang profesional, juga pemimpin yang berdedikasi.

Mencintai orang baik berarti memahami bahwa di hatinya bukan hanya ada kita. Hatinya memiliki banyak ruang untuk mengasihi banyak orang. Waktunya dibagi kepada banyak orang yang membutuhkan. Akalnya digunakan untuk memikirkan banyak orang.

Mencintai orang baik juga berarti memahami bahwa kita tak bisa egois dan berpikir bahwa ia milik kita. Karena akan selalu ada celah-celah yang dimanfaatkan para penggoda untuk menghembuskan perasaan iri dan cemburu.

Sejak detik pertama, mencintai orang baik berarti rela. Rela untuk tidak selalu jadi yang utama. Rela untuk mendukung tanpa keluh kesah. Rela untuk mendoakan tanpa lelah. 

Berharap dipersatukan dengan orang baik ibarat mendambakan hujan. Kita tak bisa memintanya untuk jatuh di halaman rumah kita saja…

Oct 9, 2015

Perempuan Sesungguhnya

Menjadi perempuan tak selalu mudah
Apalagi dengan banyak perannya


Menjadi perempuan sesungguhnya menyenangkan
Karena perempuan diistimewakan


Namun hati-hati jadi perempuan
Salah sikap dan langkah sedikit saja bisa bahaya


Ah susahnya menjadi perempuan
Tapi maklumi saja
Barangkali mereka hanya iri tak mampu seperti kami
Iri yang tak disadari
Mengendap dalam hati
Karena tak pernah diistimewakan
Ditambah lagi hidupnya seperti menjadi beban dengan peran yang disematkan


Senangnya menjadi istimewa hanya karena perempuan
Tapi jangan dulu merasa senang
Boleh lah senang tapi jangan berlebihan
Karena tantangan siap menunggu di depan


Perempuan akan banyak dihadapkan pada pilihan
Demi menjawab tantangan
Sangat banyak pilihan karena tantangannya pun tak kalah banyaknya


Beruntung perempuan yang bisa memilih
Kasihan perempuan yang tak punya pilihan


Untuk keseimbangan
Untuk kesetaraan
Perempuan yang bebas memilih pun memperjuangan perempuan tanpa pilihan


Senang? Jangan dulu
Hanya karena perempuan
Perjuangan tak selalu mudah
Banyak tantangannya


Sebagian perempuan pejuang itu berguguran menyatu dengan perempuan tanpa pilihan
Sebagian bertahan kuat berdiri tegak meski terpinggirkan
Sebagian berada di antaranya berjuang namun nyaris gugur hanya karena dia perempuan


Mereka yang berada di antaranya bersiap dengan banyak kemungkinan dan pilihan

Tak mau gugur karena banyak impian
Tak ingin bertahan karena mau hidup sederhana yang lebih menenangkan


Tak sanggup bertahan karena tantangan begitu dahsyat

Dari dalam dirinya dengan begitu banyak peran yang dimainkannya
Tantangan di sekelilingnya yang mencibir yang mencemooh yang curiga yang mengintimidasi yang tak mau berdiri sejajar
Belum lagi menghadapi orang yang beraninya berhadapan hanya karena dia perempuan


Ya! Hanya karena dia perempuan
Beraninya hanya dengan perempuan


Sungguh malang nasib perempuan sesuper apapun selalu berhadapan dengan superior yang membuatnya selalu inferior
Perempuan sesuper apapun yang sesungguhnya punya peluang dan memegang kepercayaan menjadi incaran para superior dengan apa pun misinya
Bahkan mungkin tanpa misi, tanpa sadar, melemahkan hanya karena dia perempuan di antara para superior yang tak tersentuh tak berani disentuhnya

Terimakasih, Sayangku...

Bisa dibayangkan betapa susahnya berperan sebagai istri? Harus bangun sebelum shubuh. Menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anak. Membersihkan rumah. Merapikan meja makan. Mencuci peralatan masak. Mencuci pakaian. Menguras bak mandi. Ah…betapa bosannya jika harus menikmati pagi dengan rutinitas seperti itu. Bagi seorang istri yang sekaligus berperan sebagai ibu, sulit sekali rasanya menikmati pagi dengan rutinitas yang santai.

Belum lagi, ketika menjelang senja saat suami pulang kerja. Seorang istri harus tampil cantik untuk menyambut suaminya. Menyiapkan segelas kopi di mejanya. Memandikan anak-anak dan banyak lagi yang harus dilakukan.

Rutinitas yang menjenuhkan, bukan? 
Sekalipun semua rutinitas itu ia jalani dengan penuh cinta, tetap saja kelak ia akan merasa bosan. 

Tahukah?
Bagi seorang istri, ucapan ‘terimakasih’ dari seorang lelaki yang begitu dicintainya adalah pengobat rasa lelahnya. Tidak perlu repot membalas pengabdiannya dengan membelikan kue coklat atau perhiasan berharga. Cukup hargai usahanya dan berikan ucapan ‘terimakasih, sayangku’ ditambah dengan pelukan hangat. Itu sudah lebih dari cukup.


Seperti mas paijoku sayang, yang tak bosan-bosanya mengatakan "terima kasih sayangku, dan I Love You"...

Pembelajaran Hidup

Kalau suatu hari nanti kita bertemu, jangan menyesali tentang keputusan-keputusan yang pernah kita ambil di masa lalu. Di masa kita masih sama-sama remaja, sama-sama masih dalam pencarian. Kadang, pembelajaran sebuah kejadian baru akan kita pahami bertahun-tahun kemudian, tentang mengapa itu terjadi dalam hidup kita dan mengapa harus kita yang mengalaminya.

Kalau suatu hari nanti kita bertemu, saat mungkin kita sudah berdiri sebagai orang tua. Jangan menyesali tentang keputusan yang dulu pernah kita ambil saat kita sama-sama masih sendiri. Mungkin dulu kita memiliki perasaan satu sama lain, perasaan itu boleh pernah ada. Tapi hari ini, kita berdiri di atas sebuah komitmen yang jauh lebih hebat dan mengalahkan semua perasaan kita di masa lalu. Mungkin dulu kita pernah sama-sama memperjuangkan sebuah kebersamaan meski pada akhirnya kita tidak bisa mengalahkan kehendak-Nya. Yang perlu kita ingat adalah, bukankah kita bahagia dengan apa yang kita miliki setelahnya? Pasangan yang terbaik dan anak-anak yang terbaik.

Pembelajaran hidup hampir selalu datang belakangan, bukan? Kalau suatu hari nanti kita bertemu. Jangan lupa menyapaku sebagai teman lama yang dulu pernah belajar tentang hidup dalam masalah yang sama denganmu. Aku percaya, kita bisa memenangkan hari-hari kita, baik masa lalu, yang sedang kita jalani, dan esok hari.

Kalau suatu hari nanti kita bertemu. Jangan lupa tersenyum dan ceritakan kepada anak-anak kita bahwa kita adalah teman yang hebat agar anak-anak kita mengerti dan bisa membuat cerita mereka sendiri. Bahwa masa lalu biarlah menjadi pelajaran. Dan bila kita berpisah, jangan lupa untuk tersenyum dan mengucap salam. Karena kita berharap, segala kebaikan itu mengalir tiada henti sampai kita sama-sama tiada.

