Aug 29, 2015

Resiko Menjadi Wanita Simpanan

Ini bukan artikel tentang moral. Bukan juga ditinjau dari sudut pandang  agama mengenai dosa dan berzinah. Yang membaca artikel ini saya asumsikan sudah dewasa. Soal agama dan dosa, urusan masing masing pribadi dengan Tuhan pada hari Penghakiman. Berkaca dari kisah tragis pembunuhan Holly Angela yang menjadi simpanan (istri siri) Gatot Supiartono maka selayaknya kejadian seperti itu merupakan cerminan bagi kita semua. History repeats itself, yet we never really learned from it. 

Manusia sering lupa bahwa dunia ini berjalan dengan pola yang sebenarnya dapat diprediksi dan kejadian yang mirip dari abad ke abad selalu terjadi lagi, dengan pemeran berbeda. Menarik sekali membaca artikel rekan Baskoro Endrawan yang ditujukan kepada kaumnya, para lelaki Indonesia.

Agar menyeimbangkan, saya ingin berbagi secara rasional dengan kaum saya seputaran menjadi istri simpanan , atau dinikahi siri, atau pacar gelap dan sejenisnya. Ketika seorang wanita bersedia menjadi wanita kedua , maka ada resiko dan akibat yang harus diterima dengan lapang dada. Banyak wanita berpikir bahwa dengan kecantikan dan kemolekan tubuhnya, sang pria akan selamanya tergila gila kepadanya dan bisa dikendalikan sesuai kehendak hati. Dream on my friends... dream on....! Anggaplah saya sebagai sahabat dekat, bukan orang tua, bukan pemuka agama, bukan juga penasehat pernikahan. Ini pembicaraan dari hati ke hati, wanita kepada wanita.  Dan tujuan utama artikel ini ditulis karena saya tidak ingin wanita menjadi bodoh dan tertipu. Kalaupun menjadi wanita simpanan merupakan pilihan hidup anda, maka saya bukanlah siapa siapa yang berhak menghakimi. Saya hanya sekedar membukakan mata anda terhadap realita yang mungkin belum terbaca karena anda sedang dimabuk cinta dan dilimpahi materi  oleh sang pria beristri idola anda. Ini Kenyataan Yang Harus Diterima Ketika Menjadi Wanita Simpanan - Sadar Posisi Alias Tahu Diri.  

Yang namanya barang simpanan yang ditebus dengan uang dan materi, tidak memiliki banyak hak untuk menuntut ini dan itu. Maaf, mungkin kalimat diatas terdengar kasar, tapi sejujurnya jika anda seorang wanita muda yang cantik dan bohai, tanpa uang dan gaya hidup mewah yang diberikan oleh sang pria beristri , apakah anda ikhlas memberi diri dan melayani hasrat seks pria tua beristri ?. - Menerima Apapun Yang Diberikan Tanpa Banyak Bawel. Di mata pria, bukan tanpa alasan dia menghadiahkan mobil dan memberi anda sejumlah uang atau kartu kredit untuk berbelanja. Pria itu sedang membeli kenikmatan dan kepuasan yang ditawarkan anda kepadanya. Dia bukan pendonor atau dermawan yang memberi dengan ikhlas tanpa pamrih.  Dia membayar sesuai dengan barang (diri anda) yang dianggap pantas harganya.  Jika anda tidak puas dengan pemberian atau jatah yang dianggarkan untuk anda, maka solusi sederhananya adalah berhenti jadi simpanannya, dan mencari yang lebih tajir. - Wanita Simpanan Dilarang Nyinyir. Namanya disimpan dengan diam diam dan tidak mau diketahui umum karena sang pria menjaga pencitraan dirinya, maka sebagai barang simpanan yang baik, anda dilarang nyinyir. Yang berhak nyinyir hanya istri pertamanya yang sudah melalui perjuangan dan kerasnya hidup bersama dengan dia. Dimana anda ketika dia masih meniti karir dan hidup pas-pasan ? Barangkali juga belum lahir.... Jadi ketika anda tidak ada disana pada saat dia berjuang dan susah, jangan sok mengatur dan nyinyir ketika anda hadir dalam kelimpahannya.  

Jangan Pernah Berharap Bisa Menggeser Istri Dan Keluarganya. Maaf, ini kabar buruk bagi anda. Senakal apapun laki laki, ada periode dalam hidupnya, ketika dia bisa dengan tiba tiba duduk diam dan terhenyak, serta menyadari kekeliruan yang sudah dilakukannya. Sebuah lagu lama yang mungkin didengarnya di mall ketika sedang mengantar anda belanja, bisa secara instan mengingatkan dia kepada sang istri, dan dalam sekejap dia tersadar, betapa nista dan berdosanya dia sebagai  suami yang tidak tahu membalas budi. Anda bisa ditinggalkan dalam sekejap tanpa pemberitahuan sebelumnya, dan selesailah sudah. Anak yang hilang akhirnya menemukan jalan pulang. Yang bisa anda lakukan ? Packing your belongings and move on with your life. Tidak ada gunanya menangisi jembatan yang sudah terbakar dan menoleh kebelakang mencoba mengingatkan dia akan segala kenangan manis dan keindahan cinta kalian. It was not love... It was lust through business transaction. You offered him your beauty and body, he paid with his money. Fair and square.  

