Aug 26, 2015

Wanita Menjaga Martabat, Dan Harga Diri

Setiap wanita terlahir dengan harga diri dan kehormatan yang amat sangat besar, mereka terlahir dengan kharisma manusia yang menentukan manusia lain terlahir di dunia. Alangkah besar nilai dan harga diri seorang wanita di dunia ini, mereka berjasa mengeluarkan sosok cikal bakal manusia-manusia yang kelak bisa berpengaruh bagi peradaban dunia ini. 

Wanita seharusnya dengan berbesar hati senantiasa menjaga harga diri dan kehormatannya dari para laki-laki. Wanita memang sering menjadi bahan rendahan dari kaum laki-laki karena wanita dicap sebagai makhluk lemah. Padahal pada diri wanita tersimpan harga diri dan kehormatan yang amat sangat mulia. 

Wanita itu ibarat perhiasan, jika perhiasan tersebut tidak dijaga dan dipelihara makan akan rusak dengan sendirinya. Sama halnya dengan seorang wanita, wanita yang tidak mampu menjaga martabat dan kehormatannya maka dengan sendirinya ia telah menjatuhkan harga dirinya.
 
Salah satu etika wanita dalam menjaga harga dirinya adalah dengan menjaga diri dihadapan laki-laki lain yang bukan muhrimnya. Dalam hal ini termasuk tidak berjabat tangan dengan laki-laki lain jika tidak dalam keadaan terpaksa. Orang yang tidak mengerti pasti akan mengatakan sombong, angkuh dan sok suci, tidak mau berjabat tangan dengan laki-laki. Namun wanita muslimah yang teguh, tanggap dan cerdas, tidak akan terpengaruh dengan segala omongan yang tidak berdasar, karena dirinya sedang menghindar dari api neraka. Dari hal-hal yang bisa membahaykan bagi diri wanita itu sendiri. Apakah orang yang mengolok-olok bisa menolong dirinya dari jilatan api neraka? Tentu tidak, kalau begitu, mengapa musti diperdulikan.
 
Wanita yang berstatus sebagai istri adalah sudah menjadi hak mutlak suami, jiwa dan raganya. Jadi segala yang berhubungan dengan istri, suami harus tahu. Begitu juga kemanapun istri pergi harus minta izin pada suami, agar suami tahu kemana tujuan istrinya. Hal ini sangat perlu dilakukan agar mendapatkan ridha Allah disamping juga mendapatkan ridha suami. Karena ridha Allah terletak pada ridha suami.Termasuk juga menjaga martabat seorang wanita adalah tidak bepergian sendirian tanpa ditemani seorang muhrim. Wanita yang suka bepergian sendirian, tak jarang akan menimbulkan fitnah, apa lagi wanita itu sudah bersuami.

Maka sudah selayaknya, izin suami ditempatkan di atas segala-galanya. Jika suami tidak mengizinkan dia pergi, maka lebih baik dia tidak pergi atau mengurungkan niatnya. Sebab diantara petunjuk islam bagi wanita-wanita pilihan dalam islam adalah, “tidak bepergian kecuali disertai muhrimnya”.
 
Dengan adanya seorang muhrim setidak-tidaknya jika ada sesuatu yang terjadi maka ada yang siap membantunya, misalkan membawakan barang-barang belanjaannya atau menyingkirkan sewaktu-waktu bahaya yang mengancam. Selain itu dengan adanya muhrim yang menemani laki-laki iseng takan berani menggangunya, sekalipun hanya dengan siulan.
 
Rasa tanggung jawab yang dimiliki seorang wanita akan mendorong untuk menyelesaikan setiap permasalahan di dalam keluarga dengan kepala dingin atau musyawarah tanpa didasari perasaan emosional atau dengan jalan kekerasan. Permasalahan yang diselesaikan dengan kekerasan tidak akan membuahkan hasil malah membuat masalah semakin besar. Oleh karena itu agar dalam keluarga tercipta keharmonisan yang hakiki, maka masing-masing individu harus mempunyai kesadaran tinggi. Istri harus pandai menjaga harkat dan martabat kewanitaannya dan suami juga harus mampu menjaga harga dirinya sebagai kepala rumah tangga.

"Dibalik laki-laki super selalu ada sosok wanita hebat dibelakangnya".

Aku Rindu