Oct 17, 2015

Cinta Sejati Hanya Berakhir Oleh Maut

Sejatinya sebuah pernikahan adalah untuk selamanya. Yang artinya bahwa pernikahan tersebut baru akan berakhir ketika maut telah merenggut cinta kasih sepasang suami istri. Apakah mungkin untuk jaman sekarang ini sebuah pernikahan akan langgeng sampai maut memisahkan? Apalagi sering kita mendengar, melihat atau pun menonton dari televisi bahwa sekarang ini begitu gampang orang melaksanakan sebuah pernikahan yang mewah tetapi berujung pada sebuah perceraian.

Mungkinkah pada jaman yang modern ini masih ada cinta kasih sejati seperti pada dongeng-dongeng yang sering kita dengar pada masa kecil dulu? Masih adakah pasangan yang menjaga cinta kasihnya sampai akhir hayat? Mungkin banyak yang akan meragukan masih ada ada cinta kasih yang sejati pada masa kini.

Sulit untuk mencari cinta sejati bukan berarti tidak ada sama sekali. Pertama kita tidak perlu jauh-jauh untuk mencari di belahan bumi ini. Cukup kita melihat pada pasangan yang telah menyatakan cintanya sehidup semati. Mereka adalah pasangan Jeanette dan Alexander Toczko yang menghabiskan hampir seluruh hidup mereka bersama-sama. Jeanette yang berusia 96 tahun dan Alexander yang berusia 95 tahun telah merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke 75 pada tanggal 29 Juni 2015 yang lalu.

Setelah merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke 75, Jeanette dan Alexander yang saat itu sudah sakit-sakitan akhirnya Jeanette harus merelakan kepergian suaminya Alexander menghadap Tuhan YME selang beberapa saat kemudian. Yang lebih mengharukan lagi, seperti yang dituturkan oleh keluarganya, bahwa saat itu Jeanette terlihat memeluk suaminya dan menggenggam tangan suaminya dengan erat.

Dia memeluk ayah dan mengatakan, 'Lihat, inilah yang kau inginkan. Kamu meninggal di pelukanku dan aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Tunggulah aku, aku akan ke sana secepatnya.'

Selang beberapa hari kemudian, Jeanette menyusul suaminya.
Begitulah seharusnya sebuah pernikahan. Yang mana antara satu dengan yang lain saling menyayangi. Menyayangi sampai seumur hidup. Bukan hanya menyayangi ketika berharta, dan menceraikan ketika sudah miskin. Seharusnya kita semua menerapkan motto Kasih yang tidak berkesudahan. Ingat, Tuhan hanya satu kali mengambil tulang rusukmu. Jadi cukup hanya satu tulang rusuk yang kau ambil kembali.

Gosip

"Membicarakan kejelekan orang lain adalah sebuah cara tak jujur memuji diri sendiri…"

Sering dengar percakapan seperti ini gak?
"Eh, udah dengar kabar terbaru? Gileeee, si anu itu ternyata selingkuh.. Dia sudah begini begitu ama si ani, naaaaah sekarang malah istrinya mau ditinggalin..." 

"Wuaah, bukan hanya itu jeng, yang aku dengar malah lebih parah lagi. Dia sudah begini begitu... bla bla bla.."

atau 

"Si anu itu sok banget ya, mentang-mentang dekat ama bos..."

"Iya, tau gak, dia kemarin melakukan ini itu, begini begitu, gosip gosip gosip, yada yada yada.."

Setiap salah satu dari kita memulai membicarakan keburukan orang lain (yang kebanyakan adalah teman kita sendiri, yang kebetulan tidak ada di situ), sebagian besar dari kita, langsung menyambar seperti petir dengan senang hati. Mula-mula, kita hanya membicarakan kasusnya yang terbaru, lalu mulai merembet ke mana-mana: keburukan-keburukan pasangannya, gaya berjalannya, agamanya, sampai gaya sisiran rambutnya. Lalu akhirnya kita menghabiskan waktu produktif berjam-jam untuk mengupas keburukan-keburukannya.

Kenapa kita begitu suka menceritakan keburukan orang lain? 

Bagaimana cara agar orang tidak ngomongin mulut kita yang bau petai? Yup. Ajak mereka membicarakan mulut teman kita yang sedang bau jengkol.

Para ahli psikologi mengatakan: bahwa manusia pada dasarnya suka menyembunyikan keburukan-keburukannya sendiri. Ia berusaha sekuat tenaga agar orang lain tidak mengetahui keburukan-keburukannya itu. Jalan yang paling mudah, ya biarkan keburukan-keburukan orang lain yang disorot (‘walau aku bejat, noh si X jauuuh lebih parah..”) Kalo perlu dibumbui-bumbui, dilebih-lebihkan, sehingga keburukan kita semakin tidak menonjol. Semakin seseorang itu tidak percaya diri (minder), semakin suka ia menyebarkan keburukan-keburukan orang lain.

Tapi mari kita logika kan. Saat teman kita tidak ada, kita gosipkan dia dengan senang hati dengan teman-teman kita yang lain. Lalu coba balikkan badan anda dan tinggalkan ruangan itu... Coba tebak siapa yang mereka gosipkan berikutnya? Betul. Anda. Saya belajar bahwa orang-orang yang suka menceritakan keburukan-keburukan orang lain kepada saya, pada saat saya tidak ada, pasti sayalah yang menjadi sasarannya.. Itu sudah menjadi kebiasaannya.

Banyak dari para penggosip itu yang bilang: “aku temen dekatnya, makanya aku tahu banget kelakuan dia…bla bla bla..” Itukah seorang teman dekat yang sejati? Kalau kita teman yang sejati, kita akan memberi tahu kepada teman kita langsung kekurangan-kekurangan dia, bukan membicarakannya di belakangnya.

Kemana gosip itu akan membawa kita? Tidak ke mana-mana. Apa pendapatan kita akan bertambah? Apa kualitas hidup kita akan meningkat? Apakah hati kita akan menjadi damai? Kita cuma memuaskan ego kita: mencoba merasa diri kita lebih baik dari orang yang kita gosipkan. Dan yakinlah gosip itu, cepat atau lambat, akan berbalik memakan diri kita sendiri. Suatu saat, tidak akan ada teman-teman yang akan mempercayai kita lagi... 

