Jun 13, 2015

Jadilah Wanita Yang Bisa diBanggakan dan Membahagiakan

Sebagai wanita tetap istiqomah jaga hatinya. Percaya saja, siapapun yang membuatmu terpesona sekarang, siapapun yang membuatmu melambung sekarang, dia tetap bukan siapa-siapamu sampai akhirnya dia benar mengambil keberanian untuk mempertanggungjawabkanmu. 
Percayalah, bahwa cinta yang baik adalah cinta yang penuh ketegasan dan tanggung jawab. 

Tak perlu menaruh hati berlebih pada yang belum benar bagianmu. Jagalah hatimu tetap pada koridornya. Karena dengan kau yang menjaga hatimu, bisa saja Tuhan turut jagakan hati pasanganmu kelak. Tuhan turut hindarkan pasangmu dari rasa berlebih pada yang selainmu. Sebab pasangnmu di sana sedang menjaga hatinya, jika kau wanita melemahkan hatimu, bisa saja Tuhan turut lemahkan hati pasanganmu. 

Perasaan kagum adalah hal yang wajar, perasaan terbuai adalah hal yang lumrah, tetapi wanita yang baik adalah ia yang pandai menjaga dirinya sendiri takala seseorang yang wajib turut menjaganya tidak sedang di dekatnya. 

Dengan kau belajar menjaga hatimu sekarang, kau pun turut belajar agar fasih menjaga diri ketika kelak suamimu tidak di rumah. Bukankah tugas seorang istri adalah menjaga kehormatannya dan seisi rumah ketika sang suami sedang keluar mencari nafkah?

Aku Menunggu Karena Mas Paijo

Aku bersahabat baik dengan waktu.

Kulangitkan doa-doa, untuk segala yang kupinta.

Dan kulangitkan cinta, untuk mas paijo yang selalu dihatiku dimanapun keberadaannya.

Tak ada kata lelah.

Untuk sebuah penantian yang akan berakhir indah.

Jika hari ini aku masih diminta menunggu untuk hal yang bahagia.

Barangkali, itu adalah isyarat dari Tuhan.

Jika segala yang berakhir sempurna, memang ada waktunya.

Tepat, tidak akan terlambat.

Semoga segala doa dan cinta yang kupinta tetap baik-baik saja di langit sana.

Sampai Tuhan menurunkannya kembali, sempurna dengan jawaban-jawabannya yang indah dan membahagiakan.

Perempuan Itu Unik

Saya belajar, bahwa untuk menjadi perempuan yang bisa diandalkan, terlebih dahulu kita harus menang melawan perasaan.
Perempuan itu unik.

Sekali waktu bisa sangat kuat, di waktu yang lain bisa sangat lemah. Kekuatan dan kelemahan perempuan terletak di perasaan. Perasaan yang labil, begitu mudah berganti bahkan tanpa sebab yang pasti.

Saya lalu melihat mereka.

Perempuan-perempuan yang tangguh itu, mereka yang bisa diandalkan itu, yang berada di balik layar suksesnya suami, anak, dan keluarga itu, adalah perempuan-perempuan yang menang atas perasaan. Mereka mampu mengendalikan rasa tak nyaman yang sungguh begitu mudah mendera, menerima segala takdir dan peristiwa dengan hati yang lapaaang, dan mereka yang religius akan secara sempurna mengembalikan semua urusan pada Tuhan.

Lalu di akhir ini, terselip doa:

“Jadikan aku bagian dari mereka ya Rabb,

Mengutamakan Keluarga

Melakukan kebaikan untuk orang lain itu baik. namun, melakukan kebaikan untuk keluarga itu lebih utama. keluarga adalah yang bersama kita setiap hari. adalah tempat kita pergi dan pulang. 

Kita harus lebih banyak melakukan kebaikan untuk keluarga kita, karena itu lebih bermakna bagi yang menerimanya. tidak perlu muluk-muluk, yang penting kita selalu hadir di setiap momen. yang penting, kita semua bisa mendapatkan perasaan bahwa sebagai keluarga, kita diutamakan. 