Ingatlah Bahwa Dunia Lebih Pemaaf Kepada Laki Laki Daripada Perempuan jika itu menyangkut urusan kelamin. Jangan katakan ini tidak adil. Saya tahu ini tidak adil. Tapi inilah kenyataannya, suka atau tidak suka. Ketika laki laki melakukan kekeliruan berselingkuh, kemudian dia sadar dan bertobat, maka dunia menyambutnya bak' pahlawan dengan bertepuk tangan ketika dia kembali ke rumahnya, meskipun kalah dan babak belur. Tidak demikian dengan wanita. Status pernah menjadi simpanan itu selamanya akan melekat bagaikan tato di tubuh. Jika kelak anda bertemu dengan pria baik baik yang ingin meminang anda menjadi istri, maka sadarilah bahwa penolakan yang sangat besar akan datang dari keluarganya. Status istri menjadi penting ketika seorang pria meniti karir, apalagi bersaing di dunia politik yang kejam. Apapun akan dicari lawan lawannya sebagai titik hitam masa lalu, dan publik selalu  haus dengan sejarah kehidupan yang justru ingin disembunyikan. Kemungkinan terbesarnya adalah anda tidak jadi dinikahi, dan sejarah akan terulang kembali, jika bersedia maka anda dijadikan simpanan. Saya sudah mengatakan apa yang harus saya katakan, berdasarkan pemikiran logis dan realita yang terjadi. Keputusan menjadi wanita simpanan atau istri siri sepenuhnya merupakan pilihan pribadi. Toh segala resiko dan suka dukanya, anda sendiri yang mengalami. 

Kenapa sih, ada yang mau menjadi istri simpanan? Jadi kayak tape ketela pohong sama tape ketan hitam saja, pakek acara disimpen segala, tape semakin disimpan hasilnya enak, nendang dilidah, lah kalau jadi istri simpanan jadi ngenes ndek ati, seperti maen petak umpet, keronto-ronto rakaroan..hik..hik... 

Saya hanya ingin mengatakan ini.... : Mobil mewah, uang di bank, tas mahal dan branded goods, tidak dapat  mempercantik anda layaknya cinta tulus seorang pria, ketika anda menjadi satu satunya  ratu di hatinya.

Aug 28, 2015

Wanita Dan Belanja

Wanita dan belanja, dua hal yang seakan tidak terpisahkan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa yang namanya wanita, identik dengan kata shopping atau belanja. Ada yang sederhana dalam berbelanja, beli yang dibutuhkan, sesuai kemampuan. Ada juga yang cenderung berlebihan, gak mengukur kesanggupan diri bahkan sampai rela berhutang.

Jujur saja, saya sendiri sebagai wanita gak gampang lapar mata, baik di dunia nyata maupun maya. Karena teman saya ada yang gila belanja. Apa-apa serba kepengen. Ada barang murah dan diskon, langsung beli, padahal butuh juga gak. Padahal kalau mereka tahu trik marketing, sebelum didiskon harganya udah dinaikin lebih dulu.

Atau budaya serba latah, ada barang yang baru keluar dan banyak peminatnya, tertarik. Kadang rela ngantri-ngantri segala. Dikejar juga sampai dapat, walo harganya gak masuk di akal dan hanya dipakai beberapa kali kemudian digeletakin begitu aja di lemari. “Habis, penasaran sih..” akunya...hehe...

Denger testimoni orang tentang suatu produk atau makanan, penasaran. Padahal duit di kantong gak menunjang, tapi demi memuaskan rasa penasaran itu tadi, sampai rela bela-belain diri buat berhutang. Tabiat wanita memang suka belanja dan suka sama barang bagus, murah lagi. Kebanyakan wanita juga lebih cermat dalam berbelanja daripada laki-laki. Kebanyakan, walau gak semua.

Menundukkan tabiat itu yang susah, karena kebanyakan wanita itu cenderung pakai perasaan dan memperturutkan kata hatinya. Makanya kalau jadi wanita yang pandai memenej nafsu dan keinginan belanjanya, karena itu harus.  Rasional dalam memutuskan membeli barang, hemat, cermat dan bersahaja *pramuka mode: on..haha...

“Mereka (para suami) pantaslah bersyukur. Di saat banyak wanita yang menuntut tambahan harta dunia, bahkan mendorong suaminya untuk menghalalkan segala cara. Hanya untuk memuaskan rasa dahaga yang tidak akan pernah tuntas. Tapi istri shalihah selalu menyejukkan mata suaminya dengan kesyukuran dan kesabarannya..”