Kalau suatu hari kita berpisah. Jangan lupa untuk bersyukur bahwa kita pernah dipertemukan, menjadi jalan pembelajaran, dan menjadi perantara kebaikan. Kita akan mensyukuri hari-hari yang pernah kita lewati di masa muda.

Oct 8, 2015

Pernikahan Mendekatkan Pada Ketulusan

Sesungguhnya ketulusan itu dekat sekali dengan sesuatu yang sedikit.

Seorang yang kehidupannya sangat sederhana yang menjamumu di rumah padahal bisa jadi dia hanya memiliki makanan hanya cukup untuk diri dan keluarganya saja, maka perbuatannya itu dekat sekali dengan ketulusan.
Seseorang yang mau meluangkan waktu pentingnya demi mendengar curhatmu tanpa 'membebankan biaya konsultasi, maka perbuatannya itu dekat sekali dengan ketulusan.
Seseorang yang bersedia membantumu ketika dia sendiri berada dalam kesulitan tanpa pernah menganggap itu kebaikan khusus maka perbuatannya itu dekat sekali dengan ketulusan.


Coba lihatlah suamimu. seberapa pun dia membawa rezeki yang dia dapatkan, sedikit atau pun banyak, dan dia mau membaginya denganmu maka itu dekat sekali dengan ketulusan.


Coba lihatlah istrimu, sebetapapun dia sibuk mengurusi anak dan pekerjaan rumahnya namun bila kau bercerita tentang sesuatu maka dia akan mendengarkanmu dengan penuh seksama, maka itu lah jiwa yang dekat sekali dengan ketulusan.


Coba lihatlah suami atau istrimu, bila dia masih sempat mengambil jemuran di gantungan, membersihkan kamar dan bak mandi serta mengantar anak ke sekolah, membayar tagihan listrik dengan uang miliknya, berbelanja tanpa menganggap itu adalah pemborosan penghasilan yang didapatkan sehari-hari, maka itu lah jiwa yang dekat sekali dengan ketulusan.


Maka tidaklah salah bila kita beranggapan, sejatinya pernikahan itu mendekatkan jiwa kita dengan jiwa-jiwa yang penuh ketulusan.


Wallahua'lam

Rasa

Satu kata sederhana yang selalu menanti di perjalanan setiap orang.
Yang berhasil membuat setiap makhluk tuhan terombang-ambing dalam keresahan. Jatuh terkilir karena ketidakpastian. Sakit hati karena perpisahan. Retak hati karena lelahnya penantian. Ternyata titik akhirnya tak sesuai harapan.


Tapi…
Sebagian dari mereka berbahagia. Yaitu mereka yang tak pernah goyah berlelah-lelah menunggu yang telah pasti ditakdirkan Tuhan untuknya. 

Rasa yang telah lama terpendam akhirnya berlabuh pada tempat yang semestinya. Dalam ikatan yang direstui kedua orangtua. Dalam jalinan cinta yang menyatukan tak sekedar dua jiwa, tapi dua buah keluarga. Maka berbahagialah untuk mereka.

Kesombongan

Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang menyombongkan diri di hadapan manusia dengan ilmunya, merasa dirinya besar dengan kemuliaan yang dia miliki.

Bagi orang tersebut tidak bermanfaat ilmunya untuk dirinya.
Barangsiapa yang menuntut ilmu demi akhirat maka ilmunya itu akan menimbulkan hati yang khusyuk serta jiwa yang tenang. Dia akan terus mengawasi dirinya dan tidak bosan untuk terus memperhatikannya, bahkan setiap saat dia selalu introspeksi dan meluruskannya. Apabila dia lalai dari hal itu, dia akan menyimpang dari jalan yang lurus dan akan binasa.

Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk membanggakan diri dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum muslimin yang lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, maka hal ini merupakan kesombongan yang paling besar.

Ada nasehat yang di sampaikan oleh Imam Abu Yazid merupakan obat mujarab bagi orang yang hatinya di kuasai perasaan ingin di puji orang lain dan berbangga diri. Sekedar melakukan sholat maupun puasa sunnah tidak cukup untuk membuatnya sadar, Bahkan ibadah tersebut membuatnya menjadi semakin sombong dan suka pamer.
 
Orang semacam ini harus di biasakan bergaul dengan orang orang miskin dan lemah, sehingga kebanggaan dan rasa ingin pamernya itu,lambat laun akan sirna,selama jiwa di kuasai keinginan semacam ini, maka dia tidak akan pernah merasakan manisnya ilmu dan ibadah.
 Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar dzarrah (biji sawi).
Laa haula wa laa quwwata illaa billah.

Kamu dan Mereka

Begitu banyak orang yang ingin menjadi sepertimu. Mereka mungkin tidak pernah memahami hidupmu, hanya melihat bagian menyenangkannya saja. Tidak pernah mengetahui masa lalumu bahkan kekhawatiranmu tentang masa depan.

Mereka takjub dengan segenap pencapaianmu saat kamu merasa semua itu terasa biasa saja dan kosong. Mereka ingin mencapai apa yang kamu capai. Kamu sendiri tidak mengerti bagaimana semua itu bisa menjadi milikmu sementara orang lain begitu keras berjuang untuk itu. Kamu mendapatkan dengan mudah.

Kamu tidak mendambakan ketenaran sementara orang lain mengharapkan itu. Rasanya hidupmu begitu menakjubkan karena kamu sedang menjalani impian begitu banyak orang. Hingga kamu menyadari betapa kosongnya hidupmu, betapa sepinya malam harimu, betapa meresahkannya hati dan pikiranmu. Sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain,

Kekuatan Magic

Ada kekuatan yang entah muncul begitu saja. Seperti ketika kita begitu terpuruk dalam suatu keadaan, namun dengan mudah kita bisa bangkit kembali. Iya, disana ada kekuatan magic dari senandung doa-doa yang menggemuruh ke semesta. Doa-doa yang terlantun untuk kita.
Ada kekuatan yang entah muncul begitu saja. Seperti ketika kita mengkhawatirkan sesuatu ataupun seseorang, namun dengan mudah kita percaya sesuatu ataupun seseorang itu akan baik-baik saja dalam lindunganNya. Iya, disana kekuatan magic dari nasehat-nasehat teman-teman kita misalnya. Atau pun dari ibunda dan ayahanda kita.
Seringkali kekuatan magic itu hadir dari orang-orang terdekat kita, lingkungan kita dan keluarga kita. Hadir dalam bentuk cinta dan kasih sayang. Hadir dalam bisikan-bisikan sendu pada malam-malam berbintang. Dan kekuatan magic itu semua tak lepas dari kemurahan dan kasih sayang Tuhan pada kita…

Badai Kebahagiaan

Potongan pagi itu berbekas
menjumput ingatan tentang malam
sebelumnya, tentang langit tak berbatas
tentang paduan suara burung malam
juga tentang bulan bintang yang hanya temaram


Berilah ruang tanpa sekat
untuk hatiku yang hampir sekarat, kaubilang
untuk jantungku yang detaknya satu-satu
untuk nafasku yang perlahan menyesak
demi sebuah janji tentang kesetiaan yang tak semu


Bicaralah
agar kutahu tentang hatimu, kaubilang
agar semua ragu tak lagi menggunung
agar terobati pedih yang mengurung
dengan sebuah nada yang tak perlu pilu