Anak-anak kita harus mendapatkan perasaan itu–bahwa segala sesuatu yang dilakukan bapak ibunya, adalah persembahan untuk mereka.

Kembali

Semua akan kembali. Entah di dunia, atau nanti setelah mati. Makhluk-Nya akan kembali kepada Penciptanya. Pada dasarnya tidak ada yang betul-betul kita miliki selain cinta-Nya. Demikian maka pada akhirnya segenap jiwa dan raga yang tidak pernah kita miliki ini akan kembali kepada Pemiliknya.

Semua akan kembali. Entah ucapan atau pun sikap dan tingkah laku kita. Kata-kata yang pernah kita tulis dan suarakan nanti akan berbalik ditujukan kepada kita. Mungkin saat itu kita masih ingat pernah mengatakannya, mungkin juga tidak. Sikap dan perilaku kita pun akan dikembalikan. Kita akan menghadapi diri kita sendiri dalam raga orang lain. Maka pada saat itu, hati yang peka akan bermuhasabah tentang sikap dan tingkah yang telah lalu. Namun, jika tidak demikian, mungkin kita akan memilih tenggelam dalam mekanisme pembelaan ego berupa proyeksi.

Semua akan kembali, suatu saat nanti.

Meraih Sesuatu Secara Tulus Dan Bersyukur

Meraih sesuatu bukanlah hal yang terbatas pada pekerjaan tangan. Bila anda mau meraih dengan seluruh yang anda miliki, tidak ada hal yang tidak tercapai. Railah dengan kaki. Bila sesuatu saat ini tidak tergapai, bergeraklah, hingga hal itu dalam jangkauan.

Bergeraklah menuju tujuan, ketimbang menunggu tujuan anda bergerak kepada anda. Raihlah dengan pikiran. Visualisasikan tujuan anda. Lihatlah dengan jelas dalam pikiran anda, dan anda akan mulai bisa menggapai. Gunakan daya pikir anda untuk mengembangkan rencana realistis dan perencanaan tindakan.

Raihlah dengan imajinasi. Jadilah kreatif dalam menggapai. Selalu ada banyak cara dalam mencapai tiap tujuan. Gunakan imajinasi anda untuk bekerja dan mengembangkan segala peluang. Bila satu jalur terhalang, bayangkan selusin alternatif dan ikuti yang paling berpeluang.
Raihlah dengan semangat. Rasakan kegembiraan pada setiap saat kehidupan dan anda akan mengembangkan dalam diri sendiri, kesadaran akan pemenuhan. Sedemikian banyak hal yang bisa anda raih bila anda secara tulus bersyukur atas hal-hal yang telah anda miliki.

Jun 12, 2015

Jangan Suka Sok Tahu

Kamu tidak akan pernah benar-benar tahu apa yang ada di hati saya, sebelum saya sendiri yang rela menceritakan.

Kamu hanya bisa menerka-nerka, menilai-nilai dari apa yang bisa kamu lihat. Sebatas itu saja, tanpa pernah benar tahu kebenarannya bila hanya hasil analisamu semata. 

Jangan suka sok tahu, nanti kalau saya sakit hati, kan kamu malah nambah dosa. Hayoo … ndak mau kan?

Urusan membagikan isi hati itu bukan perkara mudah bagi sebagian orang. Terkadang justru kita lebih berminat menceritakannya pada orang yang tidak benar-benar ingin tahu urusan hidup kita. Karena orang yang sekadar ingin tahu tak tentu pasti benar-benar peduli. Hanya ingin saja, semacam dahaga bagi seseorang yang haus, sekadar dahaga saja sih... 

Barangkali kita harus lebih pandai belajar bagaimana caranya membuat orang bercerita, bukan belajar meminta orang bercerita.

