Potongan pagi itu berbekas
menjumput ingatan tentang malam
sebelumnya, tentang langit tak berbatas
tentang paduan suara burung malam
juga tentang bulan bintang yang hanya temaram
Berilah ruang tanpa sekat
untuk hatiku yang hampir sekarat, kaubilang
untuk jantungku yang detaknya satu-satu
untuk nafasku yang perlahan menyesak
demi sebuah janji tentang kesetiaan yang tak semu
Bicaralah
agar kutahu tentang hatimu, kaubilang
agar semua ragu tak lagi menggunung
agar terobati pedih yang mengurung
dengan sebuah nada yang tak perlu pilu
Tersenyumlah, kaubilang
untuk dunia yang tak lagi ramah
walau mungkin ada pahit, semua berbeda rasa
jika kau mengulum sesunggingan di bibirmu
sirna pedih juga jelaga jiwa
Pagi ini
kaugenggam hangat telapak ini
sinar surgamu memandangku tanpa jeda
senyum yang paling indah menjelma
menyusul belaian lembutmu
Aku tak berdaya
dengan badai kebahagiaan, yang seketika sirna
bersama lepasnya genggamanmu
gema taghfir dan tahlil kaudendangkan
mengiringi tarikan sang penjemput
menjumput ingatan tentang malam
sebelumnya, tentang langit tak berbatas
tentang paduan suara burung malam
juga tentang bulan bintang yang hanya temaram
Berilah ruang tanpa sekat
untuk hatiku yang hampir sekarat, kaubilang
untuk jantungku yang detaknya satu-satu
untuk nafasku yang perlahan menyesak
demi sebuah janji tentang kesetiaan yang tak semu
Bicaralah
agar kutahu tentang hatimu, kaubilang
agar semua ragu tak lagi menggunung
agar terobati pedih yang mengurung
dengan sebuah nada yang tak perlu pilu
Tersenyumlah, kaubilang
untuk dunia yang tak lagi ramah
walau mungkin ada pahit, semua berbeda rasa
jika kau mengulum sesunggingan di bibirmu
sirna pedih juga jelaga jiwa
Pagi ini
kaugenggam hangat telapak ini
sinar surgamu memandangku tanpa jeda
senyum yang paling indah menjelma
menyusul belaian lembutmu
Aku tak berdaya
dengan badai kebahagiaan, yang seketika sirna
bersama lepasnya genggamanmu
gema taghfir dan tahlil kaudendangkan
mengiringi tarikan sang penjemput