Tersenyumlah, kaubilang
untuk dunia yang tak lagi ramah
walau mungkin ada pahit, semua berbeda rasa
jika kau mengulum sesunggingan di bibirmu
sirna pedih juga jelaga jiwa


Pagi ini
kaugenggam hangat telapak ini
sinar surgamu memandangku tanpa jeda
senyum yang paling indah menjelma
menyusul belaian lembutmu


Aku tak berdaya
dengan badai kebahagiaan, yang seketika sirna
bersama lepasnya genggamanmu
gema taghfir dan tahlil kaudendangkan
mengiringi tarikan sang penjemput

Aku Mencintaimu Tanpa Kata-kata

Perasaan cinta antara suami dan istri itu berada di dasar lubuk hati mereka yang paling dalam. Mereka saling mencintai dan berinteraksi setiap hari karena didorong oleh perasaan cinta tersebut. Suami dan istri sibuk dengan berbagai agenda dan aktivitas setiap hari. Terkadang mereka terlarut dalam ritme dan dinamika aktivitas yang sangat padat, sehingga kekurangan kesempatan untuk rehat. Kesempatan untuk bercengkerama berduaan menjadi sangat sedikit dan membuat mereka kurang bisa mengekspresikan perasaan dan mencurahkan keinginan.

Pada situasi seperti itu, tak jarang menyelinap perasaan khawatir pada diri istri, apakah sang suami benar-benar mencintainya? Kegiatan hidup berumah tangga sedemikian monoton, berjalan begitu saja tanpa irama yang bisa mereka nikmati bersama. Suami bertipe super sibuk yang membuatnya kehilangan sisi romantisme dalam memperlakukan istri dalam kehidupan sehari-hari. Ia berangkat kerja berpagi-pagi dan baru pulang setelah maghrib menjelang. Sampai sang istri tidak merasakan lagi gairah cinta sang suami.

“Sudah sepuluh tahun kami menikah, namun sampai sekarang belum pernah suami saya menyatakan perasaan cinta kepada saya. Jadi saya tidak tahu, apakah suami benar-benar mencintai saya”, kata seorang istri yang bercerita mengeluhkan suaminya.

Perhatikan suasana psikologis sang istri dalam menghadapi situasi tersebut. "Hanya" karena sang suami tidak pernah mengucapkan kata-kata cinta, maka istri merasa suami sudah tidak mencintainya lagi. Sang istri memerlukan kepastian dan keyakinan, bahwa ia memang dibutuhkan dan dicintai. Ia tidak mau hadir hanya sebagai pelengkap penderita yang hanya disapa apabila diperlukan saja.

Cinta Tak Harus Lewat Kata

Namun, benarkah sang suami tidak mencintainya lagi setelah sepuluh tahun hidup berumah tangga? Ketika dikonfirmasi kepada sang suami pada sesi berikutnya, ternyata ada kondisi yang sangat berbeda. Ia hanyalah seorang lelaki yang tidak mampu mengekspresikan perasaan melalui kata-kata. Ia memendam cinta di dalam hatinya, namun mengekspresikan melalui kerja keras untuk keluarga.

“Bagaimana saya dikatakan tidak mencintai isteri dan keluarga? Saya bekerja keras mencari nafkah, semua itu untuk membahagiakan isteri dan anak-anak. Semua penghasilan saya, langsung saya berikan kepada isteri, bahkan sampai struk gaji pun saya serahkan kepada isteri. Apa itu bukan bukti cinta kepada isteri dan anak-anak?” ungkap sang suami.

Sungguh unik suasana ketegangan dalam keluarga mereka. Menurut istri, sang suami tidak mencintainya karena tidak pernah menyatakan rasa cinta dengan ungkapan verbal. Sudah sepuluh tahun menikah tetapi tidak pernah menyatakan perasan cinta kepada istri, maka muncul keraguan, “Benarkah ia mencintaiku? Jangan-jangan ia hanya berpura-pura mencintaiku…” Sang istri sangat ingin mendengar ungkapan cinta dari suami, bahwa dirinya benar-benar dicintai dengan sepenuh hati.

Ternyata kekhawatiran istri ini tidak benar. Sang suami sangat tulus mencintai istrinya, namun ia tidak bisa mengekspresikan dengan kata-kata. Ia mengekspresikan cintanya dengan kerja keras, mencari nafkah, kesetiaan dan memberikan semua penghasilannya kepada istri. Ia tidak pernah selingkuh, ia adalah seorang suami yang bekerja keras demi menghidupi dan membahagiakan istri dan anak-anak. Baginya, itu sudah lebih dari cukup, ketimbang ia harus membuat puisi cinta dan merangkai kalimat rayuan untuk istrinya.

Andai saja diungkapkan dengan verbal, maka sang suami tersebut ingin menjelaskan kepada sang istri, "Aku mencintaimu sepenuh hatiku. Namun aku tidak mampu mengungkapkannya dengan kata-kata". Begitulah yang dijumpai pada banyak kalangan suami. Mereka makhluk rasional yang sangat kesulitan mengungkapkan perasaan secara verbal. Maka hendaknya para istri memahami hal ini, bahwa ungkapan cinta tidak harus dengan kata-kata. Mereka berusaha mengekespresikan cinta dengan perbuatan nyata.

Sejenak Melakukan Rehat

Yang mereka perlukan adalah rehat sejenak. Bisa jadi mereka "terlalu serius" dalam menjalani kehidupan, mereka kelelahan dan akhirnya dihinggapi kejenuhan. Hendaknya suami dan istri mengambil waktu untuk cuti dari kesibukan kerja. Alokasikan waktu bersama untuk sebuah rekreasi, baik secara spiritual, emosional, ataupun intelektual. Menghabiskan waktu berdua untuk bercengkerama menikmati hari-hari yang sengaja dikosongkan dari semua agenda lainnya.

Suami harus belajar mengekspresikan cinta melalui berbagai tindakan nyata yang akan dinilai oleh istri sebagai romantisme dan pernyataan cinta. Jika tidak mampu mengungkapkan kata-kata mesra, maka bisa diganti dengan berbagai bentuk perhatian dan kejutan bagi istri tercinta. Sekedar memberikan hadiah setiap pulang kerja, dengan benda-benda kecil yang diperlukan istri setiap hari, akan membuatnya merasa diperhatikan. Misalnya memberikan hadiah kucir rambut yang harganya tidak seberapa, namun menjadikan kesan yang mendalam bagi sang istri.

Jadilah manusia yang mengerti seni menyentuh hati, jangan kelewat rasional. Sikap suami yang terlalu rasional dalam kehidupan keluarga, bisa mengabaikan sentuhan perasaan dan hati. Menganggap istri hanya memerlukan makan, pakaian dan tempat tinggal. Menganggap istri hanya memerlukan materi. Padahal istri adalah manusia yang lengkap dengan segala kebutuhan hidupnya. Istri memerlukan pengertian, perhatian, cinta, dan kasih sayang.

Demikian pula sebaliknya, para istri hendaknya bisa merasakan cinta suami yang terkespresikan melalui berbagai bentuk perbuatan nyata. Tidak ada lelaki sempurna yang bisa memenuhi semua tuntutan dan keinginan istrinya. Maka lihatlah berbagai sisi positif yang ada pada diri suami. Atas kerja kerasnya untuk mencukupi kebutuhan keluarga, atas jerih payahnya dalam usaha membahagiakan keluarga, atas kesungguhannya menunaikan kewajiban hidup sebagai kepala rumah tangga. Itu semua dilakukan atas nama cinta.

