Nov 3, 2015

Pamrih Dan Tulus

Banyak hal yang aku pelajari, pengalaman mulai dari hal kecil tentang perbedaan antara tulus dan pamrih. Salah satu hal yang menyadarkan adalah ketika anak balita akan digendong oleh orang dewasa yang tidak tulus maka dia akan menangis, sedemikian peka (suci) perasaan dari sang bayi sehingga mampu mendeteksi orang lain tulus atau tidak . Dan ketika mereka merasa tidak nyaman maka akan menangis. Lebih jauh lagi belajar ketulusan. Mungkin sering kita mendengar kisah-kisah orang hebat, baik dibidang sains,musikus,bahkan orang-orang terdekat kita. 

Mereka mampu memberi sesuatu yang luar biasa bermanfaat untuk diri kita. Jika para musikus  pamrih, pastilah dia dan karya-karyanya lebih mudah dilupakan. Karena mulai dari dia menciptakan lagu, yang ada hanya “saya ingin popular,ingin kaya,dll” sehingga jiwa yang harusnya bebas meluapkan perasaan akan terhambat dengan pamrihnya.  

Amatilah banyak lagu yang masih dikenang karena dirasa mewakili jiwa kita saat ini, mungkin lagu itu tlah puluhan tahun yang lalu, tapi masih kuat pengaruhnya pada jiwa kita saat ini.  Banyak sekali dinegeri kita lagu yang penciptanya tidak tertera alias No Name.  sedemikian tulusnya sang pencipta mulai menulis bahkan namanya tak dicantumkan. Terlepas dari pengakuan  semua itu, dia mampu mempersembahkan sebuah karya dengan jiwa yang bebas. Keterkekangan diri kita hanyalah semua apa yang kita lakukan sebatas keinginan kita untuk pengakuan dari orang lain, sehingga semua yang kita lakukan akan memperoleh sekedar  “pengakuan”, Jiwa tak lagi murni dalam hal ini. Tak mudah memang untuk bersikap tanpa pamrih,namun lepaskanlah semuanya jika ingin jiwamu terbebas.

Aku Rindu