Ya, suami mana yang tidak tentram hatinya memiliki istri yang selalu ridha dengan yang apa yang ada, qana’ah dan tidak mudah silau akan dunia. Hartanya aman di tangan istrinya. Sebaliknya, betapa susahnya hati seorang suami yang memiliki istri hobi belanja dan boros menghamburkan uang untuk sesuatu yang tidak perlu.

Pernah saya membaca curahan hati seorang suami di rubrik konsultasi sebuah majalah keluarga Islam, yang mengeluhkan kebiasaan istrinya berhutang sampai jutaan rupiah untuk memenuhi keinginannya berbelanja. Sudah dilunasi oleh sang suami, lalu berhutang lagi, demikian seterusnya. Mau dicerai, masih cinta. Gak dicerai, sang suami sudah tidak sanggup lagi menasehatinya. Dilema..

“Ghadhul bashar itu, bukan hanya kepada lawan jenis saja. Tapi juga kepada dunia dan gemerlapnya. Ambillah seperlunya. Semakin dirimu mampu menundukkan pandangan dan memangkas keinginan terhadapnya, maka jiwa akan semakin tenang. Tak lagi silau dengan apa yang bukan milikmu. Hati tak lagi lelah akan hiruk pikuk dunia dan orang-orang yang mengejarnya…”

Semoga Allah selalu menghindarkan kita, para wanita, dari sifat tabdzir atau berlebih-lebihan dalam berbelanja. Mampu atau tidak mampu membelinya. Ingatlah bahwa setiap harta yang kita belanjakan, akan ditanya.. Dari mana ia berasal dan untuk apa ia dihabiskan. Lebih baik kelebihan rezeki itu kita sedekahkan kepada yang lebih membutuhkan. Bukankah salah satu wasiat Rasululllah kepada kaum wanita adalah agar banyak-banyak bersedekah?

Benar juga kata-kata sesepuh saya dulu, gaya hidup itu pilihan. Baik boros maupun hemat. Ada yang dikaruniai rezeki berlebih, tapi memilih untuk hidup sederhana. Ada yang memaksa diri bergaya

mewah padahal penghasilan pas-pasan. Ada yang tengah-tengah, gaya hidup sesuai pendapatan, tapi tak lupa bersedekah. Semuanya adalah pilihan. Terserah kita, mau pilih yang mana, hayoo mau pilih mana nih..

“Ya Rabb, letakkanlah dunia di tanganku.. Tapi jangan letakkan ia di hatiku.. “

Perasaan Pasangan

“Suami istri seharusnya lebih independen terhadap perasaannya, dalam arti tidak menggantungkan perasaan pada pasangannya. Namun, suami istri dapat saling mengandalkan dalam pembagian peran.” 

Pernahkah kamu mendengar, membaca atau melihat langsung seseorang yang menjadi sangat menderita saat pasangannya pergi meninggalkannya? Ditinggal meninggal misalnya. Saat pasangannya pergi, ia menjadi sekarat, mudah sakit, tidak ada gairah hidup. Seperti tidak ada lagi kebahagiaan di dunia ini karena satu-satunya sumber kebahagiaannya telah tiada. Ini dapat terjadi karena kebergantungan perasaan terhadap pasangannya. Kebergantungan perasaan sangat berbahaya karena dapat menjadi syirik, menduakan Allah. Yang paling dicintainya bukan Allah, tapi pasangannya.

Kebergantungan perasaan dapat membuat istri tidak berani menegur saat suami melakukan kesalahan. Misalnya istri tidak berani menegur suami saat sumber nafkah suami syuhbat atau bahkan haram. Zaman sekarang semakin banyak suami yang tidak bisa mengarahkan istri, pun istri banyak yang gak nurut suami. Apa penyebabnya? Rendahnya kemampuan suami untuk memimpin dan yang lebih utama, kurangnya pemahaman agama sehingga kemampuan suami untuk membimbing istri menuju Allah pun kurang. Bukankah Allah yg mengikatkan hati-hati manusia?

Pernikahan merupakan ibadah yang utuh, pernikahan adalah amanah. Bukan sekedar agar ada yang mengisi kekosongan diri, hati dan hari. Karena pernikahan merupakan ibadah, sebaiknya landasannya bukan sekedar perasaan tapi iman dan takwa. Di awal pernikahan, perasaan bisa sangat mendominasi hubungan. Bisa dikatakan ini animo dari bersatunya dua insan yang telah lama saling menanti kehadiran. Itu lumrah tapi sebaiknya hubungan dalam pernikahan tidak berhenti sampai di situ saja. Memang, ada pasangan yang menikah cukup sampai tahap perasaan saja, pernikahan mereka dapat langgeng sampai ajal menjemput, tetapi yang didapatkan ya itu saja.