Tentang Bahagia

Bahagia.

Inilah kata paling menyihir dalam hidup manusia.

Tak satu jiwapun kecuali merinduinya. Tak satu akalpun kecuali mengharapinya. Tak satu ragapun kecuali mengejarnya. Tapi kebahagiaan adalah goda yang tega. Ia seakan bayang-bayang yang  kian difikir makin melipir, kian dicari makin lari, kian diburu makin tak tentu, kian ditangkap makin melesat, kian dihadang makin hilang.

Dalam nanar mata yang tak menemukan bahagia; insan lain tampak lebih cerah. Dalam denging telinga yang tak menangkap bahagia; insan lain terdengar lebih ceria. Dalam gerisik hati yang tak merasa bahagia; insan lain terkilau lebih bercahaya. Maka penderitaan manusia berlipat berkuadrat saat ia membandingkan diri dengan sosok di sekitarnya.

Bahwa jika bahagia dijadikan tujuan, kita akan luput untuk menikmatinya di sepanjang perjalanan. Bahwa jika bahagia dijadikan cita, kita akan kehilangan ia sebagai rasa. Bahwa jika bahagia dijadikan tugas jiwa, kita akan melalaikan kewajiban sebagai hamba. Bahwa jika bahagia dijadikan tema utama kehidupan, kita bisa kehilangan ia setelah kematian.

Oct 7, 2015

Makin Dekat Hari Pernikahan, Makin Banyak Godaan

Pernikahan merupakan peristiwa sakral yang didambakan oleh lelaki dan perempuan lajang. Sedemikian sakral peristiwa pernikahan, maka persiapan dan proses menuju pelaminan terasa demikian panjang dan memerlukan energi yang tidak sedikit. Calon pengantin laki-laki dan calon pengantin perempuan menyiapkan diri, melalui tahap serta proses sesuai ketentuan agama dan negara, hingga akhirnya bertemu di pelaminan setelah ijab kabul secara sah.

Pada saat calon pengantin laki-laki dan perempuan telah mantap mengikat hati dan jiwa melalui pernikahan, maka mereka menempuh semua proses dan prosedurnya. Uniknya, semakin jauh melangkah menuju gerbang pernikahan, bukannya semakin sedikit godaan. Justru muncul berbagai godaan dalam bentuk yang lain. Ada keraguan dan banyak pertanyaan dalam diri calon pengantin, “Jadi menikah dengan dia atau tidak ya?”

Muncul bayangan kelam dan sejumlah ketakutan, apakah nanti akan bahagia dengan calon pilihannya? Apakah pilihannya sudah tepat dan tidak salah pilih calon pasangan?  Sementara ada banyak ‘tawaran’ lain yang sangat menggoda.

Godaan Pada Calon Pengantin Laki-laki

Pada beberapa kalangan laki-laki, ada godaan yang sangat mengganggu menjelang pernikahan. Salah satu bentuk godaan  tersebut adalah berupa perasaan akan banyaknya perempuan yang seolah-olah menyukai atau jatuh cinta padanya.

Ia merasa banyak perempuan yang tertarik kepadanya di saat sudah mendekati gerbang pernikahan. Padahal sebelum memutuskan untuk menikah, ia merasa tidak banyak perempuan yang tertarik apalagi jatuh cinta kepadanya. Namun anehnya godaan itu justru datang setelah keputusan menikah diambil. Tidak sedikit laki-laki yang terjebak dan menuruti godaan tersebut, hingga sampai menjalin hubungan hati dengan perempuan lain. Padahal ia tengah berada pada proses menunggu hari H pernikahan.

Ada testimoni dari seorang lelaki yang menuliskannya di viva.co.id, “Saya termasuk yang merasakan godaan tersebut. Justru ketika saya memutuskan untuk menetapkan hati untuk menikahi calon istri saya, maka entah mengapa ada banyak wanita yang semakin dekat dengan saya. Banyak diantara wanita tersebut yang membuka hati untuk menjalin hubungan cinta. Itu terbukti dengan semakin banyaknya perhatian dan kedekatan yang mereka lakukan kepada saya. Bahkan hingga detik proses saya mengucapkan ijab kabul, perhatian yang diberikan wanita lain tersebut masih saja dilakukan. Apalagi saya tidak memberikan informasi bahwa saya akan menikah. Ini pulalah yang saya yakin tentu dialami oleh pria-pria lain. Godaan untuk mencintai wanita lain selain calon istri kita”, tulisnya.

Saat godaan seperti ini datang, calon pengantin laki-laki merasa limbung. Ia mulai membandingkan antara perempuan lain yang mendekati dirinya, dengan calon istri yang akan segera dinikahinya. Celakanya, jika perempuan yang mendekat itu makin agresif karena merasa mendapat peluang dan kesempatan. Ditambah lagi, ia merasa perempuan ini lebih cantik dan menarik dibanding calon istrinya. Pada titik ini, bisa muncul sifat iseng dalam dirinya untuk semakin memberi harapan.

Perempuan tersebut bisa menjadi ‘korban’ dari lelaki yang akan menikah ini. Tiba-tiba hubungannya diputus begitu saja oleh si lelaki, karena tidak mengetahui bahwa sudah memiliki calon istri dan sedang berproses menuju hari pernikahan. Si calon pengantin laki-laki harus memilih dan segera mengambil keputusan. Saat ia memilih meneruskan proses pernikahan, maka segera ia tinggalkan perempuan tersebut. Akhirnya perempuan itu menjadi ‘korban’ dari lelaki yang tidak kuat menghadapi godaan menjelang pernikahan.

Godaan Pada Calon Pengantin Perempuan

Bukan hanya pada laki-laki, pada calon pengantin perempuan pun terjadi hal yang sama. Tidak sedikit perempuan yang memutuskan tidak jadi menikah dengan calon yang sudah dipilihnya sendiri ketika menghadapi godaan seperti ini. Maka berhati-hatilah dengan godaan menjelang pernikahan yang sering dihadapi banyak calon pengantin.

Konon, perempuan yang akan melangsungkan pernikahan memancarkan aura bahagia dari dalam jiwanya. Hal inilah yang membuat perempuan tampak semakin cantik, karena terpancar dari hati yang bahagia. Hal ini membuat banyak laki-laki menjadi tertarik bahkan jatuh cinta kepadanya, padahal ia sudah tinggal menunggu waktu untuk melaksanakan pernikahan. Makin banyak kehadiran laki-laki lain –yang tampak lebih hebat dibanding calon suami--- makin besar ujian yang harus dihadapi oleh calon pengantin perempuan.

Bukan hanya laki-laki lain yang mendekat, bahkan mantan pun kembali mendekat. Pada beberapa contoh kasus, sang mantan bahkan menawarkan cinta yang lebih hebat dibanding saat masih bersama dulu. Godaan seperti ini semakin menggoyahkan hati. Ada yang memilih membatalkan pernikahan karena godaan seperti ini, demi mengikuti perasaan kasihan atau tidak tega terhadap mantan yang datang dengan memohon serta menghiba.