Dan benarkah kita lebih baik dari orang yang kita gosipkan? Kita akan selalu berhasil menemukan keburukan siapapun, tapi kita jarang sekali bercermin mencari keburukan kita sendiri.. Cobalah cari orang yang terbaik di antara kita, silahkan tunjuk, siapa saja, dan pasti kita bisa menemukan satu keburukannya untuk digosipkan... 

Dan buat teman-teman yang pernah jadi korban gosip: bersyukurlah... 
Sesungguhnya itu menunjukkan posisi kita semakin tinggi. Itu menunjukkan kita cukup berharga untuk dibicarakan... Coba lihat, siapa yang paling sering kita gosipkan? Orang terkenal atau orang yang biasa-biasa saja? Orang yang berprestasi, atau orang yang tidak melakukan apa-apa? Orang yang kaya, atau orang yang miskin? 

Jadi, jika ada yang menggosipi kita di belakang, tandanya: kita sedang berada di depan.. Jika ada yang mencoba menjatuhkan kita, tandanya: kita sedang berada di atas.. Dan jika ada yang menghinakan kita, tandanya: posisi kita sedang mulia..

“Percakapan adalah olahraga pikiran.. Gosip, hanyalah latihan lidah”

Oct 16, 2015

Rumah

Rumah? Ia adalah tempat dimana kita merasa aman. Ia tempat di mana kita merasa nyaman. Ia tempat di mana kita selalu ingin pulang.

Di dalamnya kita akan merasa kedamaian. Di dalamnya kita bisa bersandar untuk melepas beban pikiran. Di dalamnya kita selalu bisa mengukir senyuman, bahkan untuk hal-hal kecil yang tak pernah terpikirkan. Dan di dalamnya juga kesedihan kita bisa dengan sekejap berubah menjadi tawa riang.

Rumah? Ia bisa jadi tak terbentuk dari papan atau tembok tebal. Ia bisa saja berwujud manusia. Yang ketika berada di sampingnya, kita merasa tentram dan bahagia, meskipun tak sedang melakukan apa-apa.

Lalu, sudahkah kau temukan rumahmu? Semoga saja itu aku. Dan semoga kau juga berharap begitu.

Cinta ini...

Cinta:
Akan tiba saat ketika
 Kamu mendapati keadaan
Tak sama dari rata-rata kebanyakan
Lambat laun kamu akan menyesuaikan
Dan mulai meneruskan jalan
Mengejar mimpi menihilkan hambatan
Merayakan perbedaan

Cinta;
Akan ada waktunya
Kamu bisa bercerita dengan canda
Bersyukur dengan apa yang ada
Tanpa mengurangi alur kisahnya
Juga tanpa drama atau opra
Sebab kamu punya mimpi yang sama
Untuk satu tempat layak di dunia

Cinta:
Akan banyak orang bertanya
Apakah kamu bisa
Sebagian mungkin mencela..
Jawablah dengan keoptimisan
Sebab semangat itu menular

Cinta:
Kamu akan lihat reaksi orang
Saat kamu datang
Terkadang mereka salah mengerti
Menafsirkan kondisi tanpa konfirmasi
Maklumi saja
Mereka belum terbiasa

Cinta:
Ini tentang hidup yang penuh warna
Tentang jalan yang tak selalu bisa diterka
Kadang perlu diterjang saja
Karena cerca tak mengubah apa-apa

Cinta:
Ini tentang eksistensi dan adaptasi
Juga keharusan tentang aksi
Tentang pilihan;
Bergerak atau jadi bangkai!
Sebab Maha Kasih tak pernah menjanji
Mentari cerah setiap pagi
Tapi..
Satu yang harus dipahami
Mendung tak pernah membunuh sampai mati
Mari berdamai dengan diri sendiri
Temukan sesuatu untuk disyukuri

Perempuan, Jangan Mau Diremehkan Lelaki Karbitan

Wanita harus kuat dan bermartabat, jangan mau diremehkan laki-laki karbitan. Nah apa tuh laki-laki karbitan? Laki-laki yang hanya mau mengambil keuntungan dari seorang wanita Keuntungan apa? Macam-macam bisa fisik, material maupun seksual atau bahkan ketiganya sekaligus.

Keuntungan Fisik: 

Ketika si wanita hanya di eksploitasi secara fisik oleh prianya misalnya disuruh berdandan sesuai keinginan si pria memakai baju seksi, berpose sensual dll demi kepuasan si Pria. Kalau sudah suami-istri tak apa-apa asal suami anda memperlakukan anda sepatutnya ngomongnya tidak kasar, bertanggung-jawab dll. Tapi kalau baru pacaran dan cuma modal rayuan gombal tapi ngatur-ngatur penampilan dan parahnya menyuruh anda berpose sensual untuknya, Gubrak! Laki-laki model begitu buang ke laut saja. Kalau begitu namanya laki-laki karbitan.

"Tapi kan aku dan dia sama-sama cinta"

Gubrak! Cinta itu bukan memperbudak. Tidak ada cinta yang hanya memikirkan kesenangan dan kepuasan mata sendiri saja.

Hai sobat wanita,

Lelaki yang benar-benar mencintai kamu dengan matang tidak akan mengaturmu seenak jidatnya, dia akan senang menerima tampilanmu apa adanya dan tidak memaksakan kamu sesuai dengan selera matanya, karena laki-laki yang benar-benar mencintaimu secara matang akan menyadari nilai lebih dalam dirimu, melebihi sekedar tampilan fisikmu. Karena fisik semua orang seiring bertambahnya umur akan semakin menua, keriput dan tidak elok lagi.