Pasangan yang berhenti pada tahap perasaan, wajar jika “ngambek” saat menjalani rumah tangga. Istri ngambek dan tidak berbuat baik saat suami tidak bertindak dan berkata lemah lembut kepadanya. Suami ngambek dan berhenti berbuat baik saat istri tidak melayaninya dengan baik. Pernikahan menjadi tentang diberi, dilayani, dibahagiakan, bukan memberi, melayani, membahagiakan. Pernikahan bukan lagi tentang ibadah yang utuh.

Istri sering menuntut suami yang romantis dan lemah lembut. Padahal tidak semua laki-laki bisa berlaku seperti itu. Namun, laki-laki yang agamanya baik, pasti akan romantis dan lemah lembut kepada istrinya karena Rasulullah pun demikian ke istri-istrinya. Kalau ada laki-laki yang agamanya terlihat baik, pemahaman agamanya luas tapi dia tidak berlaku lemah lembut ke istrinya, berarti ada yang salah di dirinya dalam menjalani agama.

Baik buruknya agama seseorang dapat terlihat dari shalatnya. Jika shalatnya baik, maka baiklah agamanya. Shalat yang baik bukan sekedar shalat tepat waktu, meski itu salah satu indikatornya. Banyak rukun-rukun shalat yang harus dipenuhi agar shalatnya dapat dibilang benar dan baik.
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan akulah yang paling baik di antara kalian dalam bermuamalah dengan keluargaku.”
(H. R. At-Thirmidzi No. 3895, Ibnu Majah no 1977, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah No. 285)


Dalam obrolan dengan dua orang guru kehidupan

Buatlah Batas Sewajarnya

Manusia punya kebiasaan aneh tentang batas. pertama, kita suka melampaui batas-batas yang sudah ada. namun di lain sisi–kedua, kita suka membuat-buat batas, mengada-ada.

Misalnya saja saat hendak jatuh cinta. kita membuat banyak kriteria. boleh? sangat boleh. asal jangan mengada-ada, jangan malah menyusahkan kita. 

Bandingkan kriteria-kriteria ini. 

Pertama, kamu menginginkan pasangan hidup yang salih(ah), memiliki tujuan hidup yang sama denganmu, memiliki pemahaman hidup yang sesuai denganmu. 

Atau kedua, kamu menginginkan pasangan hidup yang sudah kenal lama denganmu–atau justru baru kenal, seseorang yang selama ini menemanimu mendaki–bukan menunggu di puncak, seseorang yang sudah kamu kenal dengan baik masa lalunya, keluarganya. 

Mana batas yang menyusahkan? yang kedua, yaitu batas-batas yang bukan tentang karakter calon pasanganmu, melainkan tentang seberapa banyak dia telah hadir dalam hidupmu. 

Bagaimana kalau jodohmu memang orang yang baru bertemu? bagaimana kalau jodohmu adalah orang yang selama ini menjadi temanmu? siapa yang tahu. 

Kamu punya hak untuk membuat batas, tapi buatlah batas sewajarnya. nilailah sesuatu (atau seseorang) selalu pada hakikatnya. kalau Allah bilang bahwa seseorang adalah jodohmu, kamu mau bilang apa? jangan menyusahkan diri sendiri. 

Toh pada waktunya, pasanganmu adalah orang yang paling banyak membagi waktu hidupnya denganmu. paling sering hadir, juga menghadirkanmu.

Jangan menolak menyangkal mengacuhkan kata hati. nanti yang rugi kamu sendiri.

Aug 27, 2015

Kehormatan, Harga Diri, Dan Kesombongan

Kehormatan dan harga diri adalah sesuatu yang harus dijaga dan tak boleh mati

Kehormatan adalah kesetiaan dalam menjalankan kebenaran
Kebenaran yang akhirnya melahirkan martabat
Dan martabatlah yang membuat segala menjadi terhormat

Harga diri adalah wujud dari keinginan untuk tetap terhormat

Terhormat beda dengan gila hormat
Terhormat adalah sebuah tindakan untuk menjaga martabat dengan melakukan tindakan berdasarkan asas kebenaran dan tatanan

Gila hormat adalah orang yang senantiasa ingin dihormati padahal tidak melakukan hal yang bermartabat
Tidak melakukan tindakan yang benar
Yang tidak membuat dirinya terhormat
Tapi ingin diperlakukan layaknya orang terhormat

Terhormat adalah sikap yang diterima
Sebuah timbal balik
Dari tindakan menghargai orang lain dengan baik
Siapapun itu
Bukan karena jabatan dan kekuasaan dan kekayaan
Tetapi karena penghargaan sebagai sesama manusia

Harga diri adalah sikap yang muncul karena usahanya untuk menjaga kehormatannya

Ditandai dengan berusaha berdiri di kaki sendiri
Makan
Berjalan
Bekerja
Semua dikerjakan semampunya
Tidak tergantung dengan orang lain

Hingga harga diri yang kadang-kadang salah kaprah dengan kesombongan karena yang muncul adalah "aku", keakuan
Dan bukan karena menjaga kehormatan
Karena saya yang ingin diakui
Karena ingin menunjukkan siapa saya
Niat dalam menjalankan kebenaran karena ketulusan dan bukan untuk sebuah pujian ataupun pamrih
Untuk dilihat
Untuk dielu-elukan

