Aug 30, 2017

Ketika Cinta Dalam Mantra Jatuh Cinta

Cinta merupakan sifat dasar yang pasti dimiliki setiap manusia, cinta orang tua kepada anak, cinta kakak kepada adiknya, cinta kepada sahabat, cinta kepada istri/suami. Terkatakan atau tidak, terujar atau terpendam sekalipun, cinta tetaplah cinta.

Namun, tidak selamanya cinta tersalur dalam cara yang benar. Tidak usah menyinggung pacaran, saya tidak ingin membahas masalah itu. Saya disini ingin membahas masalah cinta yang dipaksakan untuk ada meski cinta tersebut mungkin tidak ada. Cinta yang muncul terhadap seseorang melalui pelet ataupun ajian-ajian cinta lainnya.

Bicara mengenai pelet, pelet adalah jenis ilmu gaib yang berfungsi untuk memengaruhi alam bawah sadar seseorang agar jatuh cinta kepada orang yang mengirim pelet tersebut. Di setiap belahan dunia pelet juga dikenal meskipun dengan istilah yang berbeda tetapi fungsinya sama, yaitu untuk menanamkan rasa cinta di hati sasaran.

Misalnya dalam bahasa Arab yang sesuai dengan pengertian pelet yang kita kenal adalah, “At Tiwalah”. Sebagaimana di definisikan oleh syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab, tiwalah adalah sesuatu yang dibuat dengan anggapan bahwasannya hal itu dapat menimbulkan kecintaan istri kepada suaminnya atau suami kepada istrinya.

(Kitab Tauhid, Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab : 77)

Pelet ataupun berbagai mantra cinta tu termasuk perbuatan sihir, sedangkan sihir hukumnya haram temasuk perbuatan kekufuran yang menyebabkan pelakunya keluar dari islam (murtad),
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jauhilah dari kalian tujuh perkara yang membinasakan!” Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Apakah tujuh perkara tersebut?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “[1]menyekutukan Allah, [2]sihir, [3]membunuh seorang yang Allah haramkan untuk dibunuh, kecuali dengan alasan yang dibenarkan syariat, [4]mengkonsumsi riba, [5]memakan harta anak yatim, [6]kabur ketika di medan perang, dan [7]menuduh perempuan baik-baik dengan tuduhan zina.“
(HR. Bukhari dan Muslim, dari shahabat Abu Hurairah)
Jadi apapun namanya, mantra-mantra cinta ini jika hakekatnya sama maka hukumnya sama. 

Kenapa manusia menggunakan pelet? Berdasarkan penalaran saya, orang yang cenderung menggunakan mantra-mantra cinta ini diakibatkan dorongan nafsu untuk memiliki wanita/pria namun tidak didukung dengan modal yang mumpuni baik dari segi fisik, wajah, maupun finansial. Sehingga menjadikan orang itu minder akan dirinya sendiri. Selain itu juga keinginan untuk mencapai suatu prestige yang tinggi dengan mengencani seseorang yang “wah”.

Sedangkan nafsu merupakan musuh terberat yang berasal dari dalam diri seseorang, bayangkan dorongan nafsu yang terlalu ingin memiliki wanita/pria tadi namun dengan keterbatasan yang dimiliki, akhirnya ia tergoda untuk mencoba cara instan. Siapa yang tidak suka yang instan? Mie instan contohnya, enak kan...

Tapi tidak selalu yang instan itu baik, mie instanpun bisa merenggut kesehatanmu kan? Begitupun ilmu pelet ini, bisa merenggut keislamanmu. Padahal, jika seandainya kamu benar-benar iman kepada Rabb yang menciptakanmu, masalah pasangan ini tidak akan menjadi problema besar untukmu. Jika saja ikhtiarmu bukan sekedar di bibir saja. Padahal Allah telah tegas berjanji :
Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”
(QS. Adz Dzariyaat : 49).
Allah telah menjadikan kita berpasang pasangan, tinggal bagaimana menemukan pasangan kita itu. Dengan usaha, dengan ikhtiar, dengan mendekati Sang Mahacinta di setiap pertigaan malam terakhir. Dan jika ingin pasangan kita itu adalah jodoh yang baik baik, maka kita rujuk lagi ke ayat Al-Qur'an :
Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik.
(Qs. An Nur : 26)
Intinya disini, untuk membuat seseorang jatuh cinta kepadamu tidak harus menggunakan pelet atau ajian cinta apapun itu. Sudah ada garansi dari Allah, bahwa kita diciptakan berpasangan. Tinggal dekati Allah, cintai Allah, berdoa dan carilah sosok pasangan itu Kemudian, sosok pasanganmu akan menjadi cerminan sifat dan tingkah lakumu. Jadi, selagi mencari si “dia” perbaiki dan benahi jugalah dirimu.

Aku Rindu