Sesesak sesak nya dada
Suara ibu mampu melumpuhkan amarah
Sesibuk sibuk nya hati membenci
Suara ibu mampu mendamaikan suasana
Hanya suara, belum peluknya
Hanya suara belum selimut nya yang ia tutupkan ketubuh ku didinginnya malam
baru saja suara nya, belum doanya yang mulia..
di usia senjanya
Ibu masih menjadi keteduhan ku seperti saat fajar
Di kejauhan raganya
Ibu masih mampu memelukku saat rundungan masalah menyapa
Disosok tegasnya
Masih ada airmata disela malam panjang
Dalam sujud nya
Dan dia, tak pernah henti meminta kepada Tuhan
Agar aku selalu dijaga Dan bahagia
Dalam diamnya
Tersimpan rasa kesal
Karena tak mampu membuatkan sarapan juga makan malam untuk ku.
Disetiap Waktunya yang terlihat bahagia
Ibu lah yang sakit karena sering merasa berdosa.
Sekuat itu ia
Menahan luka juga derita
Tapi disimpannya sendirian
Sejak entah kapan
Barangkali
Hingga hari ini
Ibu....