Bahagia

Diantara hiruk pikuk orang-orang yang mencari kebahagiaan, kutemukan mereka yang mendapatinya dengan susah payah, berliku-liku jalan menujunya namun makin besar bahagia yang ia dapat, kutemukan pula mereka yang dengan mudah saja mendapatinya karena syukur yang tak pernah putus tak berkurang besarnya kebahagiaan yang ia dapat.

Mungkin berada pada kehidupanmu merupakan kebahagiaan untuknya, walau bagaimanapun jalan yang sedang ia lalui, ia merasa bahagia karena kau bersamanya. Sungguh sederhana bahagia bagi dia.

Mudah juga bagi dirinya untuk bersedih, hanya karenamu.

Bila ia dengar kabar angin bahwa akan ada seseorang yang meninggalkannya, ia takut itulah kau yang telah lama ia cintai. Bila dengar tentang pedihnya kehilangan, ia takut bahwa dirinyalah yang akan kehilanganmu, separuh jiwanya.

Mungkin kehilaganmu baginya adalah kehilangan seluruh harapannya, kehilangan seluruh kecintaannya. 

Membuat ia berderai air mata kala menyadari hatinya tak lagi utuh.

Dengan segala rasa takut itu, sudikah kau melihat perempuan itu menangis karenamu? Sudikah kau mencabut kebahagian dari perempuanmu?

Jun 11, 2015

Singgah

Hujan turun dengan begitu deras malam ini, rintiknya menembus celah-celah kecil pada bajuku, basah. Aku lupa membawa payungku, kutemukan warung kecil yang bisa aku singgahi sebentar sambil meminum secangkir kopi panas.

Untuk menemukanmu mungkin aku harus singgah di beberapa tempat sebentar, meyakinkan kembali langkahku, memantapkan kembali hati menujumu, memastikan kau juga sedang dalam perjalananmu menuju aku, hingga kita saling menemukan.

Atau mungkin saja Tuhan menyediakan persinggahan diantara perjalanku menujumu bukan untuk membalikkan hati pada tujuan lain tapi untuk menguji keteguhan hati tentang menemukanmu. Bukankah yang paling berarti adalah buah dari kesabaran dan keteguhan?

Maka, baik-baiklah kau dalam perjalananmu.

Bersabarlah hingga saling menemukan, bila hujan terlalu deras atau matahari terlalu menyengat tubuhmu, singgahlah untuk beristirahat. Dengarkan apa yang hatimu yakini, bila kau kehilangan suara hatimu singgahlah di tempat paling sunyi dan berdoalah hingga mengguncang langit.

Cinta ini Masih Bernyawa

Cinta ini masih bernyawa
Apakah kau tak mendengar detak jantungnya?
Genggamlah lengannya, nadinya masih berdenyut!

Lekas! kabarkan kepada hatimu, bahwa cinta ini memang masih bernyawa

Meski rapuh karena beban rindu, kalbunya masih saja menyebut namamu

Lekas! kabarkan kepada ingatanmu, bahwa cinta ini belum mati

Jangan sampai hati dan ingatanmu tak mendengar kabar ini
Sebab, sudah terlalu lama cintanya menahan nyeri

Kau tahu, mengapa cinta ini masih bernyawa?

Karena cinta ini melebihi usia nyawanya sendiri
Walau raganya telah tiada, namun cinta ini masih bernyawa.


Tak selamanya takdir itu bernyawa

Semua Wanita Memang Cantik

Pada dasarnya semua wanita cantik, tergantung selera dan cara pandang lelakinya.

Sesuatu yang menurut saya cantik, tapi menurut teman saya mungkin biasa saja. Bagitu pula saat teman saya menceritakan kecantikan seseorang, bisa saja menurut saya biasa saja.

Cantik rupa memang nyata tapi cantik hati lebih terasa.

Ada pula seorang wanita yang mungkin kalau dilihat dari rupa biasa saja. Tapi dengan kecantikan hati, ketaatan pada Pencipta, kelembutan tuturnya, membuat dirinya jadi istimewa.

