Dec 3, 2015

Saya Menangis

Saat ini masih banyak orang menyangka bahwa air mata adalah simbol ’ketidak-berdayaan’. Orang yang sering meneteskan air matanya, bahkan dianggap sebagai makhluk yang ’cengeng’. Kucuran air mata bahkan seringkali diberi stigma ”negatif”, ”lemah, dan ”rapuh”. Namun, bila kita cermati, ternyata tidaklah sesederhana itu. Air mata bisa saja menandai sikap “terbaik” sesorang hamba ketika bermunajat kepada Allah.

Saya termasuk perempuan yang mudah menangis, semudah itu saya menangis, ketika cobaan datang dan menyesakkan dada, saya pun menangis. Melihat kepedihan orang lain, dan mencoba berempati dengan berandai-andai bahwa sayalah yang menanggung kepedihan itu, air mata saya pun bisa menetes. Melihat sesuatu yang mengharukan, melihat kemiskinan, melihat anak-anak yang ada dijalanan meminta-minta, kakek-kakek dan nenek-nenek yang sudah tua renta yang mencari barang bekas disampah untuk sesuap nasi, dan melihat orang yang di sakiti, dengan begitu saya bisa menitikkan air mata.

Kenapa ya? apakah karena saya memang perempuan sensitif dan mudah dibuat terharu dengan melihat kenyataan hidup yang tidak seimbang, saya mudah sekali mewek dengan hal-hal kemanusiaan.

Menurut website Wikipedia yang saya baca, perempuan bisa menangis antara 50 sampai 110 kali dalam setahun, jadi kalau kita ambil tengahnya sekitar 50 kali artinya perempuan itu umumnya bisa menangis setidaknya satu kali dalam seminggu. Satu tahun ada 52 minggu.

Tapi itukan kata website Wikipedia yang saya baca, karena saya sih beda, tidak seperti perempuan umumnya, saya bisa menangis sebanyak tiga atau empat kali dalam seminggu, karena setiap hari saya selalu melihat nenek-nenek sampai malam mencari barang bekas dipinggir jalan.


Tidak usahlah saya bahas alasan apa yang membuat saya begitu mudah menangis akibat sifat sensitif saya melihat kemiskinan atau karena saya perempuan?

Perempuan tidak butuh alasan apapun untuk menangis ya kan. Yang pasti airmata saya adalah gambaran perasaan saya saat saya marah, sedih, putus asa, atau bahagia, selain itu airmata saya juga menggambarkan penyesalan yang kadang sangat susah saya jelaskan dengan kata kata.

Rasanya, seperti ada beban berat yang memaksa saya untuk menerima padahal sekuat hati saya menolaknya, disinilah air mata saya  jatuh berhamburan.

Ada pepatah yang bilang ” menangis bisa membantu kita mengubur dan melupakan beban berat” dan membuat kita lega, buat saya pepatah ini tidak selalu berlaku, karena sebanyak apapun saya menangis atau sedalam apapun saya mencoba mengubur si beban berat, tetap saja beban berat itu mampu mencari jalan untuk bangkit dari kuburnya.

 
Saya tidak bermaksud komplain, I hate complaining and I know I dont have a bad life comparison to others.

Begitulah,

Begitu seringnya saya menangis, seperti sekarang ini…saya menangis…, saat saya membayangkan, setiap tetesan airmata saya adalah doa yang tak mampu saya ucapkan kepada Yang Maha Mengerti,Sang Pemilik Jiwa.


Yang Maha Mengerti memahami bahwa isak tangis dan airmata saya kali ini adalah bentuk permohonan tak terucap agar DIA mengeluarkan saya dari himpitan beban berat yang selama ini saya terima untuk saya  tahan dan jalani.

Yang Maha Mengerti memahami bahwa isak tangis dan airmata saya kali ini  adalah bentuk permohonan tak terucap kepada DIA, untuk mengijinkan saya mereguk nikmat dan ampunan-NYA dalam menjalanani kehidupan saya.

Karena saya tahu, hanya DIA-lah tempat saya memohon...

Ketika air mata membuat saya terkadang kehilangan akan  "hadir-NYA" yang seakan pergi menjauh ?  saat itulah saya kembali menemukan bahwa sebenarnya selama ini "hadir-NYA" memang begitu dekat.


Dan, yang paling sering seseorang alami, hal itu terjadi pada saat seseorang yang tengah ”berdoa” di antara shalat-shalat yang ia lakukan. Hingga seseorang seolah-olah bisa berteriak di dalam hatinya: ”berbahagialah siapa pun yang selalu berdzikir dengan tetesan air mata, karena ia ’sadar’ bahwa Allah tengah bersamanya.

Dan, yang sungguh luar biasa, andaikata tetesan air mata itu berlanjut di ketika mengingat Allah dengan berdoa untuk keselamatan kesejahteraan bagi orang-orang yang tengah menderita, Anda pun ”menangis”, bisa beramakna anda adalah orang yang “lembut-hati”.

“Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun, maafkan keangkuhan hamba. lembutkan hati hamba untuk bisa merasakan semua ketentuan-Mu tanpa harus bersedih. Kuatkan sinyal hati hamba ini agar selalu bisa menangkap dengan cerdas semua sinyal kebesaran-Mu tanpa harus merasa kecil hati, lemah, dan takut. Jadikanlah air mata kami sebagai tanda kedekatan kami kepada-Mu. Sapulah mendung kepedihan dalam diri kami. Ringankan semua penderitaan kami, yang begitu banyak datang silih-berganti di muka bumi ini. Peliharalah kami — ya Allah – dari segala macam godaan setan, dan mudahkanlah bagi diri kami untuk menggapai dan mengamalkan petunjuk-Mu. Jadikan – sejak saat ini juga –air mata kami mengalir bersama doa-doa kami, karena kami selalu mengingat-Mu.


Âmîn.

Aku Rindu