Keuntungan Material:

Laki-laki jenis ini akan menyuruh wanitanya bekerja sementara dia enak-enakan, tidur-tiduran saja padahal tidak sedang sakit atau menderita hambatan fisik. Untuk konteks yang masih pacaran ciri-ciri laki-laki karbitan itu tidak malu minta uang dan barang kepada pacarnya dengan berbagai alasan bayar kontrakanlah beli pulsa lah keluarga sakit lah. Gubrak! Padahal dia tahu kalau si pacar yang (katanya) dia sayangi itu juga sedang banyak keperluan. Bangun-bangun hey wanita coba pikir kalau anda saja yang seorang wanita bisa mencukupi kebutuhan anda sendiri tanpa harus minta sama dia, masa sih dia gak bisa, kenapa dia harus minta sama kamu? Laki-laki seperti ini namanya laki-laki karbitan. Semua orang yang masih sehat raga dan jiwanya tahu kalau mau bertahan hidup ya harus bekerja, tidak bisa selamanya menggantungkan diri sama orang lain: siapapun dia. Kalau ada pacar seperti ini buang kelaut saja, kalau dia minta uang atau barang terus-terusan atau pinjam uang dalam jumlah besar tapi tidak dibalikin itu tandanya dia belum sepenuhnya mencintai kamu• Laki-laki jenis ini cuma mau memanfaatkan kamu juga royalitas dan loyalitas yang kamu berikan entah kamu benar-benar cinta atau memberinya karena kasihan.

Untuk konteks suami-istri pun suami yang baik, selama dia masih sehat dan mampu bekerja dia akan malu menggantungkan hidup pada istrinya. Karena dia sadar menafkahi anda sebagai istrinya adalah bagian dari tanggung jawabnya ketika memutuskan berani menikahi anda. Menanggung anda untuk hidup bersamanya selamanya. Kalau cuma modal sehat dan cinta tapi tidak mau kerja ya jangan berani menikah. Karena pernikahan adalah bentuk tanggung-jawab sepenuhnya kepada pasangan.

Hai Sobat Wanita,

Coba pikirkan, ayah anda saja tidak pernah kan meminta uang kepada anda? Padahal jasanya pada anda sangat banyak. Lalu kenapa mau memberikan uang atau barang kepada laki-laki yang statusnya dibawah ayah anda? Jangan begitu kecuali anda tahu laki-laki itu dalam keadaan darurat dan anda pastikan sendiri kondisinya.

Jika seorang laki-laki itu baik. Apapun statusnya dengan anda: dia akan malu meminta uang kepada anda kecuali dalam keadaan darurat. Karena biar bagaimanapun laki-laki adalah pemimpin. Pemimpin yang baik tidak akan menyeret orang lain ke dalam masalahnya, apalagi jika orang itu adalah seorang yang dia sayang. Tapi kalau laki-laki karbitan ya mak jos, tarik saja tak perduli wanitanya kelabakan karena ulahnya.

Keuntungan Seksual:

Nah ini yang paling parah. Jika laki-laki hanya berstatus pacaran, teman curhat atau TTM dengan anda tapi sudah berani memimta anda memuaskan hasrat seksualnya, ini berarti laki-laki tersebut adalah laki-laki karbitan kelas wahid. Buang saja, jatuhkan dari atas bukit, nyemplung ke sawah, lalu buang ke laut. Dalam konteks yang lebih realistis laporkan pada polisi dan putuskan hubungan dengannya, sebelum jati diri anda yang diputus olehnya.

Sobat Wanita,

Pun dalam konteks suami-istri, jika seorang istri dinikahi hanya untuk dikangkangi dan dijadikan pemuas nafsu seksual, setelah itu ditinggal pergi tanpa nafkah lahiriah, dan dia tidak mau kembali lagi pada anda, untuk apa laki-laki tersebut diberikan cinta?

Cinta? Gubrak! Bahkan diri anda pun terlalu berharga untuk sekedar dilihat sama lelaki model ini! 

Kenapa? Karena dia pun cuma laki-laki karbitan yang tidak ma u menanggung resiko perbuatan, tidak mau bertanggung jawab pada anda, jika sebelum dia memiliki anda dia mengobral janji semanis madu tentang hidup bersamanya begini-begitu, lalu setelah anda bersedia menjadi miliknya lalu anda ditinggal begitu saja, artinya Laki-laki model ini karbitannya tidak ketulungan buang saja, kalau perlu tuntutlah hak anda, tagih janjinya, laporkan ke polisi karena dia sudah merugikan anda. 

Sobat wanita,

Laki-laki tulus dan matang tidak akan banyak alasan, sekali dia berani memilihmu menjadi tanggung jawabnya, dia tidak akan lari dari janji suci yang kalian buat sama-sama. Lah nikahnya sama-sama anda dan dia hadir berdua, lalu kenapa anda harus mau menanggung beban sendiri akibat ulahnya? Enak saja!

Mengutip kalimat dalam akun Rumah Kayu:

 "Perempuan, jadilah kuat, milikilah martabat dan hargailah dirimu sendiri."

Ya. Mahkota seorang wanita, selain rambutnya adalah harga dirinya. Harga diri untuk ukuran kehormatannya sendiri.

Hai Perempuan, jangan mau diremehkan laki-laki karbitan!

Sejuknya Pagi ini Bersama Mas Paijo

Butiran-butiran embun di pagi hari..
Yang menyejukan setiap yang merasakannya
Menyejukan isi relung hati..
Mendamaikan jiwa raga ini..

Tetesan embun dipagi ini..
Mengalir mengisi kedalam jiwa..
Terungkap akan makna suatu arti..
Hati ini butuh cinta dan kasih..

Belajar tuk hargai makna hidup..
Hargai setiap detik waktu yg t’ah dijalani..
Tuk terus dapat ikhlas..
Dan dapat terus bersyukur..

Butiran tetes embun penyejuk sukma..
Penyejuk sukma dan pendamai jiwa..
Kedamaian yg ada didalam hati..
Kan raih kebahagian jiwa..

Kebahagiaan jiwaku bersama mas paijo..
Yang selalu mendamaikan di setiap detik dan langkahku..
Bersyukur dan kupanjatkan tiada henti..
Karena mas paijo menemani di setiap hembusan nafasku..

Selamat pagi mas paijoku sayang..
Selamat pagi semua..