Dan perlu diingat, yang istimewa bisa saja mengalahkan yang sekedar cantik rupa. Karena yang istimewa pastilah dipilihkan juga yang istimewa.

Suatu hari kau pasti akan menemukan seorang lelaki yang terus memujamu, setiap waktu, bahkan saat kau sendiri merasa dirimu biasa saja.

Yang saya pahami sampai saat ini, jika cinta hanya mementingkan rupa itulah tanda betapa dangkalnya ia memaknai cinta. Penampilan itu memang penting, tapi bukan serta merta yang terlihat wah pasti memikat, tidak. Justru yang tetap terlihat cantik dalam kesederhanaan bisa jadi lebih melekat di sini, di hati. Buat dijadikan istri, menemani langkah menuju Ridho Ilahi.

Karena yang cantik, tidak semua dibarengi dengan paket menarik.

Jun 10, 2015

Kehidupan

Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita melayani setiap umat manusia.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa.

Pilihan Sederhana

Bila dihadapkan pada pilihan, apakah anda memiliki untuk sehat, makmur, punya banyak teman, dan bahagia, ataukah anda memilih hidup miskin, sakit-sakitan, dibenci, dan sengsara…? Pilihan ini tentu gampang. Semua orang tentu akan mengambil pilihan pertama tanpa pikir panjang.

Tapi mengapa yang ada dalam pilihan pertama tidak seluruhnya hadir dalam kehidupan anda…? Adalah kenyataan, bahwa sebenarnya anda punya pilihan, tetapi tidak diberikan sekaligus seperti yang ada di awal tulisan ini. Pilihan itu melainkan diberikan secara bagian per bagian dalam setiap sisi kehidupan anda. Hari demi hari, saat demi saat – semua yang anda pilih dalam hidup sebenarnya adalah bagian dari pilihan di atas. Dan pilihan andalah yang menjadi kenyataan hidup anda.

Pilihan-pilihan sederhana yang anda buat, yang mungkin anda anggap sepele, akan membentuk jawaban besar. Pilihan-pilihan sederhana ini yang mempengaruhi hidup anda. Di sepanjang jalan kehidupan, anda akan terus berhadapan dengan pilihan-pilihan sederhana, untuk itu tetaplah fokus pada arah mana tujuan hidup anda bergulir. Buatlah pilihan yang tepat – sekalipun sederhana – karena hidup anda akan ditentukan oleh pilihan-pilihan yang anda buat…

Apa yang Istimewa Dari Seorang Wanita?

Seorang anak yang sudah remaja bertanya pada ayahnya.
 
Anak : “Ayah, mengapa seorang wanita itu sangat mudah menangis?”

Ayah : “Seorang wanita itu mudah menangis karena Allah menciptakan bahu yang cukup kuat untuk menopang dunia, namun harus cukup lembut untuk memberi kenyamanan!”

Anak : “Menopang dunia?”

Ayah : “Iya, karena wanita memiliki peranan sangat penting di dunia ini!”

Anak : “Bisa ayah jelaskan apa yang istimewa dari seorang wanita?”
Ayah : “Allah memberikan kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak, dan menerima penolakan yang sering datang dari anak-anaknya. Allah memberi kekerasan untuk membuatnya tegar saat orang lain menyerah, namun dia mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh.”


Anak : “Seistimewa itu yah.?”

Ayah : “Bukan hanya itu, Allah juga memberikan kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan. Bahkan ketika anak-anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya.”

Anak : “Ternyata wanita itu sungguh luar biasa ya, ayah?!”

Ayah : “Masih ada lagi keistimewaan yang dimilik seorang wanita.”

Anak : “Apa itu yah?”

Ayah : “Allah memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalan dan melengkapi tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya. Allah memberi kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa suami yang baik tak akan pernah menyakiti istrinya. Tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada di sisi suaminya tanpa ragu.”

Anak : “Lalu bagaimana dengan lelaki?”