Pada saat godaan seperti ini mulai mengemuka, perempuan mulai membandingkan dengan calon suami. Kekurangan dan kelemahan calon suami makin terlihat, justru ketika semakin mendekati hari pernikahan. Padahal, setelah menikah nanti, akan semakin banyak kelemahan suami yang tampak dengan sendirinya. Ketika ia tidak menyiapkan diri untuk menerima calon suami dengan segala kelebihan dan kekurangan, biasanya akan memunculkan semacam rasa penyesalan karena membandingkan dengan sekian banyak laki-laki yang ‘antri’ untuk menjadi suaminya.

Melawan Godaan

Calon pengantin laki-laki dan perempuan harus semakin menguatkan tekad menuju gerbang pernikahan sebagaimana rencana yang sudah mereka tetapkan. Kedua belah pihak harus siap apabila godaan seperti itu benar-benar datang. Jangan tergoda untuk memberikan peluang apalagi sampai jatuh hati pada orang lain, sementara anda sedang menungguh hari H pernikahan. Bila anda tidak tahan godaan, dapat merusak proses dan suasana pernikahan bersama calon anda.

Hendaknya anda berterus terang kepada pihak lain yang memberikan perhatian istimewa dan melakukan pendekatan hati kepada anda, bahwa sesungguhnya anda sudah memiliki calon dan sedang berproses menuju gerbang pernikahan. Dengan keterusterangan anda tersebut, jika ada orang yang tetap nekat untuk mendekat dan memberikan perhatian istimewa, maka anda telah menepisnya. Jangan pernah memberikan harapan kepada pihak lain yang agresif mendekati anda dengan berbagai cara.

Mantapkan dan yakinkan hati bahwa keputusan untuk menikah dengan calon anda adalah keputusan yang terbaik. Dialah calon pasangan hidup terbaik yang Allah swt berikan kepada anda. Jaga hati agar tidak tergoda apalagi sampai membuat keputusan yang keliru dengan meninggalkan calon dan mendekat kepada orang yang menggoda anda. Jadilah orang kuat yang tahan terhadap godaan. Kelak ketika hidup berumah tangga, godaan seperti itu akan tetap datang. Apalagi ketika kehidupan pernikahan anda tidak bahagia.

Oct 6, 2015

Hal Yang Manusiawi, Mengagumi dan Dikagumi

Hal yang Manusiawi Mengagumi dan Dikagumi , Mengkultuskan Jangan!
Hal yang Manusiawi Mengagumi dan dikagumi. Boleh saja kita klaim bahwa kita bukan tipe manusia yang gila sanjungan, tapi adalah sebuah kebohongan bila kita mengatakan tidak suka dikagumi. Lagi lagi dituntut kejujuran pada diri sendiri dan tentunya juga pada orang banyak. Tidak ada salahnya secara terbuka kita nyatakan kekaguman kita kepada orang lain.

Penyebabnya mungkin oleh berbagai faktor, misalnya kagum karena, Kebaikan dan ketulusan seseorang, sifat terbuka dan terus terang, jauh dari kemunafikan, rasa kemanusiaan dan aplikasinya dalam hidup berbagi, kerendahan hati yang patut dijadikan contoh, rasa nasional yang tak diragukan lagi. Rasa kebersamaan dalam keberagaman suku, latar belakang sosial dan agama, sopan dan santun dalam berinteraksi, mampu menghargai setiap lawan bicara, verbal dan non verbal, mungkin juga karena ke gantengan atau kecantikkannya, kepiawaiannya dalam berbagai bidang: seni tari, musik, puisi dan tulis menulis. Dan seterusnya semuanya ini adalah sebuah kekaguman yang positif.

Kekaguman yang Salah Kaprah
  • Mengagumi karena orang menulis hal hal yang berbau seks
  • Mengagumi karena orang pintar merayu sana sini
  • Mengagumi karena ada orang yang ngetop,nggak peduli ngetop dibidang apa
  • Mengagumi kelicikan seseroang
Yang lebih parah adalah mengkultuskan seseorang. Mengkultuskan berarti ”memuja”, sehingga tidak lagi mau menerima kenyataan bahwa orang yang dikagumi selama ini ternyata bukan seperti yang ditampilkannya di depan umum. Begitu terbelenggu dan terobsesi oleh sosok orang yang dikaguminya, sehingga orang mau membela secara membabi buta.

Gangguan kejiwaan ini, tidak pilih gender. Penyakit ini merambah laki laki maupun perempuan. Kalau laki laki mengagumi kecantikan seorang wanita adalah wajar, tapi ternyata ada juga laki laki yang terpesona oleh ke gantengan seorang pria, Walaupun sesungguhnya hanya sebatas foto yang dicuplik sana sini Ibarat orang yang terbius oleh morfin, maka dalam sudut yang berbeda,namun menampilkan kelainan prilaku yang hampir sama. Yakni mengkultuskan sosok yang dikaguminya, kendati ”sosok” tersebut pada kenyataannya hanyalah sebuah bayangan.

Negative Self Hipnotism

Dalam hal ini peran negative suggestion atau lebih parah lagi negative self hipnotis telah merasuk hingga kedalam jiwa seseorang. Sehingga ia menutup mata hati dan telinganya, terhadap apapun yang mengingatkannya untuk bangun dari mimpi buruknya. Sosok seperti ini tidak ingin dibangunkan, malahan ia ingin selamanya berada dalam mimpi yang membuainya kealam tak sadar.

Sesungguhnya tipe orang seperti ini yang patut dikasihani dan mendapatkan perhatian lebih dari keluarganya, Akibat kekurangan mendapatkan kasih sayang dalam rumah tangga, sehingga ia terperosok dan masuk kelorong impian yang tak berujung.

Semoga ini ada manfaat yang dapat dipetik. Bergaul dengan ratusan ribu orang dan belajar dari setiap kejadian hidup.

Suami Harus Lebih Sabar Kepada Istri

Bangun tidur langsung masak nyiapin makan untuk anak dan suami.. yang ngerjain Istri
Mencuci piring nyuci baju.. yang ngerjain Istri
Mengantar anak sekolah.. yang nganterin Istri
Menyapu, mengepel.. yang ngerjain Istri
Mengajari anak belajar.. yang ngajari Istri
Belanja kebutuhan rumah tangga.. yang berangkat Istri
Begadang nungguin anak rewel krn lagi sakit.. Yang jagain Istri
Melayani suami dengan baik.. Kewajiban istri.


Lalu suami ngapain? biasanya lelaki akan bilang "aku kan kerja cari uang buat kamu juga to? emang kalau aku gak kerja pada mau makan apa?" sudah gitu aja seperti sudah selesai semua urusan suami. Padahal bekerja cari nafkah itu memanglah sudah jadi tugas dan kewajiban suami, kalau gak mau kerja cari nafkah ya jangan berani-beraninya nikah dan punya anak. :)

Bekerja itu wajib bagi seorang kepala rumah tangga, tapi pekerjaan mengepel, mencuci, setrika, mengajari anak, itu semua bukanlah kewajiban Istri melainkan tugas bersama yang tidak seharusnya dibebankan kepada istri saja.

Walaupun saya yakin banyak suami-suami hebat diluaran sana yang tak canggung membantu istri nyuci, setrika bahkan ngepel. Tapi saya yakin juga masih banyak suami yang membebankan itu semua pada istri seorang diri lantaran dia merasa kewajibannya hanya bekerja dan mencarikan uang untuk makan dan keperluan rumah tangganya saja.

