Aug 23, 2016

Apapun Alasanya, Dibohongi Itu Menyakitkan



Rasa kecewa atau merasa disakiti bisa melanda siapa saja. Apa sih yang biasa membuat kalian merasa kecewa? Salah satu hal yang bisa membuat kecewa seseorang adalah karena dibohongi. Tindakan bohong atau berbohong sangat tidak dianjurkan dalam hubungan apapun.

Manusia, ya manusia itu tiada yang sempurna. Begitu yang selalu kita dengar. Bagaimana kalau kemudian itu menjadi alasan untuk melakukan sebuah kebohongan. Yang jelas tanpa kita sadari kita sering melakukan kebohongan-kebohongan baik itu kebohongan kecil maupun kebohongan besar. Entah kepada orang lain, teman kita, sahabat kita, bahkan sampai ke orang orang yang sangat dekat dengan kita entah itu suami atau istri.
 
Mengetahui orang lain berbohong pada kita, tentu akan sangat menyakitkan. Lalu sesakit apa ketika yang membohongi kita adalah justru orang terdekat kita seperti sahabat, pasangan, rekan kerja maupun orangtua? "Dibohongi, apalagi dikhianati pacar itu rasanya pedih. Sulit sekali diungkapkan. Paling cuma bisa nangis sama nyesek sendiri kale yee..hehe..

Padahal sebetulnya dengan melakukan kebohongan tersebut berarti kita telah menorehkan luka dan sekaligus dosa kepada yang kita bohongi. Seperti halnya dalam teori kebohongan antar pribadi (interpersonal Deception Theory) dari David Buller dan Judee Burgoon. Yaitu bahwasannya seseorang terkadang melakukan kebohongan. Bohong merupakan manipulasi dari sebuah informasi. Seseorang yang akan berbohong memiliki strategi antara lain Falsification(pemalsuan), concealment(menyembunyikn kebenaran, dan Equivacation. Dalam teori ini bahwa apa yang disampaikan oleh pembohong terlihat berubah ubah, tidak konsisten dan pesannya tidak pasti. Apabila kita bohong sudah terlalu banyak, maka akan terjadi kebocoran atau leakage, dan kebocoran ini akan tampak pada perilaku non verbal. Bahkan ada yang bilang sekalipun mulut kita diam terkadang mata kita mampu menyiratkan bahwa ada sesuatu yang kita tutupi. 

Orang terdekat biasanya juga merupakan orang kita percaya selama ini. Sehingga orang-orang terdekat ini memiliki kedekatan emosional yang dekat. Terkadang orang terdekat kita, yang begitu mudah melakukan kebohongan yang tentu saja memiliki tingkat intensitas komunikasi maupun emosi yang lebih kuat dibanding orang-orang baru di sekililing kita. Ketika orang yang sudah dekat dan kita percaya, tiba-tiba berbohong yaa rasanya sungguh luar biasa kecewa kan ya.
 
Jadi sesungguhnya yang terbaik adalah melakukan kejujuran. Jujur jika diartikan secara baku adalah "mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran" Mungkin ada yang bertanya kapan dan bagaimana kita memulai kejujuran. Yang namanya kejujuran itu adalah membuat ketenangan, sementara kebohongan itu akan menciptakan kegelisahan. Maka yang paling baik adalah tidak menunjuk orang lain, tetapi memulai kejujuran dari dalam diri sendiri secara mendalam. sehingga mampu menanamkan kejujuran dalam diri yang mumpuni, karena bagaimanapun dibohongan itu menyakitkan dan kita juga tidak mau disakiti.

Maka mulailah dengan kejujuran dari dalam diri supaya tiada menyakiti, karena kalau menurut saya berbohong itu akan mempersulit jalan hidup kita sendiri.

Aku Rindu