Ayah : “Lelaki harus membuat wanita merasa nyaman dan terlindungi saat berada disampingnya. Jangan pernah membuat hati wanita terluka, jika lelaki berniat mempermainkan wanita, ingatlah pengorbanan wanita yang telah melahirkannya.”

Kisah Pria dan Wanita

Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria dan wanita. Pada saat Sang Pencipta telah selesai menciptakan pria. Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus menciptakan wanita.

Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untuk menciptakan pria. Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Ia mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah, sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin.

Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak,
kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu dan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju, keaktifan bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari burung bangau dan kesetiaan dari induk singa.


Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanita dan memberikannya kepada pria. Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya tidak merana dan kesepian seorang diri.

Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya: ‘Tuhan,
ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia. Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selalu untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datang untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidup dengannya’.


‘Baiklah’, kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggu kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan, dan berkata, ‘Tuhan, sejak aku memberikan kembali wanita ciptaan-Mu, kini aku merana kesepian.

Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yang menyayangiku. Aku selalu memikirkan dia, ke mana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak. Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian, kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari dan menyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja kepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untuk disentuh. Aku suka akan senyumannya.

Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!’.

Sang Pencipta berkata, ‘Baiklah’. Ia memberikan wanita itu kembali
kepadanya. Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepada Tuhan dan berkata, ‘Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyak lagi kesusahan dari pada kegembiraan. Dia semakin menyebalkan. Aku tidak tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu.


Ambillah kembali wanita itu. Aku tidak dapat lagi hidup dengannya’.

Sang Pencipta balik bertanya, ‘Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?’.

Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, ‘Apa yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku juga tidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa arti hidup ini?’.

‘Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima perbedaan dalam hidupmu! Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadi kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!’, jawab Tuhan.

Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:
1. Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.
2. Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.
3. Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4. Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.
5. Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.
6. Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan

Cinta Dalam Diam

Cinta dalam diam itu menarik sekali. Berirama bagai musik, syahdu layaknya puisi, kebat-kebit seirama jantung. Hati siapalah yang tidak menggeliat ketika setiap detik bertanya, dia sedang apa? Sedang memikirkanku kah? Punya rasa yang sama kah? Atau hanya aku saja kah?

Cinta dalam diam itu sulit. Siapalah yang bisa duduk tenang. Ketika satu menit saja berlalu sudah kepikiran. Takut-takut jika si dia diambil orang, membuat semua harapan yang diam-diam tersimpan menjadi ambu radul tidak karuan. Ingin sekali mengatakan kalau namanya telah tersimpan rapi dihati paling dalam pojok sebelah kanan. Malah sekarang hampir menyebar diseluruh permukaan.

Cinta dalam diam itu mirip sakit gigi. Ada sedikit getaran, sakitnya tak tertahankan. Kalau cinta dalam diam, si dia mendekat sedikit saja, senangnya tidak karuan. Ditahan-tahan biar tidak ketahuan, tapi mata tetap berbinar.

Cinta dalam diam itu ya sudah. Biarkan saja. Namanya cinta dalam diam, jadi diam-diam saja. Dia tidak perlu tau. Diam. Hanya hati dan Allah yang tau bagaimana perasaan yang sedang menghujam dalam. Membuat malam semakin berbintang, pagi tidak terlalu dingin, siang menjadi hangat, sore berubah gerimis dan kalimat-kalimat doa sudah seperti lantunan puisi romantis. Biarkan Langit sendiri yang mengatur jalan cerita menabjubkan yang sudah dipilihkan.

Jika bukan dengan dia yang selalu kita doakan, mungkin akan bersama dia yang selalu mendoakan kita.
Semoga dengan yang saya doakan ya..

Itulah cinta dalam diam, ya... kurang lebih seperti itulah rasa yang dirasakan mas paijo waktu itu, tapi pada akirnya sekarang terwujud dan menjadi kenyataan...
Amin....