Anehnya disaat sedang luang waktunya, si suami bukannya membantu istri dan mengajak bermain anak tapi justru malah sibuk dan asyik dengan dunianya sendiri ya malah pergi mancinglah, mainan burunglah, sibuk touringlah, ya nongkronglah, sementara urusan pekerjaan rumah semua diserahkan pada istri.

Ingat istri itu pendamping dan pelengkap hidup suami bukan pembantu suami. Pendamping itu pekerjaanya mendampingi di kala susah dan senang. Melengkapi itu jika suami masih banyak kekurangan istri bisa hadir untuk menutup kekurangannya. Begitu pula dalam urusan pekerjaan dalam rumah tangga keduanya saling berbagi dan bekerja sama untuk menyelesaikannya.

Itulah sebabnya suami harus lebih bersabar terhadap istri apa lagi jika suami belum bisa fokus membantu pekerjaan istri di rumah. Bisa kita bayangkan bagi seorang Istri bahkan untuk mengurus keperluannya sendiri saja sudah tidak ada waktu karena lebih mendahulukan anak dan suami. Bagaimana mungkin suami menuntut istri yang sempurna jika sang suami sendiri tidak pernah mensupport dan membantu Istrinya.

Oct 5, 2015

Karena Mas Paijo Aku Bahagia

Di musim gugur
surya bersinar bak emas berkilat
alampun terasa hangat
bayu berbisik: „ku biarkan Surya ceria bersinar !“
ke hulu tirtapun mengalir lambat

Karenamu
ku rasa sejuknya hati
membaranya dhana
hangatnya cinta
dalam waktu,
ruang dan smara
bersatu kita dalam kasih sejati

Oh Gustiku
terima kasih karna mas paijo ada

Katamu:
„Adamu menggetarkan jiwaku walau hidupku bagai daun daun kering. Tak pernah menanti angin yang terus mengembuskan ke mana ingin“
"Saat angin menggenggammu, kau dibawanya pada cakrawala, seperti memiliki pelangi di matamu di mana keindahannya takkan terampas, menanti angin memudarkannya agar mendapat pelangi pelangi baru"
"Aku di sini tetap memelihara cinta sucimu"

I Love You Mas Paijoku Sayang....

Berbuat Baik Akan Jauh Lebih Baik Jika Niat Tulus Dan Ikhlas


Ada orang yang suka sekali mengumbar kebaikannya. Semua yang tampak dipermukaan terlihat baik dan dermawan. Dia suka sekali memamerkan kekayaannya, padahal masih banyak orang yang lebih kaya darinya. Dia juga suka mengekspos kesuksesannya, seolah-olah dirinya adalah orang yang paling sukses, padahal masih banyak orang lain yang jauh lebih sukses darinya.


Berbuat baik tentu akan jauh lebih baik kalau dilakukan dengan niat tulus dan ikhlas, tanpa perlu meminta pujian dari manusia. Berbuat baik sesungguhnya hanya meminta ridho Allah SWT dan semua itu dilakukan karena iman kita terhadap-Nya, bukan semata-mata karena ingin dibilang baik dan dermawan.

Kekayaaan sejati  bukan terletak pada berapa banyak harta benda yang kita miliki, tetapi terletak pada seberapa banyak perbuatan baik yang sudah kita lakukan kepada orang lain, tanpa pamrih dan tanpa tendensi apa-apa, kecuali mengharapkan ridho dari-Nya.

Kesuksesan sejatinya bukan terletak pada berapa tinggi jabatan yang sudah kita duduki, atau seberapa banyak materi dan uang yang kita kumpulkan, melainkan terletak pada kebahagiaan dan kedamaian dalam hati kita. Kita jangan terjebak dengan atribut yang sering melekat pada diri kita karena semua itu hanya semu dan tidak abadi.

Perbuatan baik, kekayaan dan kesuksesan adalah sesuatu yang wajar dan harus kita raih, namun dengan cara-cara yang elok, indah dan tidak bermaksud membusungkan dada. Lakukan semuanya secara ikhlas, tanpa meminta pamrih dan pujian dari manusia. Semoga kita semua terhindar dari sifat sombong, takabur dan egois. Seperti kata pepatah, diatas langit masih ada langit.

Semoga kita semua bisa menjadi orang baik, kaya, dermawan dan sukses yang tetap membumi.

Dunia Maya Mengalahkan Dunia Nyata

Lahirnya media sosial seperti Facebook, Twitter, Google+ dan Blackberry Messenger (BBM) membuat banyak orang bisa terkoneksi satu dengan lainnya dengan mudah, meskipun mereka berada dalam jarak yang berjauhan. Berkat media sosial ini sudah banyak orang yang bisa bertemu dengan teman atau keluarga yang sudah berpisah puluhan tahun lamanya.

Akibat pesatnya kemajuan perangkat telekomunikasi, peran media sosial justru semakin meningkat pula. Pola hidup manusia pun ikut berubah, sehingga alat komunikasi seperti HP, tablet dan laptop seolah-olah tidak bisa jauh dari tangan manusia. Hampir setiap saat mereka mengubah status, mulai dari bangun pagi sampai menjelang tidur malam, gadget sudah menjadi bagian dari hidup mereka yang sulit dipisahkan.

Sekarang kita bisa melihat betapa komunikasi secara fisik, face to face, sudah mulai ditinggalkan. Sekedar contoh, ketika anggota sebuah keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga, masing-masing anggota keluarga asik dengan HP-nya masing-masing (lihat ilustrasi gambar). Mereka sibuk berkomunkiasi dengan teman atau koleganya di dunia maya. Ironinya, orang yang berada di dekatnya justru diabaikan dan tidak diajak bicara.

Fenomena ini juga bisa kita lihat ketika kita sedang berada dalam kendaraan umum seperti kereta api,  angkutan kota atau bus. Hampir semua penumpang sibuk dengan gadget-nya masing-masing. Dunia maya seakan begitu menggoda mengalahkan kehidupan dunia nyata. Keasyikan berkomunikasi melalui dunia maya sampai mengabaikan bersosialisasi di kehidupan nyata.

Banyak orang yang lebih asyik menyendiri daripada berkumpul bersama keluarga atau temannya di dunia nyata. Ada yang menyendiri di dalam kamarnya. Ada juga yang pergi ke tempat sepi, misalnya di taman, lalu asyik bercengkrama dengan rekannya di dunia maya melalui jejaring sosial. Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian kita semua, jangan sampai dunia maya mengalahkan dunia nyata. Seharusnya media sosial bisa melengkapi pergaulan di dunia nyata, bukan justru mengalahkannya sehingga kita menjadi makhluk yang anti sosial di dunia nyata.

Tersenyumlah, Karena Senyum Itu Ibadah

Pernahkah Anda bertemu seorang sahabat, tetapi mendapat sambutan yang kurang hangat? Sahabat tersebut menyambut Anda dengan wajah masam, terkesan dingin dan kurang bersahabat. Padahal maksud kedatangan Anda hanya sekedar untuk menjalin tali silaturahim, bukan untuk keperluan lain. Jika Anda mengalami hal tersebut, Saya yakin Anda akan merasa kecewa.

