Setiap wanita terlahir dengan harga diri dan kehormatan yang amat
sangat besar, mereka terlahir dengan kharisma manusia yang menentukan
manusia lain terlahir di dunia. Alangkah besar nilai dan harga diri
seorang wanita di dunia ini, mereka berjasa mengeluarkan sosok cikal
bakal manusia-manusia yang kelak bisa berpengaruh bagi peradaban dunia
ini.
Wanita seharusnya dengan berbesar hati senantiasa menjaga harga diri dan kehormatannya dari para laki-laki. Wanita memang sering menjadi bahan rendahan dari kaum laki-laki karena wanita dicap sebagai makhluk lemah. Padahal pada diri wanita tersimpan harga diri dan kehormatan yang amat sangat mulia.
"Dibalik laki-laki super selalu ada sosok wanita hebat dibelakangnya".
Wanita seharusnya dengan berbesar hati senantiasa menjaga harga diri dan kehormatannya dari para laki-laki. Wanita memang sering menjadi bahan rendahan dari kaum laki-laki karena wanita dicap sebagai makhluk lemah. Padahal pada diri wanita tersimpan harga diri dan kehormatan yang amat sangat mulia.
Wanita itu ibarat perhiasan, jika perhiasan
tersebut tidak dijaga dan dipelihara makan akan rusak dengan sendirinya. Sama
halnya dengan seorang wanita, wanita yang tidak mampu menjaga martabat dan
kehormatannya maka dengan sendirinya ia telah menjatuhkan harga dirinya.
Salah satu etika wanita dalam menjaga harga dirinya
adalah dengan menjaga diri dihadapan laki-laki lain yang bukan muhrimnya. Dalam
hal ini termasuk tidak berjabat tangan dengan laki-laki lain jika tidak dalam
keadaan terpaksa. Orang yang tidak mengerti pasti akan mengatakan sombong,
angkuh dan sok suci, tidak mau berjabat tangan dengan laki-laki. Namun wanita
muslimah yang teguh, tanggap dan cerdas, tidak akan terpengaruh dengan segala
omongan yang tidak berdasar, karena dirinya sedang menghindar dari api neraka. Dari hal-hal yang bisa membahaykan bagi diri wanita itu sendiri.
Apakah orang yang mengolok-olok bisa menolong dirinya dari jilatan api neraka?
Tentu tidak, kalau begitu, mengapa musti diperdulikan.
Wanita yang berstatus sebagai istri adalah sudah
menjadi hak mutlak suami, jiwa dan raganya. Jadi segala yang berhubungan dengan
istri, suami harus tahu. Begitu juga kemanapun istri pergi harus minta izin
pada suami, agar suami tahu kemana tujuan istrinya. Hal ini sangat perlu
dilakukan agar mendapatkan ridha Allah disamping juga mendapatkan ridha suami.
Karena ridha Allah terletak pada ridha suami.Termasuk juga menjaga martabat seorang wanita
adalah tidak bepergian sendirian tanpa ditemani seorang muhrim. Wanita yang
suka bepergian sendirian, tak jarang akan menimbulkan fitnah, apa lagi wanita
itu sudah bersuami.
Maka sudah selayaknya, izin suami ditempatkan di
atas segala-galanya. Jika suami tidak mengizinkan dia pergi, maka lebih baik
dia tidak pergi atau mengurungkan niatnya. Sebab diantara petunjuk islam bagi
wanita-wanita pilihan dalam islam adalah, “tidak bepergian kecuali disertai
muhrimnya”.
Dengan adanya seorang muhrim setidak-tidaknya jika
ada sesuatu yang terjadi maka ada yang siap membantunya, misalkan membawakan
barang-barang belanjaannya atau menyingkirkan sewaktu-waktu bahaya yang
mengancam. Selain itu dengan adanya muhrim yang menemani laki-laki iseng takan
berani menggangunya, sekalipun hanya dengan siulan.
Rasa tanggung jawab yang dimiliki seorang wanita
akan mendorong untuk menyelesaikan setiap permasalahan di dalam keluarga dengan
kepala dingin atau musyawarah tanpa didasari perasaan emosional atau dengan
jalan kekerasan. Permasalahan yang diselesaikan dengan kekerasan tidak akan
membuahkan hasil malah membuat masalah semakin besar. Oleh karena itu agar
dalam keluarga tercipta keharmonisan yang hakiki, maka masing-masing individu
harus mempunyai kesadaran tinggi. Istri harus pandai menjaga harkat dan
martabat kewanitaannya dan suami juga harus mampu menjaga harga dirinya sebagai
kepala rumah tangga.
"Dibalik laki-laki super selalu ada sosok wanita hebat dibelakangnya".