Oct 15, 2015

Senyum Manis Mas Paijo di Pagi ini

Semburat merah saga di ufuk timur.
Komposisi warnanya seperti undakan teratur menuju tanah Dewa di kisah-kisah negeri dongeng.
Seolah kulihat dataran tinggi Tibet dimana bisa kurasakan keheningan semesta yang nyaris sempuna.

Dari atas bukit dengan tumbuhan Ilalang liar tinggi-tinggi kutujukan pandangku padanya.
Pada Pagi Yang Manis.

Embun bertitik-titik belum sempat menguap dari seluruh daun tetumbuhan di tempatku bertopang dagu.
Angin bertiup lembut membelai kerudungku yang berkibar pelan
dan membuai pipiku yang padanya sempat menganak sungai air mata bahagia-maupun-nestapa.

Sebentar lagi matahari merekah.
Siap memancarkan cahayanya untuk membantu organisme hijau berfotosintesa. Sebuah simbiose indah antara makhluk angkasa berjarak tahun cahaya dan makhluk bumi berzat renik klorofil.

Sebentar ya, Matahari...
Beri saya waktu lima menit lagi.
Aku mau mengajak mas paijoku untuk memandangi semburat merah saga di pagi yang manis ini.


Tetap manis meskipun di sudut kiri cakrawala ada sesaput mendung tipis.

iyah..., persis dech semanis senyum mas paijo pada saat senyum meringis hehe...

Perjalanan Hidup Menggenggam Sejuta Harapan

Dalam sebuah perjalanan hidup dapat kita temukan begitu banyak hal yang akan membuat kita merasa ingin menjadi lebih sempurna akan kebaikan. Kesenian jiwa yang ada pada hati setiap orang akan terus menuntun kepada perbuatan yang lebih baik bagi sesama. Jutaan insan yang telah berada di dunia ini sedang menciptakan sebuah perlombaan antara satu dengan yang lain, mencari juara sejati yang akan menggapai cita - citanya masing - masing. Hal ini tentunya akan menimbulkan aksi dan reaksi bagi mereka para pesaing kehidupan, bersaing dalam dunia pendidikan, politik, ekonomi dan sebagainya hanya demi sebuah kesuksesan semata. Sang "Juara" begitulah mereka menyebutnya bagi yang paling hebat diantara semua yang terhebat, begitulah adanya jika berhasil melakukan perlawanan terhadap kerasnya kehidupan. 

Pada awalnya tidak ada yang tahu seperti apa nasib seseorang, kita mengetahui  seseorang sudah berhasil hanyalah pada saat orang tersebut memang sudah berhasil. Sedangkan disisi yang lain, kita sama sekali tidak melihat proses yang dijalaninya. Betapa susahnya berjuang diantara para pejuang hebat yang tidak dapat dikalahkan hanya dengan sekedar membalik telapak tangan, bahkan selain itu mereka sudah mengurangi umur mereka secara besar - besaran hanya untuk mencapai sebuah keberhasilan yang menentukan nasib mereka. Hal ini yang seharusnya kita sadari, bahwa sebuah proses harus kita lihat dan perhatikan juga sebelum seseorang tersebut sukses meraih impiannya demi merubah sebuah nasib.

Diantara mereka sering bertanya - tanya bagaimana cara menggapai keberhasilan dengan cara yang singkat? Sesungguhnya pertanyaan tersebut dapat dikatakan cukup konyol bila harus dilontarkan untuk orang lain. Mengapa? Karena sebuah keberhasilan tidak akan dapat kita raih dengan cara yang singkat, kita harus menjadi seniman yang handal untuk diri kita sendiri, bekerja keras serta membanting - banting tulang kesana kemari hanya untuk hal tersebut. Kita harus mampu membuat sebuah proses yang benar - benar tertuju pada destinasi keberhasilan yang ingin kita tempatkan sebagai sebuah tujuan akhir yang membanggakan. Dan untuk melakukan semua itu kita membutuhkan waktu yang tidak sedikit tentunya, karena dalam dunia ini sesungguhnya keberhasilan tidak dapat dikatakan sebagai sesuatu yang bersifat "Instan". 

Saat terlahir di dunia tentunya kita sudah menggenggam sejuta harapan dari orang tua kita, dengan mengikuti sebuah proses kita mulai menjalani pendidikan sebagai modal untuk menempuh perjalanan hidup yang sesungguhnya, serta akhirnya memiliki sebuah nama yang mampu menginspirasi dan merubah hidup orang lain agar mampu menjadi lebih baik. Dimana ada lukisan kehidupan disanalah kita akan membuat sketsa jatuh bangun kita semasa hidup dari kita dilahirkan sampai kita berakhir suatu saat nanti, dalam lukisan itu pula kita akan melihat saat - saat kita sedang berbagi rasa, memberi kasih tanpa mengharap imbalan, menuai canda tawa dan suka duka yang mungkin tidak akan pernah terlupakan. Lalu saat kita sudah merintis sebuah keberhasilan tentunya kita mulai bangga akan hal itu, hendaknya kita juga pasti akan bersyukur mengenai keberhasilan sesuai dengan yang kita inginkan. 

Tetapi bila hal yang kita dapatkan selama ini belum sesuai dengan keinginan kita, atau kita belum mendapatkan keberhasilan itu janganlah putus asa dan patah semangat untuk terus berjuang. Masih ada banyak berjuta kesempatan yang dapat kita raih, serta masih ada banyak waktu untuk terus berjuang dan berusaha lebih baik lagi untuk hari - hari kedepan. Lalu percayalah, bahwa Tuhan memiliki hadiah yang sangat Istimewa bagi mereka yang mau bersabar, bekerja keras, rendah hati, dan selalu tersenyum. 


Hembus angin yang tersasa panas keringat menetes di dada, tiada henti kau bekerja keras berjuang demi cinta ..

Kehidupan


Hidup itu seperti bola yang berputar-putar dan akhirnya berhenti disatu titik……….


