Sep 21, 2015

Apa Yang Dicari Dalam Selingkuh?

Jika mendengar istilah selingkuh, maka di situ ada pengertian “dua belah pihak”. Tidak ada tanda jenis kelamin dalam istilah yang satu ini, karena ia bisa dilakukan oleh lelaki ataupun perempuan, bersama pasangan selingkuhannya. Selingkuh tidak bisa dilakukan sendirian, selalu memerlukan pasangan.

Sebagian orang menganggap laki-laki suka selingkuh. Coba tanyakan, laki-laki ini selingkuh dengan siapa? Dengan perempuan kan? Jadi siapa yang selingkuh dan siapa yang diselingkuhi? Itu kan hanya masalah “siapa menuduh siapa”. Yang duluan menuduh, itu yang tampak menang.

Dengan sangat mudah kita bisa mendapatkan berita perselingkuhan, baik berita suami selingkuh maupun berita istri selingkuh. Hal ini karena selingkuh selalu melibatkan dua pihak, maka perkara siapa yang berselingkuh, itu tinggal melihat sisi pemberitaannya. Jika diberitakan dari segi istri, maka judulnya menjadi “istri selingkuh”. Namun jika diberitakan dari segi pasangan selingkuhnya, maka judulnya menjadi “suami selingkuh”.

Coba saja searching tema selingkuh, betapa banyak hasilnya, baik dari sisi suami maupun dari sisi istri. Oleh karena itu, setiap kali membahas perselingkuhan harus lengkap di dalam kesadaran kita, bahwa kita tengah membahas “dua pihak”. Bukan satu pihak, lelaki saja atau perempuan saja. Namun keduanya, lelaki dan perempuan, suami dan istri.

Kalaupun kita menyebut satu pihak, itu hanya untuk memudahkan penyebutan. Namun tetap melibatkan kedua belah pihak tanpa bisa dipisahkan.

Selingkuh Bukan Soal Seks dan Perempuan Cantik

Banyak orang salah mengira, seakan-akan selingkuh adalah soal seks atau mencari perempuan lain yang lebih cantik dan seksi. Padahal kenyataannya tidaklah demikian. Sebuah studi memberikan hasil yang cukup memberikan penjelasan. Sebanyak 92 % laki-laki menyatakan selingkuh bukan soal seks, namun karena hilangnya hubungan emosional dengan pasangan, lebih khusus lagi karena merasa tidak dihargai.

Selanjutnya Garry Neuman, seorang konselor pernikahan, menyebutkan sejumlah penyebab suami berselingkuh sebagai berikut:

1. Merasa lemah di rumah

Menumpuknya beban ekonomi di rumah, seperti tagihan bayar rumah, mobil, rekening listrik, telpon dan lain sebagainya, bisa membuat hubungan suami dan istri menjauh. Pada titik tertentu, suami merasa gagal memenuhi kebutuhna hidup keluarga, sehinbgga ia merasa menjadi sosok suami yang lemah di rumah.

Ia ingin menjadi sosok yang kuat, dan akhirnya ia menemukan perempuan yang memberikan posisi kuat pada dirinya. Ia menjadi sangat berarti dan berharga bersama perempuan lain, saat dirinya merasa lemah dan tidak berdaya di rumahnya.

2. Merasa tidak “menang”

Suami sangat senang jika dirinya berada dalam pihak yang “menang”. Ketika di rumah istri tampak lebih mengutamakan hal-hal lain di luar dirinya, maka suami merasa tidak dimenangkan. Suami merasa sang istri lebih mementingkan pekerjaan, hobi, teman-teman, bahkan gadget daripada dirinya.

Sementara ada perempuan yang demikian memberikan perhatian utama kepada dirinya. Di titik itu ia merasa dimenangkan oleh perempuan lain, bukan istrinya. Dari situ muncul benih kecocokan hubungan emosional yang bisa berkembang menjadi perselingkuhan.

3. merasa tidak dipedulikan istri

Ada perempuan lain yang demikian antusias dan peduli dengan dirinya, sementara di rumah sang istri tampak tidak peduli dengannya. Dalam hal ini, banyak dijumpai selingkuhan yang tidak lebih cantik dari istri di rumah. Perempuan yang biasa saja, tidak cantik, namun mampu memikat hati suami, karena perhatian dan penghargaan kepadanya.

Suami merasa diperhatikan, dihargai, dihormati oleh perempuan lain, sementara di rumah ia tidak mendapatkan hal tersebut dari istrinya. Sang istri tampak tidak peduli dengan berbagai kondisi dirinya.

