Jun 10, 2015

Cinta Dalam Diam

Cinta dalam diam itu menarik sekali. Berirama bagai musik, syahdu layaknya puisi, kebat-kebit seirama jantung. Hati siapalah yang tidak menggeliat ketika setiap detik bertanya, dia sedang apa? Sedang memikirkanku kah? Punya rasa yang sama kah? Atau hanya aku saja kah?

Cinta dalam diam itu sulit. Siapalah yang bisa duduk tenang. Ketika satu menit saja berlalu sudah kepikiran. Takut-takut jika si dia diambil orang, membuat semua harapan yang diam-diam tersimpan menjadi ambu radul tidak karuan. Ingin sekali mengatakan kalau namanya telah tersimpan rapi dihati paling dalam pojok sebelah kanan. Malah sekarang hampir menyebar diseluruh permukaan.

Cinta dalam diam itu mirip sakit gigi. Ada sedikit getaran, sakitnya tak tertahankan. Kalau cinta dalam diam, si dia mendekat sedikit saja, senangnya tidak karuan. Ditahan-tahan biar tidak ketahuan, tapi mata tetap berbinar.

Cinta dalam diam itu ya sudah. Biarkan saja. Namanya cinta dalam diam, jadi diam-diam saja. Dia tidak perlu tau. Diam. Hanya hati dan Allah yang tau bagaimana perasaan yang sedang menghujam dalam. Membuat malam semakin berbintang, pagi tidak terlalu dingin, siang menjadi hangat, sore berubah gerimis dan kalimat-kalimat doa sudah seperti lantunan puisi romantis. Biarkan Langit sendiri yang mengatur jalan cerita menabjubkan yang sudah dipilihkan.

Jika bukan dengan dia yang selalu kita doakan, mungkin akan bersama dia yang selalu mendoakan kita.
Semoga dengan yang saya doakan ya..

Itulah cinta dalam diam, ya... kurang lebih seperti itulah rasa yang dirasakan mas paijo waktu itu, tapi pada akirnya sekarang terwujud dan menjadi kenyataan...
Amin....

Aku Rindu