Sulitnya menjaga ketulusan
Karena si aku senantiasa merasuk sampai ke dalam sanubari untuk di"aku"i

Kesombongan adalah sikap yang muncul karena ketika dirinya terhormat
Dirinya berharga diri tinggi
Dan akhirnya merasa lebih dari yang lainnya

Tekanan kesombongan adalah perasaan "merasa"
Merasa itu artinya belum tentu seperti yang dirasakan
Kesombongan itu membawa kepada kehancuran
karena sikap merasa membuat tidak bisa melihat pada kebenaran yang hakiki

Hati hatilah
Karena kehormatan, harga diri, kesombongan adalah suatu rangkaian perilaku

Ketiganya adalah sebuah akibat dari perilaku

Tetapi jika melangkah dengan ketulusan
Tanpa pamrih
Rendah hati
Niat baik
Dan semua niat Ilahi taala
Insya Allah Tuhan merestui langkah kita
Dan kita tidak terjebak dalam kesombongan

Ihsanlah
Maka martabatmu akan selalu terjaga
(Tuhan selalu melihat apa yang kita lakukan dimanapun dan kapanpun)

Manusia Hanya Bisa Menilai Manusia, Tetapi Lupa Menilai Dirinya

Berhubungan dengan orang lain memerlukan keterampilan tersendiri. Salah satu keterampilan yang penting adalah mampu memperlakukan orang lain sesuai dengan bagaimana dia ingin diperlakukan. Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda, dan setiap orang perlu diperlakukan dengan cara yang berbeda pula.. 

Setiap orang, siapa pun dia, apa pun pilihan hidupnya, maka dia layak mendapatkan cinta dan kasih sayangmu. Karena, saat dirimu mengeluarkan kebaikan, saat itu kebahagiaanmu akan meningkat nikmatnya berlipat kali.

Salah satu kebiasaan dan perilaku yang kurang baik, tapi terlalu sulit untuk disadari adalah sifat suka menilai orang lain. Mungkin sangat banyak waktu dihabiskan untuk menilai orang lain daripada menilai diri sendiri. 
Seolah-olah hidup ini harus terfokus untuk melihat orang lain, dan untuk menilai mereka, lalu membahas secara tuntas tentang sikap, sifat, perilaku, kebiasaan, dan tindakan mereka. Dan, diri sendiri selalu lupa untuk bertanya kepada dirinya sendiri, “siapa aku”?

Ketika seseorang menyibukkan hidupnya dengan mengundang perilaku orang lain ke dalam hidupnya, maka dia akan lupa untuk berpikir buat pertumbuhan, perbaikan, dan kemajuan kepribadiannya sendiri yang lebih berkualitas. Mungkinkah sifat menilai adalah sifat alamia manusia? Sebab, kebanyakan orang selalu menjadi sangat pintar dalam menilai perilaku dan sikap orang lain, dan menjadi sangat tidak pintar untuk menilai perilaku dan sikap diri sendiri. Bukankah ini sebuah kerugian besar buat kemajuan diri sendiri? Semua orang pasti paham bahwa kualitas hidup dalam kebahagiaan hanya bisa dimiliki, pada saat seseorang mampu memahami dan mengenal diri sendiri dengan baik. Dan bila orang-orang lebih suka mengenal diri orang lain daripada diri sendiri, apakah mungkin dia meraih kualitas hidup dan kebahagiaan?

Apakah salah kalau seseorang menilai orang lain? Tidak salah, tapi perilaku yang terlalu terbiasa untuk menilai kekurangan dan kelemahan orang lain, hanya akan menghasilkan ketidak bahagiaan ke dalam diri sendiri. Artinya, kekurangan dan kelemahan orang lain itu adalah energi negatif, yang berpotensi masuk ke dalam diri sendiri, dan mengurangi perasaan bahagia. Jadi, lebih baik menilai diri sendiri dan memperbaiki hal-hal yang masih kurang, agar diri bisa menjadi pribadi yang berkualitas, untuk menghasilkan kehidupan yang lebih indah dalam kebahagiaan.

Bila seseorang sudah mampu menghapus sifat dirinya yang suka menghakimi perilaku orang lain, serta terbiasa berpikir positif terhadap semua realitas orang lain. Maka, dia akan menjadi mahir dalam memperkuat energi cinta dalam diri sendiri, dan akan memiliki sifat yang mencintai setiap orang secara tulus dari hati nurani.

Mencintai diri sendiri adalah sesuatu yang sangat berharga untuk membuat hidup menjadi lebih baik. Sebab, saat seseorang benar-benar mencintai hidupnya, saat itu dia akan fokus untuk membuat dirinya memimpin menuju hidup yang dia impikan. Dan saat itu, dirinya menjadi terbiasa untuk menilai diri sendiri, dan memagari diri sendiri dari risiko yang membuat langkah perjalanannya mundur, serta memotivasi diri sendiri secara terus-menerus, untuk membuat langkah perjalanan hidupnya terus maju bersama kesuksesan.