4. Merasa gagal menyenangkan istri

Saat suami melakukan berbagai aktivitas kecil di rumah, seperti membersihkan kamar, mengecat rumah, membantu memasak, menyiapkan sarapan dan lain sebagainya, ia ingin menyenangkan istri. Namun jika tidak ada respon positif, ia merasa gagal menyenangkan sang istri.

Di luar rumah, ada perempuan yang demikian bahagia saat menerima beberapa bantuan kecil darinya. Suami merasa berhasil menyenangkan perempuan itu, dan dari situ hubungan bisa berkembang lebih jauh.

5. Persahabatan yang berkembang

Tidak harus karena ada masalah dengan istri di rumah, namun karena sang suami menemukan keasyikan saat mengobrol dengan teman kerjanya, bisa berkembang menjadi hubungan perselingkuhan. Awalnya hanya mengobrol biasa, lalu menemukan kecocokan dalam obrolan, maka akhirnya berkembang menjadi jalinan hubungan emosional yang kuat dan sulit dipisahkan.

Lagi-lagi, selingkuh bukan soal seks. Bukan soal perempuan yang lebih cantik dari istri. Namun selingkuh lebih banyak terjadi karena kecocokan hubungan emosional. Maka kuatkan hubungan emosional dengan pasangan, agar ia tidak melakukan perselingkuhan.

Selingkuh Bukan Soal Lelaki Kaya dan Macho

Demikian pula yang terjadi pada istri. Ketika ada istri melakukan selingkuh, ini juga bukan soal seks dan lelaki macho atau ganteng. Perempuan yang selingkuh, lebih banyak disebabkan karena kecocokan hubungan emosional. Ia menemukan kenyamanan, kehangatan dan pengertian dari lelaki lain, yang tidak ia dapatkan dari suami di rumah.

Suami yang kaya raya dan super sibuk dengan bisnisnya, tidak sempat memberikan kehangatan, pengertian dan kenyamanan yang dibutuhkan istri. Suasana hubungan menjadi hambar, tidak ada romantisme. Bahkan di saat sang istri ingin curhat, ia tidak menemukan suami yang bisa diajak curhat. Suami hanya pandai mencari uang, namun tidak pandai memberikan rasa nyaman pada pasangan.

Maka jangan heran jika kejadian perselingkuhan antara istri dengan lelaki yang tidak lebih tampan, tidak lebih macho, tidak lebih kaya, tidak lebih modis dari suaminya. Karena memang selingkuh bukan soal lelaki tampan dan macho. Selingkuh lebih sering terjadi karena kecocokan hubungan emosional. Curhat istri mendapat tempat pada seorang lelaki.

Ada kisah selingkuhnya istri dengan sopir pribadi sang suami, selingkuh dengan ajudan suami, selingkuh dengan asisten pribadi suami, atau dengan satpam, tukang kebun atau tukang sayur yang enak diajak curhat. Padahal sang suami adalah seorang eksekutif muda yang kaya raya, atau bahkan konglomerat yang tampan dan uangnya tidak bisa lagi dihitung saking banyaknya. Selingkuh memang bukan soal uang dan lelaki kaya raya.

Basis Kepribadian

Apapun alasan dan sebabnya, selingkuh tetap salah. Maka jangan menjadikan alasan dan sebab-sebab tersebut sebagai pembenaran terjadinya selingkuh. Memahami sebab dan alasan hanyalah cara untuk menghindarkan diri dan keluarga dari perselingkuhan, agar keluarga tetap utuh, harmonis dan bahagia.

Anda semua tentu sudah menyimpulkan, bahwa masalah utama perselingkuhan adalah pada rapuhnya kepribadian. Suami atau istri yang lemah iman, lemah akhlak, lemah moral, lemah etika, lemah ibadah, lemah akidah. Ya, ini tentu menjadi penyebab utama semua jenis penyimpangan dan pelanggaran. Semua jenis kejahatan kemanusiaan, bermula dari kelemahan pada hal-hal mendasar tersebut.

Yang harus selalu dikuatkan adalah basis kepribadian suami dan istri. Menguatkan iman, menguatkan akhlak, menguatkan ibadah, menguatkan moralitas. Ini semua menjadi kunci utama dan pilar-pilar penting pembentuk kekokohan kepribadian setiap manusia. Apabila kuat kepribadiannya, maka akan kuat pula untuk menghadapi berbagai godaan yang mengajak kepada kerusakan.

Aku Rindu