Rasa kecewa atau merasa disakiti bisa melanda siapa saja. Apa sih
yang biasa membuat kalian merasa kecewa? Salah satu hal yang bisa
membuat kecewa seseorang adalah karena dibohongi. Tindakan bohong atau
berbohong sangat tidak dianjurkan dalam hubungan apapun.
Manusia, ya manusia itu tiada yang sempurna. Begitu yang
selalu kita dengar. Bagaimana kalau kemudian itu menjadi alasan untuk melakukan
sebuah kebohongan. Yang jelas tanpa kita sadari kita sering melakukan
kebohongan-kebohongan baik itu kebohongan kecil maupun kebohongan besar. Entah
kepada orang lain, teman kita, sahabat kita, bahkan sampai ke orang orang yang
sangat dekat dengan kita entah itu suami atau istri.
Mengetahui orang lain berbohong pada kita, tentu akan sangat
menyakitkan. Lalu sesakit apa ketika yang membohongi kita adalah justru
orang terdekat kita seperti sahabat, pasangan, rekan kerja maupun
orangtua? "Dibohongi, apalagi dikhianati pacar itu rasanya pedih. Sulit
sekali diungkapkan. Paling cuma bisa nangis sama nyesek sendiri kale yee..hehe..
Padahal sebetulnya dengan
melakukan kebohongan tersebut berarti kita telah menorehkan luka dan sekaligus
dosa kepada yang kita bohongi. Seperti halnya dalam teori kebohongan antar
pribadi (interpersonal Deception Theory) dari David Buller dan Judee Burgoon.
Yaitu bahwasannya seseorang terkadang melakukan kebohongan. Bohong merupakan
manipulasi dari sebuah informasi. Seseorang yang akan berbohong memiliki
strategi antara lain Falsification(pemalsuan), concealment(menyembunyikn
kebenaran, dan Equivacation. Dalam teori ini bahwa apa yang disampaikan oleh
pembohong terlihat berubah ubah, tidak konsisten dan pesannya tidak pasti. Apabila
kita bohong sudah terlalu banyak, maka akan terjadi kebocoran atau leakage, dan kebocoran
ini akan tampak pada perilaku non verbal. Bahkan ada yang bilang sekalipun
mulut kita diam terkadang mata kita mampu menyiratkan bahwa ada sesuatu yang
kita tutupi.
Orang terdekat biasanya juga merupakan orang kita percaya selama ini.
Sehingga orang-orang terdekat ini memiliki kedekatan emosional yang
dekat. Terkadang orang terdekat kita, yang begitu mudah melakukan kebohongan yang tentu saja memiliki tingkat intensitas komunikasi
maupun emosi yang lebih kuat dibanding orang-orang baru di sekililing
kita. Ketika orang yang sudah dekat dan kita percaya, tiba-tiba
berbohong yaa rasanya sungguh luar biasa kecewa kan ya.
Jadi sesungguhnya yang terbaik adalah melakukan kejujuran. Jujur
jika diartikan secara baku adalah "mengakui, berkata atau memberikan suatu
informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran" Mungkin ada yang bertanya
kapan dan bagaimana kita memulai kejujuran. Yang namanya kejujuran itu adalah
membuat ketenangan, sementara kebohongan itu akan menciptakan kegelisahan. Maka
yang paling baik adalah tidak menunjuk orang lain, tetapi memulai kejujuran
dari dalam diri sendiri secara mendalam. sehingga mampu menanamkan kejujuran
dalam diri yang mumpuni, karena bagaimanapun dibohongan itu menyakitkan dan kita
juga tidak mau disakiti.
Maka mulailah dengan kejujuran dari dalam diri supaya
tiada menyakiti, karena kalau menurut saya berbohong itu akan mempersulit jalan hidup kita sendiri.