Mar 23, 2016

Yaelah.., Hari Gini Wanita Nggak Bisa Masak?



“ Wah sorry deh aku gak bisa masak! , toh suami gak keberatan , ada asisten rumah tangga yang siap masak apa saja yang kami suka.” Ujar seorang sahabat wanita ketika kami berbincang tentang resep makanan. Sebenarnya bukan dia tak bisa masak, tapi memang tak mau masak. Katanya tak suka bau bawang, tak suka kukunya kotor. 

Ada lagi pasangan suami istri yang berlangganan makanan catering sehari dua kali untuk sarapan dan makan malam, karena istri tak suka masak. 

Banyak istri tak menyadari bahwa suami paling suka masakan istri karena di situ ada bumbu cinta. Saya pernah bertanya pada teman teman pria, jawaban mereka hampir sama, katanya paling enak masakan istri. 

“Cinta kadang datang melalui perut “ begitu kata pepatah, kadang seorang lelaki jatuh cinta karena si wanita pandai masak. Sayang sekali jika seorang istri tak mau masak. 

Tak bisa masak asal ada kemauan untuk belajar pasti lambat laun bisa. Apalagi di jaman serba canggih, resep masakan apa saja tinggal cari di Google atau Youtube.


Kalau saya dari sebelum menikah saya sudah bisa masak, meskipun hanya masak menu rumahan, dan ketika sudah menikah, saya jadi terbiasa masak. Belajar memasak saya tidak dari internet, saya bisa karena terbiasa membantu ibu saya dulu, akirnya jadi bisa dengan sendirinya tanpa harus melihat buku atau internet, semua memang harus belajar dengan bertanya kesana sini. Sejak itu saya makin pandai masak, rasanya bangga bila melihat keluarga makan dengan lahapnya dan memuji masakan saya, apa lagi suami, walau dengan menu sederhana. Saya katakan pada mereka bahwa bumbu paling penting ketika masak adalah bumbu cinta. Saya tidak bisa membayangkan kalau saya tidak bisa memasak, bisa-bisa kelaparan mas paijo, kurus kering badannya haha...lebay ahh, sedangkan suami saya mas paijo suka sekali yang namanya makan, sehari bisa berkali-kali kalau menunya cocok, haha..., dan saya tidak puas dengan makanan beli, dan belum tentu terjamin untuk kebersihannya, kalau masak sendiri semua serba terjamin dan sehat. Sedangnkan suami saya mas paijo makanan favoritnya adalah ayam ceker, ayam ceker mau di olah model menu apa saja mas paijo suka sekali. Rasanya terharu dan bersyukur ketika suami kerap memuji sambil menikmati masakan saya dengan lahapnya, tapi sebel juga kalau sudah capek-capek masak masih di komentari ada yang kurang, ya komentarnya bercanda sih, sambil senyum-senyum gitu, pas kebetulan menunya tidak cocok di lidah mas paijo, meskipun komentar tapi abis juga itu makanan, dasar mas paijoku sayang ihhh.. hahaha...


Menurut pendapat saya adalah hak para istri mau masak atau gak semua terserah mereka. Tulisan ini hanya sekedar saran, karena membeli makanan setiap hari di samping mahal, juga banyak mengandung MSG, pengawet, minyak jenuh dll. Masakan rumah jelas lebih sehat dan bersih. Alangkah baiknya jika seorang istri/ibu menyediakan waktu memasak untuk suami dan anak anak. Mungkin bagi wanita karier yang sibuk tak bisa setiap hari, tapi minimal seminggu sekali, pasti suami dan anak anak akan senang sekali. No one is too late to learn....Yuk belajar masak untuk suami dan anak anak.

Aku Rindu