Jun 9, 2015

Selalu Cinta Dan Rindu Mas Paijo

Indah suasana fajar yang syahdu…
Nyaman bayu yang berhembus sayu…
Kicauan burung seakan berlagu..
Seindah waktu yang lalu…
Seindah saat aku bersamamu…

Kini aku sendiri..
Berdiri sepi digigian hari…
Menatap warna didada langit pagi…
Menyambut sang suria menyapa mimpi…

Indah warna semburatnya…
Menyentuh pelangi cinta kita…
Membuat rindu ini semakin meraja..
Membangkitkan benih-benih asa…
Menyirami rasa diladang jiwa..

Aku merindui dirimu…
Sampai detik ini tak pernah jemu…

Aku mencintai dirimu…
Hingga saat ini tak berubah semu…

Usah kau tanya…
Kenapa aku masih menyinta…
Karena jawaban ku tetap sama…
Cinta itu dahaga yang sempurna…

Bukan terpaksa atau dipaksa…
Bukan memiliki atau dimiliki…
Tetapi cinta untuk dimaknai…
Bukan sendiri…
Tapi bersama…

Usah kau tanyakan aku..
Kenapa aku masih merindu…
Karena jawaban ku sama seperti selalu…
Cinta dan rindu umpama irama dan lagu..

Andai dipisah lagu dan irama..
Lemah tiada berjiwa..
Lumpuh tiada berdaya…
Hidup jadi hampa…

Dalam kesendirian...
Dalam langkah dikeheningan..
Dikala pagi yang sudah mengusikku..
Kau tetap ada didalam pikiran..
Karena hati dan jiwa selalu cinta dan rindu mas paijo...

Rasa Rindu Memang Begini

Rindu itu memang begini, ia selalu ingin temu sebelum pergi. Lantas ia akan berangan tentang apa yang mungkin diucap, apa yang akan ditanya, atau apa yang nanti akan diceritakan. Ia juga jadi makin pandai menerka skenario macam apa yang akan dipakainya bila temu benar terjadi.

Rindu ini memang begini. Mendamba tatap tiap saat, mengingin hadap tiap waktu. Ia akan mulai merangkai kenangan, memutarnya kembali di layar pikiran. Berharap-harap nanti temu benar mengulang indah yang sama.

Yang namanya rindu memang begini. Buat gusar dalam hening, buat linglung dalam senyap. Dan bila yang nyata tak sesuai harap maka hanya sesak, menghimpit dada dengan hati yang dipenuhi rindu.

Ada yang bilang, bila rindu sampaikanlah. Bila jarak menghalangi titipkan bersama hujan, gantungkan bersama angin, lemparkan ke arah aliran. Lalu biarkan semuanya berkolaborasi menyatukan rasa itu membiarkannya berkonspirasi. Hingga alam akan berisyarat jumpa. Dan rindu meluruh. Dan hati akan bersandar pada dinding pertemuan.

Aku mendambanya kini, bukan jumpa yang kupaksa. Tapi takdir yang telah berkata ini waktunya.

Jun 8, 2015

Cinta Sejati Bersama Selamanya

Banyak yang bilang kalau cinta tak harus memiliki. Seperti lagunya Marcell – Berhenti Berharap, dimana pada awal lirik lagu disebutkan : “Dulu ku tak pernah, percayakan cinta. Yang tak harus memiliki – “
 
Awalnya saya juga berfikiran kalau cinta itu tak harus memiliki. Cukuplah cinta itu dengan berdiam diri dan menyaksikan orang yang kita cinta dari kejauhan. Tetapi mungkin sebuah dilema jika orang yang dicintai ternyata bahagia dengan orang lain. Dan sejak saat itu lah kalau cinta itu harus memiliki. Jika tidak memiliki bukan cinta namanya.

Pernah seseorang bilang kalau yang namanya cinta itu tidak selamanya harus memiliki. Maksudnya tidak seharusnya orang yang kita cintai itu kita jadikan kekasih. Bisa saja menjadi teman curhat atau hanya sebatas “secret admirer”. Saya sekali lagi kurang setuju dengan yang satu ini. Karena menurut saya, cinta itu memang harus saling memiliki.