Kadang diatas kadang dibawah kadang ditengah atau terpuruk digenangan lumpur hujan.
Hidup tidak selicin kaca, kadang berseri penuh kesenangan, kadang redup mendungbahkan hujan badai…………


Kadang penuh tantangan dan kesulitan, namun waktu tak pernah berhenti ditempat terus maju dan akan berlalu……… 

Tak selamanya hari terang… yang akan diakhiri oleh kegelapan malam……

Tak selamanya bulan bersinar terang, akan berakhir diufuk pagi dengan terbitnya mentari,

Dalam hujan dan badai kadangkala ada pelangi dan sinar mentari………….Begitulah hidup tak pernah sama dari waktu kewaktu, kesedihan, kesusahan, kesenangan kebahagiaan semuanya hanya sementara………….


Seperti kembang ini berseri, mekar, indah dengan taburan embun pagi, namun esok dia akan kering, layu dan akhirnya kelopaknya gugur, kembali kebumi, 
Seperti kehidupan manusia, sesungguhnya perjalanan kita dari hari kehari semakin pendek, menuju sebuah tempat yang pasti , rumah sementara yang bernama "kubur…."

Oct 14, 2015

Bentuk Bahagia Berbeda-beda

Kondisi itu terjadi karena mereka mencari kebahagiaan dari orang lain. Mereka membandingkan dirinya dengan kondisi orang lain yang dianggap lebih. Mereka membuat standar kebahagiaan sebagaimana dimiliki orang lain, bukan standarnya sendiri. Mereka menginginkan bentuk kebahagiaan seperti yang dimiliki orang lain. Tentu saja ini tidak bisa, karena bentuk bahagia itu berbeda-beda.

Cara pandang seperti itu yang membuat mereka tidak bahagia, dan beranggapan orang lain lebih bahagia daripada dirinya. Selama mereka mencari kebahagiaan dari orang lain, mereka tidak akan pernah menemukannya. Mereka akan selalu merasa menderita dan menganggap orang lain yang lebih bahagia. Namun kalau kita mencari kebahagiaan dari dalam diri kita sendiri, kita pasti akan menemukannya.

Semua orang memiliki kebahagiaan sesuai dengan kondisi dan situasinya. Orang kaya memiliki bentuk kebahagiaan tersendiri, sebagaimana orang miskin pun memiliki bentuk kebahagiaan yang pas untuk dirinya. Guru memiliki bentuk kebahagiaan yang berbeda dengan murid. Pedagang memiliki bentuk kebahagiaan yang berbeda dengan pembeli. Pejabat memiliki bentuk kebahagiaan yang berbeda dengan rakyat. Konglomerat memiliki bentuk kebahagiaan yang berbeda dengan orang melarat. Dokter memiliki bentuk kebahagiaan yang berbeda dengan pasien.

Semua orang berhak bahagia dan bisa bahagia, namun bentuk kebahagiaan mereka tidak selalu sama. Oleh karena itu jangan membandingkan kebahagiaan milik orang lain dengan diri sendiri. Ukurannya berbeda, standarnya berbeda, bentuknya berbeda. Bahkan kita lihat para petualang dan pecinta alam berbahagia dengan liarnya tantangan yang harus mereka taklukkan.

Di saat orang lain ingin berjalan-jalan saja menikmati bunga yang bermekaran dengan indahnya di taman, para petualang menganggap hal itu sebagai membosankan. Yang membahagiakan bagi mereka adalah kerasnya tantangan alam. Tentu saja ini menjadi sulit dimengerti oleh mereka yang bertipe “kantoran” atau “gedongan” yang memiliki kebahagiaan saat berada di ruangan, apakah rumah atau kantor atau mall atau hotel.

Jadi nikmati saja kebahagiaan dalam standar, ukuran dan bentuk yang paling sesuai dengan kondisi kita sendiri. Jangan mengharapkan kebahagiaan dalam standar, ukuran dan bentuk milik orang lain, karena pasti berbeda. Membandingkan dengan kondisi orang lain yang “lebih”, akan membuat seseorang merasa iri dan menderita. Ini justru membuat tidak bahagia.

Lihatlah ke dalam diri sendiri. Syukuri semua nikmat karunia yang Allah berikan kepada kita. Rasakan hadirnya kebahagiaan yang mengalir dalam setiap tarikan dan hembusan nafas kita. Rasakan hadirnya kebahagiaan dalam setiap detak jantung dan aliran darah kita. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. Bahagia itu begitu nyata. Ada di dalam diri kita.

Oct 13, 2015

Sebuah Doa

Pernah tidak kamu ragu pada kekuatan sebuah doa? Ketika kamu merasa begitu lelah pada keadaan yang menimpamu. Ketika kamu begitu penat memikirkan segala masalah yang rasanya bebannya tak kunjung terangkat. Saat itu, saat dimana doa-doa kita tidak dijawab dengan jawaban langsung. Kita tidak tahu apakah ditunda atau diganti dengan yang lebih baik. Karena saat itu, kita merasa inilah yang terbaik. 

Kalau saja kita melihat bagaimana Allah berencana pada hidup kita, mungkin hati kita akan segera luluh demi melihat kecintaan-Nya. Hanya saja kita tidak melihat itu dan kita senantiasa menginginkan apa yang sedang kita harapkan menjadi kenyataan. Padahal, cara kerja Allah tidak demikian.

Perasaan Sensitif

Di awal-awal bulan, tahun pernikahan. Biasanya kita merasa hari-hari jadi lebih bahagia.

 “Level kebahagiaan meningkat 100%”, begitu ungkap seorang teman yang baru saja menikah. 

 Tapi, rasa kecewa terhadap pasangan mungkin akan ada, seiring bertambahnya usia pernikahan. Di saat mood pasangan mungkin sedang tidak baik dan perasaan sensitif seringkali hadir membuat jarak diantara kita. 

Tidak apa-apa, bagi saya perasaan itu perlu ada. Ada untuk mengingatkan kita kembali, bahwa pasangan kita bukanlah segalanya. Allah lah segalanya. Kita tidak boleh mencintai pasangan kita melebih cinta kita kepada Allah. Insyaa Allah, saat hati lebih tenang, pikiran lebih jernih, kita kembali mengambil sikap bahwa pasangan kita adalah anugerah dari Allah dan memaklumi kekurangannya adalah bagian dari qanaahnya kita pada pemberian Allah.