Tindakan suka menilai orang lain akan membuat diri cerdas mendefinisikan orang lain. Jadi, apa pun yang orang lain lakukan, pastilah dapat ditemukan hal-hal untuk dikomentari. Saat Anda terbiasa menilai sifat dan perilaku orang lain, saat itu Anda terus-menerus sedang memperkuat hal-hal terlemah di dalam diri Anda, dan pikiran Anda akan selalu tertutup untuk menemukan hal-hal positif yang memperkuat kepribadian Anda.

Siapkan mental dan emosi untuk membiasakan diri, agar Anda bisa menilai diri sendiri. Apalagi, saat diri Anda dalam keadaan lemah, maka diperlukan fokus yang kuat dari diri sendiri, untuk menentukan pilihan dan keputusan yang memperkuat diri. Jangan sia-siakan diri Anda yang unik dan luar biasa, hanya untuk hidup dalam sifat, sikap, perilaku, karakter, dan gaya hidup orang lain. Pikirkan dan perhatikan hidup Anda sendiri, lupakan dan tinggalkan kebiasaan untuk menilai dan mengurusi pola hidup orang lain. Jadilah berharga untuk diri sendiri, agar semua hal yang Anda lakukan membawa manfaat buat kebaikan hidup semua orang.

Aug 26, 2015

Wanita Menjaga Martabat, Dan Harga Diri

Setiap wanita terlahir dengan harga diri dan kehormatan yang amat sangat besar, mereka terlahir dengan kharisma manusia yang menentukan manusia lain terlahir di dunia. Alangkah besar nilai dan harga diri seorang wanita di dunia ini, mereka berjasa mengeluarkan sosok cikal bakal manusia-manusia yang kelak bisa berpengaruh bagi peradaban dunia ini. 

Wanita seharusnya dengan berbesar hati senantiasa menjaga harga diri dan kehormatannya dari para laki-laki. Wanita memang sering menjadi bahan rendahan dari kaum laki-laki karena wanita dicap sebagai makhluk lemah. Padahal pada diri wanita tersimpan harga diri dan kehormatan yang amat sangat mulia. 

Wanita itu ibarat perhiasan, jika perhiasan tersebut tidak dijaga dan dipelihara makan akan rusak dengan sendirinya. Sama halnya dengan seorang wanita, wanita yang tidak mampu menjaga martabat dan kehormatannya maka dengan sendirinya ia telah menjatuhkan harga dirinya.
 
Salah satu etika wanita dalam menjaga harga dirinya adalah dengan menjaga diri dihadapan laki-laki lain yang bukan muhrimnya. Dalam hal ini termasuk tidak berjabat tangan dengan laki-laki lain jika tidak dalam keadaan terpaksa. Orang yang tidak mengerti pasti akan mengatakan sombong, angkuh dan sok suci, tidak mau berjabat tangan dengan laki-laki. Namun wanita muslimah yang teguh, tanggap dan cerdas, tidak akan terpengaruh dengan segala omongan yang tidak berdasar, karena dirinya sedang menghindar dari api neraka. Dari hal-hal yang bisa membahaykan bagi diri wanita itu sendiri. Apakah orang yang mengolok-olok bisa menolong dirinya dari jilatan api neraka? Tentu tidak, kalau begitu, mengapa musti diperdulikan.
 
Wanita yang berstatus sebagai istri adalah sudah menjadi hak mutlak suami, jiwa dan raganya. Jadi segala yang berhubungan dengan istri, suami harus tahu. Begitu juga kemanapun istri pergi harus minta izin pada suami, agar suami tahu kemana tujuan istrinya. Hal ini sangat perlu dilakukan agar mendapatkan ridha Allah disamping juga mendapatkan ridha suami. Karena ridha Allah terletak pada ridha suami.Termasuk juga menjaga martabat seorang wanita adalah tidak bepergian sendirian tanpa ditemani seorang muhrim. Wanita yang suka bepergian sendirian, tak jarang akan menimbulkan fitnah, apa lagi wanita itu sudah bersuami.

Maka sudah selayaknya, izin suami ditempatkan di atas segala-galanya. Jika suami tidak mengizinkan dia pergi, maka lebih baik dia tidak pergi atau mengurungkan niatnya. Sebab diantara petunjuk islam bagi wanita-wanita pilihan dalam islam adalah, “tidak bepergian kecuali disertai muhrimnya”.
 
Dengan adanya seorang muhrim setidak-tidaknya jika ada sesuatu yang terjadi maka ada yang siap membantunya, misalkan membawakan barang-barang belanjaannya atau menyingkirkan sewaktu-waktu bahaya yang mengancam. Selain itu dengan adanya muhrim yang menemani laki-laki iseng takan berani menggangunya, sekalipun hanya dengan siulan.
 
