Jun 11, 2017

Nikmat Allah

Nikmat Allah itu luas, sangat luas. Bukan berarti jika kita banyak harta, senantiasa sehat, apa apa mudah itu tidak selalu nikmat. Jangan terlalu sempit mengartikan nikmat.

Bisa jadi harta dan ketenangan itu ujian. Karena kekhawatiran lebih mendekatkan pada doa.

Lebih baik orang yang sakit menjadikan penggugur dosa menjadikan dia lebih dekat dengan Allah daripada yang sehat tapi jauh dari Allah.

Lebih baik orang yang miskin tapi selalu meminta pada Allah daripada orang kaya tapi sholat tidak lengkap. Karena Rasull pernah bersabda, sesungguhnya di surga banyak ditemukan orang miskin.

Sakit itu bukan selalu disebabkan dosa, bisa jadi Allah rindu mendengar rintihan kita yang menjadikan kita dekat dengan-Nya.

Pernah suatu hari ada seorang ibu yang sedang kesakitan, kemudian dia meminta pada Rasull agar di bebaskan dari rasa sakitnya. Rasull melihat ibu itu ada di surga apabila dia bisa bersabar dengan sakitnya. Kemudian Rasull berkata : ‘Ibu aku bisa menyembuhkan sakitmu, tapi apabila kau mau sedikit bersabar surga akan menjadi milikmu’. Lalu kemudian si ibu memilih untuk tetap sakit untuk mendapatkan surga, tapi dia minta agar penyakitnya tidak membuat dia membuka auratnya. Subhanallah..

Miskin itu bukan selalu cobaan. Cobaan itu kalau kita merasa selalu lebih dari cukup, sementara dosa kita jalan terus dan Allah senantiasa melimpahkan dunia kepada kita. Boleh jadi itu istidraj.

Aku Rindu