Jun 17, 2015

Kepura-puraan Perempuan

Dalam kesehariannya, perempuan seringkali melakukan kepura-puraan kecil. Beberapa mereka sadari, beberapa terlupa untuk disadari. Atau, mungkin karena terlalu mahir bersembunyi.

Ketika sedang berjalan di trotoar, perempuan selalu suka untuk berjalan di posisi sebelah kiri. Perempuan membiarkan lelaki untuk mengambil posisi di sebelah kanan. Perempuan lantas memasang gestur seolah takut dilibas kendaraan yang melintas. Ah sebenarnya bisa saja mereka berjalan di pinggir, menyeberang sendiri (meski dengan setengah berlari), dan menjaga diri agar berhati-hati. Tapi perempuan ingin dijaga, mereka ingin lelaki merasa berarti.

Ketika hendak membuka tutup botol air mineral, perempuan seringkali langsung memberikannya pada lelaki. Dengan seulas senyum mereka seolah berkata, “Susah, tolong buka ya!” Ah sebenarnya mereka bisa saja mengeluarkan sedikit tenaganya jika hanya untuk membuka tutup botol. Tapi perempuan ingin ditolong, mereka ingin lelaki merasa berarti.

Perempuan seringkali menjadi cepat merengek jika mereka menemukan kesulitan dengan apa yang mereka kerjakan. Sedikit error pada software yang digunakannya selama bekerja membuatnya langsung berteriak mencari bantuan. Ah sebenarnya mereka bisa saja mengotak-atiknya sendiri, mencari tutorial, atau bersabar sebentar untuk menyelesaikannya sendiri. Tapi perempuan ingin dilihat kelemahannya, mereka ingin lelaki merasa berarti.

Dan masih banyak lagi.
Kamu pikir mereka akan melakukan ini pada sembarangan orang? Jelas tidak. Mereka akan sekuat hati menahan diri untuk tidak menunjukkan kelemahan, kecuali pada sosok yang berarti. 

Sebenarnya, perempuan jauh lebih kuat dari apa yang lelaki sangka. Banyak hal yang diselesaikannya dengan melampaui batas-batas kemampuan diri. Soal takut gelap, takut berjalan ke toilet sendiri, atau hampir berteriak saat pekerjaannya diserang virus sungguh belum seberapa jika dibandingkan dengan tegarnya mereka menjejaki malam demi bertemu pagi. 

***
“Ah aku tau, kamu itu sebenernya emang tidak punya rasa lelah, selalu kuat dalam mengerjakan segala pekerjaan” Katanya sore itu.

Aku Rindu