Rasa tanggung jawab yang dimiliki seorang wanita akan mendorong untuk menyelesaikan setiap permasalahan di dalam keluarga dengan kepala dingin atau musyawarah tanpa didasari perasaan emosional atau dengan jalan kekerasan. Permasalahan yang diselesaikan dengan kekerasan tidak akan membuahkan hasil malah membuat masalah semakin besar. Oleh karena itu agar dalam keluarga tercipta keharmonisan yang hakiki, maka masing-masing individu harus mempunyai kesadaran tinggi. Istri harus pandai menjaga harkat dan martabat kewanitaannya dan suami juga harus mampu menjaga harga dirinya sebagai kepala rumah tangga.

"Dibalik laki-laki super selalu ada sosok wanita hebat dibelakangnya".

Aug 25, 2015

Lelaki Memilih

Kalau lelaki memilih calon istri cantik. 
Bukan karena ia mata keranjang.
Tapi ia butuh menguatkan dirinya untuk tidak berpaling pada wanita lain.

Kalau lelaki memilih calon istri yang solehah. Bukan karena ia sok alim.
Tapi karena ia butuh wanita yang jadi patner di dunia, namun reuni pula di surga.

Kalau lelaki memilih calon istri penyayang, bukan karena ia cengeng.
Tapi karena ia butuh seorang istri yang bisa jadi ibu penyayang bagi anak-anaknya.

Manusia hanya berencana, berusaha, berdoa. Tuhan berkehendak.

Karena tugas manusia hanya beriktiar, dan disana pahala surga telah menantimu
Dan yang pasti menenangkan dan menyenangkan.

Ikhtiar

Manusia berproses untuk selalu punya rencana.

Maka hadirlah sebuah tawaran bernama ‘ikhtiar’. Sebuah usaha, dimana sesorang melakukan perencanaan untuk mencapai apa yang hendak dicapainya. Kemudian, membuat beberapa kemungkinan terdekat untuk mewujudkan dengan rencana yang telah dibuat. Langkah awal adalah menuliskan apa yang bisa ditulis dari hal yang mendekati maupun dari yang paling dekat. 

Lalu, ada proses yang bernama 'tawakal’ yakni proses dimana setelah ikhtiar terlaksana ini adalah proses komunikasi makhluk dengan RabbNya. Menyerahkan apa yang menjadi kewenangan Sang Khaliq atas perjuangan proses mewujudkan dari usaha meraih target yg kita ingin wujudkan.

Bismillah, la khaula walaa kuwwata illa billah 

Kalau Allah berkehendak Kun Fayakun. Maka jadilah .

Aug 24, 2015

Mengelolah Rasa Cinta

Tak seperti busur panah yang bisa menancap sesuai arah. 
Terkadang ia jatuh tak berjejak. 
Tak tahu musim. 
Tak tahu waktu. 
Itulah cinta.

Kini definisi itu agaknya mulai bergeser. Seiring bertambahnya kedewasaan manusia.

Cinta tak lagi buta. 
Bukan lagi perkara hati, tapi perkara illahi. 
Jika sudah jatuh pada tempat yang tak tepat, bukan dipupuk apalagi disiram. 
Namun, dipangkas akarnya dan dibersihkan dari kotoran-kotoran.

Sebelum cinta jatuh, mengelola rasa adalah ikhtiar. 
Agar cinta jatuh saat hari pemberian mahar.

Perasaan Dan Hati Manusia


Jatuh cinta memang fitrah manusia yang gak akan pernah bisa kita tolak kedatangannya.

Meskipun begitu, cinta itu tidak selalu membutuhkan pengakuan, dan ikatan yang “semu”.

Ya, nikmati saja prosesnya. 
Nikmati rasa palpitasi itu ketika bertemu dengannya.

Nikmati rasa kupu-kupu yang berterbangan di perutmu.
Nikmati rasa bahagia itu setiap hari.
Nikmati rona merah di pipimu, dan senyum manis yang menghiasi wajahmu, setiap bicara empat mata dengannya.

Nikmatilah.

Dan gunakan kenikmatan itu untuk melakukan hal-hal yang membutuhkan semangat tinggi. Misal, belajar, atau memperbaiki diri. 

Sampai kamu siap, untuk mengikat janji sehidup semati denganya.
Dan berjanjilah tidak akan sama-sama menyakiti...

Tidak, kamu tidak akan pernah lelah bersamanya.

Karena kamu mencintai dan menyayanginya sepenuh hati.

Matahari Pagi

Menurutmu, apa yang diajarkan matahari di pagi hari?

Dia rajin, pagi-pagi sudah terbit, padahal masih pagi. Malas, baginya sama saja melawan Tuhannya. Andai matahari malas terbit, apa jadinya?

Dia disiplin, terbitnya selalu tepat waktu. Terlambat, baginya sama saja berkhianat pada semesta. Andai matahari lalai dan tidak disiplin, apa jadinya?