Mendayu Seruan Adzan

Masihkah telinga jelas mendengar...?
Seruan mendayu memanggilmu menghadap NYA...
Sedang kau masih di setumpuk kertas yang berserakan dimeja...
Bukalah jendela dibalik kursi kerja....
Tidakkah terlihat orang yang lainnya...
Berlari - lari untuk segera memasukinya...

Masihkah telinga jelas mendengar...?
Atau mencoba mengabaikan....
Kumandang adzan yang menggema di segenap penjuru dunia...
Atau kah enggan, dengan lain jawaban...
Ditengah kesibukan..

PING...
PING...

Segera beranjak kala nada itu ada...
Tatapan miris memandangnya...
Sungguhlah ini dunia fana...
Seisinya hanya MilikNya...

Tertegun sejenak dalam pandangan...
Merintih bathin dalam kepiluan...
Pedih mata dalam isak tangisan...
Diri serasa buta mata hati...
Tuli tuturan bahasa illahi..
Sampe kapan....?
Dalam bathin kutanyakan...
Ataukah hingga raga tak bernyawa...?

Rezeki

Kalau ada orang yang memandang rendah kita, meremehkan dan menganggap kita hina, jangan diperdulikan. Cuekin aja. Sebab yang penting itu bukan siapa kita dihadapan dia. Yang penting itu adalah bila hati kita selalu merasa tenang, gembira dan merasa cukup dengan semua yang telah Allah berikan pada kita.

Karna Allah tidak pernah salah dalam memberikan rezeki. Masing masing kita sudah punya rezekinya masing masing. Kita fokus ngambil yang punya kita aja, dengan cara yang Allah suka. 

Sebab, rezeki itu beda cara ngambilnya, beda pula rasa dan berkahnya.

Yuhuu selamat tahun baru hijriaaaaah  ya....

Mau Disukai atau Disegani?

Kenapa banyak orang tega berpura-pura di media sosial?
Kenapa umumnya orang lebih memilih memendam perasaan dari pada menyatakannya? Kenapa banyak orang lebih memilih untuk menyembunyikan diri dari pada mengekspresikan diri?

Tidak lain dan tidak bukan jawabannya adalah
Karena hasrat ingin disukai oleh orang lain, begitu besar
Mengalahkan hasrat mereka untuk menghargai diri mereka sendiri
Itulah yang disebut, bahwa mereka, ingin disukai banyak orang
Rata-rata mereka, memang berhasil disukai
Tapi mereka yang demikian, sama sekali tidak disegani
Yang terjadi, hanya saling menjaga jarak agar tidak saling terjadi konflik secara terbuka
Itulah model relasi sosial yang tidak sehat
Kumpulan badut bertopeng yang saling berbasa basi
Diluar, senyum manis bertebaran
Sedang didalam, rasa keterasingan diri, terus terjadi

Tapi ada sebagian kecil orang
Tidak peduli dengan respon publik atas diri mereka
Yang mereka lakukan, mengalir dengan spontan
Menyatakan segala sesuatu dengan jujur
Tanpa dihantui oleh penolakan orang lain
Rata-rata mereka yang demikian, penuh kontroversi
Ada yang suka ada yang tidak
Tapi yang pasti, mereka disegani oleh kawan dan lawan
Orang lain, tidak bisa keluar masuk sewenang-wenang ke ruang privat kepribadiannya

Cinta Mas Paijo Sehangat Kopi

Nikmatnya secangkir kopi bagaikan ciuman pertama yang mengeluarkan desahan panjang dan rintihan manis

Kuteguk secangkir kopi, menambah kehangatan cinta, dalam gairah yang membara, mengejar ranjang pelangi dalam warna warna jingga

Mentari terbit di tengah kerinduan, tanpamu, dengan secangkir kopi ku menyambutnya, dengan sepi

Kuseduh secangkir kopi dengan sesendok madu, untuk menghangatkan pagiku yang berbalut rindu

Sekeping roti dan secawan kopi hangat menemani pagiku, sambil menantimu sesaat, sebelum kau berangkat

Aku menghirup seteguk kopi bersama tetesan embun, dan seberkas cahaya untuk menghangatkan segala gigil yang masih tersisa.

Menikmati secangkir kopi, bagaikan cinta yang menghangatkan sisi-sisi kalbu, memenuhi dunia dengan warna-warna pelangi pelangi

Sehari tanpa kopi, ibarat hidup tanpa cintanya mas paijo, menjadikan jiwa sepi tiada arti.

Kutuangkan tetesan embun dan segenggam cahaya pada secangkir kopi untuk menghangatkan sepiku.

Hanya secangkir kopi yang dapat memberi kehangatan pada hati yang luka, dari pada sejuta rayuan yang akan menambah duka.

Cinta mas paijo sehangat kopi dan sesegar embun pagi, yang menghilangkan segala resah dan melepaskan segala lelah

Selamat pagi mas paijoku sayang...

Oct 12, 2015

Itu Adalah Mas Paijoku Sayang...

Itu adalah kamu,
orang yang mengesalkan tapi justru aku anggap menggemaskan


Itu adalah kamu,
orang yang bagi mata dan hatiku ini, paling menawan dan juga rupawan


Itu adalah kamu,
orang yang canda dan tawanya mampu membawa kebahagiaan


Itu adalah kamu,
orang yang sedihnya mampu membuatku ingin terus berjuang 

meredamkan

Itu adalah kamu,
orang yang sering kali bimbang namun tetap dapat meyankinkanku menggapai tujuan


Itu adalah kamu,
orang dengan senyuman maut yang mampu membuat hati ini tersulut


Itu adalah kamu,
orang yang sulit dimengerti tapi tetap saja aku ingin pahami


Itu adalah kamu,
orang yang hangat dan mampu memberikanku semangat


Itu adalah kamu,
orang yang baik dan untukku, kamu bersedia mencoba menjadi yang terbaik


Itu adalah kamu,
orang yang datang tiba-tiba, dan pergi sejenak, namun tak lupa selalu untuk kembali


Itu adalah kamu,
orang yang jujur dan berusaha mengajakku untuk mewujudkan masa depan


Itu adalah kamu,
orang yang bertanggung jawab atas dirinya dan juga orang di sekitarnya dalam bersikap


Itu adalah kamu,
orang yang setia dan selalu berada di pihakku baik dikala suka maupun duka


Itu adalah kamu,
orang yang selalu percaya atas cinta kita berdiri, kuat, satu, menjadi utuh dalam balutan rahmat-Nya


Itu adalah kamu,
orang yang ditakdirkan oleh-Nya bagiku teman hidup baik dunia maupun di akhirat kelak


Iya,
itu adalah kamu, 

itu adalah mas paijoku sayang....