Mungkin saja Anda datang ke rumahnya dalam waktu yang tidak tepat. Bisa saja sahabat Anda tersebut sedang ada sesuatu masalah yang cukup serius, sehingga untuk tersenyum saja terasa berat. Meskipun dirinya sedang ada masalah, tidak sepantasnya bermuka masam terhadap tamu yang mengunjunginya. Padahal tersenyum itu perbuatan yang mulia, bernilai ibadah dan sangat dianjurkan Islam dalam menjalin pergaulan sehari-hari.

Senyum adalah sedekah
Dalam ajaran Islam, sebuah senyuman terhadap orang lain yang dilakukan seseorang secara ikhlas dapat bernilai sedekah.  Senyum bisa membuat hati orang yang memandangnya menjadi senang. Itulah sebabnya senyum termasuk bagian dari ibadah yang paling murah dan mudah dilakukan. Namun sayangnya masih ada juga orang yang sulit untuk tersenyum.

Nabi Muhammad SAW menganjurkan manusia untuk selalu bersedekah setiap hari, yaitu mulai terbitnya sang surya sampai terbenamnya matahari. Salah seorang sahabat Rasulullah yang tidak memiliki apa-apa untuk disedekahkan bertanya kepada Beliau,  "Jika Kami ingin bersedekah, namun Kami tidak memiliki apa pun, lalu apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami menyedekahkannya?".
Kemudian Rasulullah SAW menjawab, "Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah." (H.R. Tirmizi dan Abu Dzar).

Sesungguhnya semua orang bisa dengan mudah tersenyum, tetapi pengaruh kondisi fisik atau mental seseorang bisa menyebabkannya sulit untuk tersenyum. Orang yang memiliki cacad fisik, misalnya ada kelainan pada wajahnya bisa saja sulit tersenyum. Begitu juga orang yang berwajah manis, sehat secara fisik, tetapi sulit untuk tersenyum karena hatinya yang busuk dan pikirannya penuh dengan prasangka negatif.

Sennyum banyak Manfaatnya
Mengapa kita diajurkan untuk sering tersenyum? Tentu saja karena banyak sekali manfaatnya. Senyum mampu membuat pikiran kita menjadi rileks dan terhindar dari stress. Dengan tersenyum maka kita akan disukai banyak orang, sehingga lebih mudah mempunyai banyak teman dan mendatangkan rezeki.

Secara medis, senyuman mampu membuat seseorang bertambah sehat. Senyum lebih menyehatkan otot wajah dibandingkan cemberut.  Menurut pakar kesehatan, diperlukan 43 otot untuk cemberut, sedangkan untuk tersenyum hanya diperlukan 17 otot. Pendapat lainnya mengatakan diperlukan 62 otot untuk cemberut dan hanya 26 otot untuk tersenyum.

Otot-otot yang dipakai untuk tersenyum mampu mengangkat wajah seseorang sehingga terlihat lebih muda dari usianya. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk lebih sering tersenyum agar bisa menjadi awet muda.

Seseorang yang lebih sering tersenyum akan memancarkan aura positif dari tubuhnya. Orang yang memandangnya akan menganggapnya sebagai orang yang berkepribadian, penuh percaya diri dan terkesan sebagai orang yang sukses.
Kalau senyum itu ternyata banyak manfaatnya, mengapa kita tidak memulainya dari sekarang.

Senang dan Bahagia Apa Bedanya?

Pernahkah anda membayangkan bahwa hidup anda selalu dalam keadaan senang ? Atau justru anda sekarang berada dalam keadaan bahagia ?  Lalu apa bedanya senang dan bahagia ? Bukankah kedua kata tersebut mencerminkan kondisi orang yang sedang menikmati indahnya kehidupan ?

Sekilas kata senang dan bahagia itu mempunyai makna yang sama, namun menurut hemat penulis keduanya berbeda. Kalau diibaratkan makan, maka kata senang itu seperti ketika kita memakan makanan yang enak, sedangkan kata bahagia itu seperti ketika kita memakan makanan yang rasanya lezat. Disini, makna kata lezat setingkat lebih tinggi dari kata enak. Artinya, lezat itu lebih dari sekedar enak, tetapi sangat enak sekali.

Saya berpendapat makna senang adalah ketika seseorang menerima hadiah atau pemberian dari orang lain berupa sesuatu yang sangat diharapkannya. Misalnya ada orang yang ingin lulus tes menjadi pegawai di suatu instansi atau perusahaan. Orang tersebut akan merasa senang ketika dirinya lulus dan diterima bekerja.

Contoh lainnya adalah ketika ada orang yang hidupnya susah, tidak ada pekerjaan dan tidak mempunyai uang, sehingga dirinya kesulitan untuk  menafkahi keluarganya. Suatu hari tiba-tiba ada sahabat lamanya yang sudah sukses datang bertamu.  Sahabatnya itu lalu merasa iba dengan penderitaannya dan memberinya sejumlah uang yang bisa dipakai sebagai modalnya berdagang. Kondisi ini membuat orang yang menerima bantuan tersebut merasa senang.

Lantas bagaimana dengan definisi bahagia ? Menurut saya, bahagia adalah suatu perasaan yang timbul ketika kita bisa memberikan sesuatu kepada orang lain, sehingga membuat orang lain senang. Sebagai contoh adalah kisah diatas. Orang yang bahagia adalah orang yang memberi bantuan kepada temannya yang sedang mengalami kesulitan.

Dalam hidup ini, sebaiknya kita mencari kebahagiaan, bukan kesenangan ? Mengapa ? karena kebahagiaan derajadnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kesenangan.  Kebahagiaan bisa diperoleh dengan membuat orang lain senang. Posisi orang yang bahagia pasti selalu tangannya ada diatas, peduli dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri. Sementara itu posisi orang yang senang cenderung mementingkan diri sendiri dan kurang peduli dengan orang lain.

Kita bisa melihat betapa banyak orang yang melakukan berbagai cara demi meraih kesenangan. Misalnya, orang kaya menghabiskan uangnya dengan cara berbelanja barang yang mahal, tidur dihotel mewah, dan jalan-jalan ke tempat eksotis yang bertarif puluhan juta rupiah. Semua itu dilakukan demi ambisi pribadi agar dirinya senang.

Coba kita lihat diluar sana, betapa masih banyak orang yang hidup dalam kemiskinan. Kekayaan yang kita miliki tidak akan berarti apa-apa jika hanya digunakan untuk kepentingan pribadi. Kesenangan hanya melahirkan sifat sombong yang bisa mencelakakan diri sendiri, sementara kebahagiaan bisa melahirkan rasa empati, peduli dan sikap rendah hati. Kebahagiaan bisa membuat orang berada dimana posisi harta bukanlah segala-galanya.

Penulis pernah bicara dengan seorang pengusaha sukses yang kini sudah memiliki harta kekayaan milyaran rupiah dan bisnisnya menjamur ada dimana-mana. Uang baginya bukan masalah karena rekeningnya setiap hari terus bertambah. Apapun sudah dimiliknya, seperti mobil dan rumah mewah, deposito dengan angka diatas 9 digit, barang-barang berharga berupa emas dan berlian, saham diberbagai perusahaan dan lain-lain. Namun dirinya mengaku belum bisa merasakan bahagia dengan kekayaannya itu. Uniknya, kebahagiaannya justru hadir ketika dirinya bisa membuat orang lain senang. Caranya adalah dengan memberi bantuan kepada siapa saja orang yang membutuhkan uluran tangannya, baik diminta atau tidak. Ketika orang yang dibantunya senang, maka dirinya baru merasa bahagia.

