Aug 28, 2015

Buatlah Batas Sewajarnya

Manusia punya kebiasaan aneh tentang batas. pertama, kita suka melampaui batas-batas yang sudah ada. namun di lain sisi–kedua, kita suka membuat-buat batas, mengada-ada.

Misalnya saja saat hendak jatuh cinta. kita membuat banyak kriteria. boleh? sangat boleh. asal jangan mengada-ada, jangan malah menyusahkan kita. 

Bandingkan kriteria-kriteria ini. 

Pertama, kamu menginginkan pasangan hidup yang salih(ah), memiliki tujuan hidup yang sama denganmu, memiliki pemahaman hidup yang sesuai denganmu. 

Atau kedua, kamu menginginkan pasangan hidup yang sudah kenal lama denganmu–atau justru baru kenal, seseorang yang selama ini menemanimu mendaki–bukan menunggu di puncak, seseorang yang sudah kamu kenal dengan baik masa lalunya, keluarganya. 

Mana batas yang menyusahkan? yang kedua, yaitu batas-batas yang bukan tentang karakter calon pasanganmu, melainkan tentang seberapa banyak dia telah hadir dalam hidupmu. 

Bagaimana kalau jodohmu memang orang yang baru bertemu? bagaimana kalau jodohmu adalah orang yang selama ini menjadi temanmu? siapa yang tahu. 

Kamu punya hak untuk membuat batas, tapi buatlah batas sewajarnya. nilailah sesuatu (atau seseorang) selalu pada hakikatnya. kalau Allah bilang bahwa seseorang adalah jodohmu, kamu mau bilang apa? jangan menyusahkan diri sendiri. 

Toh pada waktunya, pasanganmu adalah orang yang paling banyak membagi waktu hidupnya denganmu. paling sering hadir, juga menghadirkanmu.

Jangan menolak menyangkal mengacuhkan kata hati. nanti yang rugi kamu sendiri.

Aku Rindu