Malam Yang Indah

Ketenangan di malam hari ini sangat nikmat dirasakan, pun kedamaiannya juga terasa abadi lagi menentramkan.

Meski hari esok mungkin menyedihkan tapi mungkin juga ia pun dapat membahagiakan. Itulah kehidupan, bukan? 

Apabila semakin dirasa, naik turunnya perjalanan hidup setiap insan di dunia membawa pada suatu cerita.

Cerita apakah itu?
Cerita tentang makna hidup. Bagai suatu kanvas putih yang setiap hari dihiasi dengan tinta-tinta cat yang berbeda baik warna maupun pola yang dibentuknya.


Semoga cerita kita akan terus berlanjut tak hanya di sini saja tetapi juga sampai nanti di dunia yang tak lagi fana.

Saya suka sepinya malam, senyap, hangat, dan penuh suka cita juga cinta yang indah selalu ku rasa.

Selamat malam wahai Sang Pencipta. Selamat malam dunia. Selamat malam kita. Selamat malam sayangku mas paijo. Selamat malam kamu-kamu yang ada disana. Sampai jumpa di malam-malam selanjutnya.

Wong Nandur Iku Bakale Ngunduh

Menanam adalah suatu kegiatan melestarikan atau membudidayakan tanaman dengan harapan untuk memperoleh hasil.Jika kegiatan menanam tidak dilakukan maka kegiatan memanen sudah pasti tidak dilakukan.Orang menanam bibit padi sudah pasti akan memanen padinya, orang menanam jagung sudah pasti akan memanen jagung, orang menanam singkong sudah pasti akan memanen singkong, dan tidak mungkin menanam alang-alang akan memanen padi.

Menanam di atas adalah kegiatan dalam arti yang sesungguhnya . Dalam kehidupan manusia sehari-hari menanam juga bisa diartikan hal lain yaitu dalam hal perbuatan dan tingkah laku. Orang jawa bilang wong nandur iku bakale ngunduh yang artinya orang yang menanam itu suatu saat akan memanen.Ini berarti bahwa setiap yang kita tanam pasti kita akan memperoleh hasil yang kita tanam tadi.Orang menanam kebaikan sudah pasti akan memanen kebaikan juga, tetapi sebaliknya orang yang menanam keburukan akan memanen keburukan juga.Segala perbuatan yang kita lakukan akan berdampak pada diri kita sendiri baik di dunia maupun di akherat kelak.

Marilah kita selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk melakukan perbuatan yang baik, karena apapun yang kita lakukan pasti akan ada balasannya. Dalam Al-qur’an juga disebutkan bahwa “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (biji atom), niscaya dia akan menerima (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah (biji atom) pun, niscaya dia akan menerima (balasan)nya.”(QS. Al-Zalzalah [99]:7-8).

Wajibkah Seserahan Saat Lamaran?

Wajibkah pria menyerahkan seserahan atau hantaran saat acara lamaran? Apa maknanya? Bagaimana dengan isi seserahannya? Dalam artikel kali ini akan membahas mengenai seserahan. Baik secara adat, waktu penyerahannya, dan mengenai isinya.

Jika dilihat dari sisi adat budaya, seserahan adalah salah satu ritual yang harus dilakukan, sama pentingnya dengan ritual lain dalam upacara pernikahan. Tetapi, bukan berarti seserahan ini wajib. Hanya saja, jika pasangan sudah sepakat untuk melakukan serangkaian upacara adat dalam pernikahannya, maka seserahan ini sebaiknya dilakukan saja karena pelaksanaannya pun tidak terlalu ribet.

Makna dari seserahan ini intinya adalah sebagai tanda tanggung jawab pihak pria terhadap wanita, bahwa calon mempelai pria mampu memenuhi kebutuhan calon istrinya.

Selain itu, mengapa pria dirasa perlu menyerahkan seserahan? Karena, pada adat Jawa dan Sunda, yang memiliki hajatan atau yang melaksanakan pesta dan syukuran sebenarnya adalah pihak mempelai wanita. Maka, dalam hal ini seserahan dari pihak pria adalah sebagai bentuk bantuan pada pihak wanita. Karena, dalam seserahan bisa juga berisi uang ataupun makanan.

Dalam adat Jawa, seserahan dilakukan setelah prosesi lamaran atau nglamar telah dilangsungkan. Karena setelah prosesnglamar, kedua keluarga telah mencapai kesepakatan untuk melangsungkan ritual selanjutnya. Seserahan dalam adat Jawa adalah sebagai saat penyerahan peningset, atau semacam pengikat secara tak resmi dari pihak calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita.

Dalam adat Sunda, biasanya seserahan diberikan pada malam sebelum akad nikah atau pada ritual ngeuyeuk seureuh. Tetapi tidak selalu begitu, seserahan bisa juga diserahkan pada saat hari akad nikah.

Sebenarnya bagaimana peran seserahan ini secara fungsi? isi seserahan biasanya adalah barang-barang yang dibutuhkan mempelai wanita, seperti baju, make up, alat perawatan tubuh, perhiasan, atau makanan. Maka, sebaiknya isi seserahan ini, selain disesuaikan dengan budget mempelai pria, juga menuruti keinginan dan kebutuhan mempelai wanita.

