Hampir setiap hari kita mendengar orang-orang mengeluhkan pernikahan
mereka. Sangatlah jarang kita mendengarkan cerita mengenai pernikahan
yang bahagia. Anak muda yang membaca novel-novel dan menonton film-film
romantis seringkali menganggap bahwa pernikahan itu isinya kesenangan
belaka. Sayangnya, pernikahan ternyata tidaklah semanis yang kita duga.
Pernikahan dan masalah saling berkaitan dan mereka harus ingat bahwa
ketika menikah, mereka akan berhadapan dengan masalah-masalah dan
tanggung jawab yang tidak pernah mereka perkirakan atau hadapi
sebelumnya.
Orang kerap kali berpikir bahwa sudah merupakan kewajiban bagi mereka untuk menikah dan bahwa pernikahan merupakan kejadian yang sangat penting dalam hidup mereka. Akan tetapi, untuk menjamin suatu pernikahan yang sukses, pasangan tersebut harus mengharmonisasi hidup mereka dengan memperkecil perbedaan-perbedaan apapun yang mungkin mereka miliki di antara mereka. Masalah-masalah pernikahan membuat orang yang sinis berkata bahwa suatu kehidupan pernikahan yang damai hanya bisa dicapai jika pasangan tersebut adalah perempuan buta dan seorang laki-laki tuli, karena istri yang buta tidak dapat melihat kesalahan yang dilakukan oleh suaminya dan suami yang tuli tidak dapat mendengar omelan-omelan istrinya.
Orang kerap kali berpikir bahwa sudah merupakan kewajiban bagi mereka untuk menikah dan bahwa pernikahan merupakan kejadian yang sangat penting dalam hidup mereka. Akan tetapi, untuk menjamin suatu pernikahan yang sukses, pasangan tersebut harus mengharmonisasi hidup mereka dengan memperkecil perbedaan-perbedaan apapun yang mungkin mereka miliki di antara mereka. Masalah-masalah pernikahan membuat orang yang sinis berkata bahwa suatu kehidupan pernikahan yang damai hanya bisa dicapai jika pasangan tersebut adalah perempuan buta dan seorang laki-laki tuli, karena istri yang buta tidak dapat melihat kesalahan yang dilakukan oleh suaminya dan suami yang tuli tidak dapat mendengar omelan-omelan istrinya.