Mari kita mengejar kebahagiaan dalam hidup ini, bukan kesenangan. Kebahagiaan sesungguhnya bisa kita dapatkan tanpa harus bermodalkan materi. Ilmu yang kita miliki juga bisa membuat kita bahagia. Caranya adalah dengan mengamalkan ilmu yang kita miliki kepada orang lain yang memerlukannya. Misalnya kita memiliki ilmu dibidang tertentu, lalu ilmu tersebut kita tularkan kepada orang lain. Akibatnya orang tersebut jadi memiliki ilmu seperti yang kita miliki sehingga bisa menjadi bekal hidupnya. Jika kita memberinya secara ikhlas, Insya Allah ilmu itu akan bermanfaat. Dampaknya hati kita akan merasa senang dan bahagia karena orang yang diberi ilmu itu bisa mengubah kehidupannya menjadi lebih baik.


Senang dan bahagia itu adalah pilihan. Kesenangan hanya untuk diri sendiri sedangkan kebahagiaan melibatkan orang lain yang menjadi senang karena perbuatan kita.   Jika kualitas hidup anda ingin meningkat, kejarlah kebahagiaan dan bukan kesenangan.

Oct 4, 2015

Mas Paijo Sejiwa Dengaku

Denganmu
hitam terlihat putih
beku sekejap mencair
pahit tercecap manis

denganmu
rumit menjadi mudah
berat berganti ringan
jauh tereguk dekat

denganmu
rapuh meleleh
senyap bergegas gaduh
masa bodoh berubah acuh

denganmu
dingin malam seperti hangatnya pagi
redup purnama seolah terang matahari
lorong gelap kini penuh cahaya

denganmu
tawa mengubah air mata
perih luka bak indah pelangi
tandus hati menjelma teduhnya sukma

denganmu
kan kuperjuangkan sisa nafasku
meski rindu menggebu
cinta ini setia berdetak

denganmu
aku selalu bahagia
hilang semua lara
gugur segala muram

...sebab mas paijo yang paling sejiwa denganku...

Mengapa Orang Jahat Bisa Berkuasa?

Pada dasarnya sebagai manusia kita cenderung pada kebaikan karena merupakan fitrah kita. Kita tidak ingin menyakiti, karena kita tidak ingin disakiti. Kita tidak ingin membunuh, karena kita tidak ingin dibunuh. Kita menyebut hukum karma, hukun tabur tuai, atau hukum emas ( golden rule ) terpatri pada diri kita sebagai manusia. Orang lain terkena musibah kita berempati, orang lain mengalami bencana duka cita, kita turut berduka. Orang lain  mendapatkan kebahagiaan kita turut bersuka cita. Walaupun cenderung pada hal kebaikan dan kebenaran. sebagai manusia, tetap ada yang bertolak belakang dengan kebaikan dan kebenaran. Bagaikan hukum alam, kumbang akan mendekati bunga, tapi lalar akan mendekati kotoran. Begitupun kita sebagai manusia. Hal - hal kebaikan dakan menginspirasi orang - orang yang cenderung dan condong pada kebaikan. Dan hal - hal jahat menginspirasi orang - orang yang condong pada kejahatan.

Kembali kepada point diatas. Mengapa orang jahat bisa berkuasa? Atau lebih tepatnya orang jahat bisa berkuasa kepada kita?  Sejak permulaan manusiapun selalu ada yang condong pada kebaikan begitu juga kepada kejahatan.  Dan sejak dahulu, setiap yang condong pada kebaikan pasti berharap tidak akan berkuasanya sesesuatu yang jahat kepada mereka. Mereka berusaha  mengkritisi yang jahat, dan  melawan yang jahat. Banyak dari mereka berhasil tapi banyak dari mereka juga tidak berhasil. Walaupun kebenaran pasti menang dengan kesalahan dan kekeliruan, karena mayoritas dari  kita menginginkan yang baik yang berkuasa untuk kita semua. Tapi orang yang mencoba menyuarakan kebenaran sering mati konyol di tumpas oleh kejahatan dan akhirnya orang jahat yang berkuasa atas kita. kejahatan bisa berkuasa atas kita hanya lewat tipuan dan ancaman. Sebab kepalsuan tidak bisa dikritisi, kepalsuan tidak bisa diterima dengan penalaran dan hati nurani (sebagai alat mendeteksi suatu kebenaran). Sedangkan kebenaran akan siap di uji oleh logika penalaran dan hati nurani. Kebenaran siap dikritisi dan direvisi dari segala sudut pandang yang berbeda. Kebenaran tidak subjektiv, tapi kebenaran objektiv yang bisa diterima dari setiap kerangka pikiran yang  berbeda.

Saat ini dunia sudah begitu jauh berubah. Dengan munculnya era teknologi informasi yang begitu maju kita bisa berbagi hal kebaikan dan informasi begitu cepatnya tanpa terhambat jarak fisik diantara kita. Yang diperkotaan, yang di pedesaan bahkan antar bangsa dan negara di dunia. Dimasa inilah orang - orang bisa mengkritisi kejahatan dan melawannya tanpa harus berhadap- hadapan secara langsung dengan pihak - pihak yang melakukan kejahatan. Menggalang kekuatan kebaikan lewat media - media dan menyebarkannya kepada setiap orang agar bersama - sama mengkritisi dan melawan sesuatu yang jahat ataupun sesuatu yang tidak baik bagi semua orang. Kini tugas kita semua yang menginginkan kebaikan untuk mencoba berusaha lewat media - media seperti ini mengkritisi hal - hal yang jahat dan tidak baik agar tidak berkuasa atas kita semua. Banyak dari kita tidak bisa berkata apa adanya terhadap yang lainnya. Karena hubungan pertemanan, rasa tidak enak, tidak mau terjadi permusuhan,  akhirnya membuat sikap kita samar - samar ( antara berpihak pada yang baik atau yang keliru ). Mencoba ditengah - tengah sikap antara kedua hal tersebut. Persahabatan dan ikatan hubungan terhadap sesama memang penting, tapi membiarkan seorang teman ataupun sahabat yang baik condong kepada yang tidak baik adalah lebih penting.

Tokoh tokoh besar dahulu menginspirasi begitu banyak manusia. Dalam hal keagamaan, disiplin ilmu, hibungan sosial dan banyak hal - hal kebaikan dan yang berguna sampai saat kini. Setiap pribadi mempengaruhi pribadi lainnya. Begitupun dengan tokoh - tokoh yang jahat dalam kehidupannya ( hitler, jengis khan ) menginspirasi pribadi yang suka kekerasan dan kekejamannya. pastinya setiap pribadi akan mempengaruhi pribadiblainnya.

Jadi... kejahatan bisa berkuasa  lebih karena tidak adanya orang - orang yang condong kepada kebaikan dan menginginkannya untuk lebih berkuasa dalam hidupnya dari pada kejahatan itu.  

Ada kata - kata seseorang yang menjadi panutan dan diteladani hingga kini : katakan benar jika itu benar.. dan katakan salah jika itu salah. Sebab apa yang lebih dari kedua hal tersebut berasal dari yang jahat. Hanya kebenaran lah yang akan memerdekakan mu. Semoga kita semua bisa berkata apa adanya dalam hubungan kepada sesama.

Aku Rindu