Oct 11, 2015

Selalu Memandang Bawah

Salah satu cara mendidik jiwa agar selalu merasa cukup dan bersyukur dengan apa yang ada, adalah dengan sering-sering melihat mereka yang berada di bawah kita dalam urusan dunia.

Bila kita merasa hidup ini begitu sempit, sungguh di luar sana masih banyak yang lebih sempit lagi hidupnya, hanya saja mereka tidak mengeluh…

Ingatlah, dunia hanya tempat persinggahan yang fana, hanya sementara. Tujuan abadi kita adalah Jannah dengan segala keindahan dan keabadiannya.

Bukankah dunia adalah penjara bagi orang-orang beriman?
Dan sebaliknya, ia surga bagi orang-orang kafir.

Maka ambillah ia sebatas apa yang kita butuhkan..
Sebagai bekal untuk menggapai sesuatu yang lebih kekal.

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Sesungguhnya kita mensyukuri nikmat Allah adalah nikmat, maka nikmat ini pun adalah sesuatu yang patut kita syukuri.” (Ucapan seorang Ulama)

“Kecintaan terhadap dunia, kenikmatan dan perhiasannya telah melalaikan kalian dari mencari akhirat. Hal itu pun berlanjut dan baru berhenti ketika datang maut dan ketika berada di alam kubur saat kalian menjadi penghuni alam tersebut.” (Ibnu Katsir, Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 442)

“Sesungguhnya Allah tidak menakdirkan sesuatu untuk seorang mukmin melainkan itu baik untuknya”. (HR. Ahmad dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu dan dinilai sahih oleh Ibn Hibban dan al-Albany)

 “Apabila engkau melihat seseorang mengunggulimu dalam masalah dunia, maka unggulilah dia dalam masalah akhirat.” (Hasan al- Bashri)

“Ya Allah, bantulah aku agar senantiasa berdzikir, bersyukur dan beribadah dengan baik kepada-Mu”. (HR. Abu Dawud dan yang lainnya. Hadits ini dinilai sahih oleh al-Hakim, Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban dan al-Albani)

Pernikahan, Menyatukan dan Mencintai Sampai Mati

Berkali-kali mengikuti upacara pernikahan, pesan yang selalu disampaikan kepada kedua mempelai hanya satu. Mencintai sampai mati dan hanya maut saja yang bisa memisahkan.

Susah-susah gampang, terlihat sederhana. Awalnya tentu saja mudah, semua berjalan begitu indah. Namun keluarga ibarat sebuah kapal. Ada gelombang dan badai yang akan mengguncang bahtera. Konflik akan selalu terjadi, cinta bisa saja mulai tergerus. Diperparah ketika ada salah satu ada yang mulai berkhianat.


Perceraian akhirnya menjadi solusi. Baru menikah satu tahun akhirnya berpisah. Padahal sewaktu menikah pestanya saja tiga hari tiga malam. 
Menghabiskan uang bermilyar-milyar. Banyak orang diundang agar semakin banyak yang memberi doa restu. Namun akhirnya kandas juga.

Kenapa bercerai? Karena Tuhan berkehendak. Itulah jawaban terbaik yang selalu menjadi dalih. Jadi Tuhan boleh dipersalahkan oleh anak-anak korban perceraian orangtua mereka.

Menyaksikan sepasang anak manusia mengikat janji itu luar biasa. Serasa ada kekuatan magis menyelubungi kedua mempelai. Coba lihat kembali suasana waktu ijab kabul. Pernikahan menyatukan dua manusia yang berbeda. Dua pribadi akan hidup bersama, meninggalkan keluarganya.


Sering kita jumpai kata-kata “Selamat Menempuh Hidup Baru”. Memang tepat kata-kata itu. Pernikahan adalah sebuah hidup baru. Hidup baru di dunia yang baru. Bagi yang sudah menikah pasti tahu sekali soal ini.
Memutuskan untuk menikah bisa dikatakan adalah putusan yang berani. Berani keluar dari zona nyaman hidup sendiri. Kesana kemari tidak ada yang melarang. Seperti lirik sebuah lagu lama. Bisa berpetualang, termasuk menjadi petualang cinta.

Menikah itu berarti menerima tantangan. Orang ditantang untuk mencintai sampai mati. Bagi mereka yang belum menikah silakan dipikirkan lagi. Ini sesuatu yang sulit. Bagi yang sudah menikah, untuk TETAP mencintai sampai mati bukan sesuatu yang gampang. Tetapi jangan kawatir. Satu catatan yang kadang dilupakan bahwa ada Tuhan yang dilibatkan dalam upacara pernikahan. Bukankah pernikahan dilakukan sesuai tata cara agama masing-masing? Ini bukan sekedar kewajiban agar pernikahan itu dianggap sah semata. Manusia dengan kerendahan hatinya mengajak Tuhan untuk terlibat di dalamnya. Menyuburkan terus kehadiran Tuhan di dalam keluarga.

Jadi beranikah mencintai sampai mati? Harusnya berani. Manusia yang lemah dan penuh kekurangan itu bisa meminta Tuhan untuk membantu mereka agar bisa mencintai satu sama lain sampai mati.

Cinta Itu...

Cinta itu bersama tanggung jawab, kepastian dan ketaatan 

Jika tidak maka itu hanya kata-kata penuh kepalsuan …

Sayang bukan sekedar belaian dan cuman pelukan.
Tapi kepedulian akan masa depan dan ajakan ketaatan.

Untaian kata rayuan bisa dirangkai,
Namun tak ada yang sesuci akad nikah.
Dimana nama Allah disebut untuk menghalalkan dan menuju ridho Allah.

Memandu dalam taat,
Itulah cinta yang hakiki.
Mengingatkan dalam sabar,
Itulah sayang yang sejati.

Lalu apa gunanya kata cinta bila dia tak dekatkan dirimu pada Allah?

Apa gunanya kata sayang bila tidak bersujud pada Allah?

Manusia sementara,
Allah selama-lamanya,
Jangan karena manusia,
Kita jadi pendosa.

Aku Rindu