Aug 7, 2015

Obrolan Perempuan Sebelum Masuk Dapur Dengan Maia Estianty

Sebagian besar perempuan rela melakukan apa saja demi memperjuangkan enam huruf itu: cantik.

Mulai dari peralatan make up ini itu, perawatan ini-itu, bahkan sampai operasi plastik ini itu. Barangkali bagi mereka, cantik adalah segalanya. Cantik adalah suatu kepuasan demi meraih kebahagiaan di dunia ini.

Saya mencoba mencari video yang menunjukkan operasi plastik di Korea. Sungguh, make over yang dilakukan di negara tersebut justru diperlombakan dan menjadi kebanggaan. 
Padahal, ketika melihat proses operasinya…
Err, saya tidak kuasa menutup mata saking ngerinya.
Bayangkan hidung yang kurang mancung, diimplan agar lebih mancung. Bisa membayangkan ada benda yang mengisi hidung kita? Tentu sangat menyakitkan.

Ada pula pipi yang terlalu berisi, dioperasi agar terlihat tirus. Begitu pula mata yang sipit, dapat dibuat menjadi lebih terbuka. Kulit yang kecokelatan menjadi putih. Gigi yang berantakan menjadi rapi. Dan bagian tubuh perempuan lainnya yang tidak sesuai dengan stereotipe “cantik” begitu mudah diubah menjadi sesuai harapan.
Saya pun menyimpulkan sesuatu.
Bahwa cantik tidak akan membuatmu terluka. Cantik tidak perlu membuatmu tersiksa. Cantik adalah ketika kita merawat apa yang telah Allah berikan dan senantiasa mensyukurinya.
Kuncinya ada pada merawat dan mensyukurinya. Dua hal sederhana yang seringkali kita abaikan. Jadi, apakah operasi plastik termasuk bentuk untuk “merawat”? Saya rasa tidak :)
Lalu, saya melihat sebuah video tentang artis-artis ternama dengan penampilan tanpa make up dan dibandingkan dengan penampilan ketika mereka mengenakan make up. Hasilnya?
Super sangat sangat berbeda.

Tadi pagi seperti biasa, sebelum memulai nginem alias rempong memasak bbm'an sama mbak maia estianty, tau kan siapa mbak maia? Iyups bener banget artis cantik yang sering muncul di tv itu loh hehe..., kita ngobrolnya macam-macam, ngalor ngidul tapi berbobot, tentang perempuan abis dech pokoknya, tiba-tiba mbak maia nyletuk dan sebelumnya kita bbm'an bercandaan sih, ditanyakanlah dengan sebuah pertanyaan,

"Sik mbak arep takon mau" (ntar mbak aku mau tanya) karena kita ngobrol terbiasa pakai bahasa jawa banget, langsung aku jawab dengan penasaran, 

"Takon opo mbak cantik", mbak maia yang super cuek tapi asik, mengejutkan pertanyaan, 

"Irunge sampeyan karo mas paijo kok podo opo operasi ta kok mancung?", (Hidungmu sama mas paijo kok sama, apa operasi kah kok mancung), 

dalam pikiranku langsung berbunyi glodag hahaha..., dan aku jawab sedikit heran,

"Walah mbak duwit opo yang mau dibikin operasi, sudah gak mikir operasi, adanya begini disyukuri, orang operasi malah kelihatan aneh wajahnya, seperti setan hahaha..."

Saya jadi berpikir, kasihan para lelaki zaman sekarang yang mudah tertipu dengan kecantikan fisik. Kasihan mereka para lelaki yang mencari pendamping hidup dengan kategori fisik, lantas ketika mereka memiliki anak, ternyata anak mereka memiliki wajah yang tidak mirip sama sekali dengan istrinya karena gen tidak akan berbohong meski berulang kali telah melakukan operasi plastik.

Alangkah meruginya perempuan yang hanya mementingkan “cantik” mereka secara fisik tanpa merawat kecantikan alami di dalam diri mereka sendiri. Kecantikan hati, tutur, perbuatan, dan pikiran. Saya rasa semua perempuan bisa dengan mudah mendapatkan level “cantik” di tengah masyarakat, namun hanya sedikit yang benar-benar memiliki aura kecantikan itu sendiri.

Ah, semoga saya dan kalian tidak termasuk orang-orang yang sibuk berlomba-lomba menjadi “cantik” dengan berbagai cara yang menyiksa. Semoga Allah melindungi kecantikan kita hanya untuk seorang pendamping yang akan membersamai kita menuju surga-Nya.

Karena setiap perempuan memiliki kecantikannya masing-masing, tanpa perlu menyamaratakan level kecantikan itu sendiri.

Ciptakanlah cantik versimu sendiri! :)

Aku Rindu