Lihat saja mereka yang menikah. Apakah mereka saling cinta atau hanya karena paksaan saja ? Kebanyakan mereka yang benar – benar cinta pasti tidak ingin orang yang dicintainya dimiliki oleh orang lain. Maka dari itu, dibuatlah sebuah ikatan suci yang dinamakan pernikahan. Mengenai berapa lama usia pernikahan itu, terserah pada mereka yang menjalani. Yang jelas yang namanya cinta pasti ingin saling memiliki.

BUKAN karena memang sebuah kebutuhan tapi memang sebuah KEWAJIBAN. Karena mereka yang saling mencinta harus saling melengkapi dan saling menjaga.

Dan lagi, banyak orang yang bilang kalau cinta itu cukup hanya dihati saja. Saya tidak setuju.

Cinta itu harus datang dari akal dan hati. Jika hanya datang dari akal maka yang akan kau dapatkan hanyalah imajinasi dan kenyamanan semu. Begitu juga jika datang dari hati saja, yang kau rasakan hanya kesepian dan hampa. Dan jika datang dari hati juga akal maka kamu akan merasakan bahwa cinta itu akan tetap disana untuk waktu yang lama. Ketika itu kamu akan merasakan apa arti dari cinta sejati.


Dan CINTA SEJATI, adalah bagiamana caranya dua orang itu bertahan untuk waktu yang lama dengan cara yang logis walau kadang diluar akal sehat. Tetapi yang pasti, cinta sejati pasti akan bersama selamanya.

Khawatir

Ketika kita sudah memiliki seseorang kadang kita selalu membatasi bagaimana ia bercakap, cara ia bergerak dan bahkan cara ia mengenakan pakaiannya sehari – hari. Kenapa kita lakukan pada dirinya padahal sudah jelas ia menjadi milik kita ? Itu kita lakukan karena pada dasarnya manusia lebih menyukai rasa “khawatir” yang berlebihan ketimbang rasa mantap yang sudah menjadi idaman. Entah kenapa kadang kali kita takut kehilangan seseorang yang kita sayangi padahal sudah jelas ia tidak akan meninggalkan kita walaupun ia punya kesempatan.

Beberapa orang bilang kalau kita lebih banyak memikirkan hal yang membuat kita khawatir itu hanyalah imajinasi kita saja dan bukan sebuah fikiran yang datangnya dari hati, tetapi fikiran yang datang dari hal yang memang mengendalikan kita kearah dimana kita menjadi memiliki ilusi yang tidak sehat. Dan juga entah kenapa kita lebih suka diam dalam kegelapan ketika tahu kalau ada cahaya terang diruang sana.

Kebanyakan kita takut dan khawatir kalau ruangan yang terang itu penuh dengan permasalahan dan rasa tidak aman. Penuh dengan teka  – teki yang tidak terselesaikan. Dan kita kadang sampai berfikir kalau kita kesana dengan orang yang kita cintai maka ia perlahan akan meninggalkan kita.

Banyak orang yang terlalu mengekang kekasihnya karena rasa khawatir akan kehilangan. Dan HEY ! asal kau tahu saja, jika seseorang benar – benar mencintaimu juga menyayangimu maka ia tidak akan meninggalkanmu walau ia punya kesempatan. Dan sebenarnya apa yang menjadi rasa takut kita adalah bentuk dari kekhawatiran yang sebenarnya tidak memiliki ujung. Andai kita bisa menolak kekhawatiran itu maka kita akan merasakan sebuah episode dimana kita akan melewati hari – hari dalam keadaan tenang. Khawatir dalam hal yang benar itu menjadikan situasi yang baik. Tapi akan memperburuk jika itu dilakukan sebaliknya.

Dan sesungguhnya, rasa khawatir adalah imajinasi dirimu yang disalahgunakan. Maka jika itu terjadi, berhentilah untuk berimajinasi akan hal itu.