Bagaimana kamu, adakah terinspirasi dengan rajin dan disiplin matahari di pagi hari?

Setiap pagi, matahari selalu menebar salam dan senyuman. Beruntunglah orang yang menjawab salam dan berjabat tangan dengannya. Sebab kata nabi, pada waktu pagi itu ada keberkahan yang luar biasa.

Aug 23, 2015

Nggak Usah Lebay Dech....


Melihat berita sepasang artis yang bercerai ditayangkan di layar televisi. Siaran itu menayangkan pula bagaimana tak selang beberapa bulan dari proses perceraian itu mereka saling memadu kasih bercanda ria yang terekam dalam kamera-kamera infotainment. Potret kemesraan sana sini yang begitu lebaynya alias vulgar menampakkan kasih sayang yang mengalir deras dalam sanubari pasangan itu. Tak kan ada seorang pun yang kan menyimpulkan kata perpisahan jika melihat indahnya kemesraan mereka. Sedikit-sedikit masuk tv, semuanya serba ditayangkan di tv, saya aja yang melihat geli, saya cuma mikir jika hasil karya yang ditayangkan betapa bermanfaatnya. 

Eh, jangan salah banyak juga kok artis yang gak lebay, kapan hari saya ngobrol sama mbak dian sastro, tau kan mbak dian sastro? Iyaps betul, artis cantik yang gak suka lebay di tv. Ternyata mbak dian juga setuju dengan saya kalau hasil karya yang dipertontonkan di tv, kreatifitas yang bermanfaat, yang menjadikan orang lain sebagai motifasi.

Tapi ya gimana lagi yang namanya artis baginya harus tetap narsis dan eksis, gak peduli apa kata orang, yang penting terkenal dan dapat duit.

Namun, yang namanya jalan hidup milik Ilahi, siapa kan mengira semua harus berakhir juga. Hingga mengingatkan kita pada sabdanya, memberi nasehat untuk kita semua. 

“Cintailah orang yang kamu cintai sewajarnya, boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau benci. Dan, bencilah orang yang kau benci sewajarnya, boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau cintai.” (HR. Muslim (II/37 an-Nawawi) dan lainnya dari Hadits Tamim ad-dari radhiyallahu ‘anhu)

Cintailah sewajarnya, bersikaplah yang sewajarnya, perlihatkanlah yang sewajarnya, gak perlu lebay, karena Dia lah yang menciptakan cinta dan Dia pula yang menanamkannya dalam hati manusia.

Bersama Mas Paijo Yang Tepat, Impianku Menjadi Hebat

Masing-masing kita memiliki impian yang besar. Ada yang kemudian memendamnya karena tidak berani mewujudkannya. Ada yang begitu ingin mewujudkannya tapi belum tahu caranya. Ada yang sedang berusaha mewujudkannya sekalipun itu seumur hidup menempuhnya.

Umur Impian itu bisa jadi pendek. Ketika berbenturan pada situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk kita mewujudkannya. Terkungkung oleh jam kerja, harus berpindah kota, harus mengalah karena orang tua, harus lebih banyak bicara realita, dan bertemu dengan orang yang tidak bisa diajak untuk mewujudkannya.

Betapa beruntungnya orang yang memiliki kesempatan untuk mewujudkan impiannya, memiliki dukungan dari orang di sekitarnya, dan bertemu dengan partner yang tepat untuk ikut membangun impiannya sejak awal. Sejak impian masih berupa kata-kata, belum berupa tindakan.

Sejak kekhawatiran itu bisa dibagi, didiskusikan jalan keluarnya, dicarikan celahnya, dikuatkan kepercayaannya, didampingi kala katakutannya. Impian itu mungkin besar, tapi kita tahu bahwa ada Allah Yang Maha Besar. Karena segala sesuatunya bisa menjadi mungkin, sepanjang seseorang berusaha mengubah takdir mimpinya.

Impian itu akan tetap menjadi impian bila tidak segera bangun untuk mewujudkannya. Hari ini, hari ketika usia kita masih muda. Di mana kita tengah berada dalam persimpangan hidup, Quater Life Crisis. Kita tengah diuji pula sejauh mana kita akan memperjuangkan impian kita. Bahkan idealisme kita ketika dulu duduk di bangku kuliah pun tengah diuji. 

Di tengah gempuran tuntutan hidup yang semakin duniawi, kita harus membuat keputusan. Keputusan penting yang berdampak pada impian kita. Akankah impian mati atau terus hidup.

Dan bahagianya saya dapat mewujudkan impian-impianku bersama mas paijo, impian-impianku tidak hanya sekedar impian, tapi nyata terwujud dalam kehidupan.

Saya tidak berhenti untuk bermimpi, dan mewujudkan dengan orang yang aku cintai. Saya yakin dengan doa dan ridho'Nya semua akan menjadi nyata, karena impianmu yang begitu hebat diwujudkan bersama dengan orang yang tepat.

Terimakasih mas paijoku sayang....

Aku Rindu