Jun 7, 2015

Malam Melelapkanku

Kupandang langit tanpa suara,
aku terbang diangkasa tanpa batas.
Berputar bersama khayal,
bercerita kepada mega-mega.
Tentang kisah anak manusia.

Ku candai sgala nyanyian langit,
kisah bintang dan rembulan
yang saling menguatkan.
Kehidupan yg dihibur oleh harapan,
mimpi dan bayangan...

Mengapa aku masih saja melamun merindukanmu ?
malam dengan kerudung kesenyapan,
tak kubiarkan kegelapan merenggut kekasihku,
malam kian pekat,...
aku kian tercekat !
tlah kurasakan kerinduan yang sangat.
tak pernah terpuaskan,tak kan pernah...

Biarkan sejarah menuliskan bait kisah pada angin malam.
Biarkan jendela hati terus terbuka,
lihatlah penguasa malam,
kubiarkan dawai-dawai berirama,
meski senandungkan nyanyian tak bernama.
Kututup mataku,suaranya kubawa hingga ke alam mimpi.
sayup-sayup kudengar...
malam kian jauh,jauh melelapkanku.

Manfaatkan Waktu Hidup Yang Bermanfaat

Bagi saya, manfaatkan waktu sebaik-sebaiknya, nikmatilah sebaik-baiknya. 
Hidup hanya sekali. 

Tak ada yang tahu berapa banyak angka–usia yang di diberikan dariNya untuk kita. 
Perbanyak amal, perbanyak untuk berbagi, perbanyak pengetahuan, perbanyak teman, perbanyak kebaikan selagi menunggu. 

Hidup juga tentang menunggu, entah menunggu suka, duka, dia, bahkan menunggu kematian.

Lakukan yang kau suka selagi menunggu, asal tak melenceng dari aturanNya. 
Bagi saya, hidup terlalu berarti dan sangat berarti.
Bila tak bagi orang lain. 
Saya tetap berarti setidaknya bagi diri saya sendiri. 

Dunia tak sesempit atau seluas daun kelor. Pergilah, kelilinglah, kunjungilah, hingga benar-benar ingin pulang atau hingga ada yang datang memintamu pulang. 

Menunggu itu menyenangkan bila di isi dengan hal yang menyenangkan pula. 
Jangan terlalu banyak membuang waktu untuk menunggu tanpa melakukan apa-apa. Bukankah itu akan sangat membosankan?

Indah Tapi Menyakitkan

Tidak ada hal yang paling menyakitkan selain sebuah kebohongan. 

Saat masa-masa indah yang pernah tertoreh namun dengan sebuah kebohongan sama saja seperti bunga mawar yang penuh duri, indah mawarnya tapi menyakitkan ditangan. 

Hati akan selalu menang melawan logika, ketika logika berkata dia tidak berbohong, maka dengan tegas hati berkata. 

Kebohongan yang telah dibuat pasti akan terbongkar dengan sendirinya.

Sebagai manusia yang berakal maka kita wajib berpikir sebelum bertindak. 

Karena satu kebohongan yang telah dibuat akan menimbulkan kebohongan yang lain.

Saling Mengerti

Seorang istri sedang memasak di dapur. Suami yang berada di sampingnya mengoceh tak berkesudahan.

Pelan sedikit, hati-hati! Apinya terlalu besar, Ikannya cepat dibalik, minyaknya terlalu banyak!

Istrinya secara spontan menjawab, Saya mengerti bagaimana cara memasak sayur. Suaminya dengan tenang menjawab, Saya hanya ingin dirimu mengerti bagaimana perasaan saya.

Saat saya sedang mengemudikan mobil, kau yang berada disamping mengoceh tak ada hentinya.

Belajar memberi kelonggaran kepada orang lain itu tidak sulit, asalkan kita mau dengan serius berdiri di sudut dan pandangan orang lain melihat suatu masalah.

Aku Rindu