Apr 1, 2015

Mata Adalah Jendela Hati Kehidupan

Kenapa mata nggak bisa bohong?
Sering didengar istilah ini 'mata nggak bisa bohong' bener sich kan mata nggak punya mulut, tapi jika dipikir sebenarnya anggota tubuh lainnya juga bisa bohong. Lihat saja ada istilah "lempar batu sembunyi tangan" (apa hubungannya yah)
Sambil memikirkan jawaban mengapa mata nggak bisa bohong, sayapun memperhatikan mata saya di cermin satu hal yang khas ternyata dari mata adalah bola matanya selalu kompak, jika mata kanan ke atas maka yang kiri juga ikut-ikutan, jika berkedippun harus kompak keduannya(walaupun ada juga sich mata yang nakal suka kedip-kedip sebelah) saya jadi kepikiran nih, lazimnya mata begitu khas dengan kekompakannya (mata juling, mata kedip sebelah, mata keranjang, mata jelalatan dan mata duitan nggak masuk pembahasan yaa..hehe...). Beda dengan kaki yang selalu saling mendahului dalam berjalan, dan begitu juga tangan kanan dan kiri. Padahal mata juga sepasang kiri dan kanan.

Memikirkan tentang mata jadi teringat satu istilah populer lagi tentang mata yaitu "mata adalah jendela hati". (Ada yang tau nggak pintunya hati dimana? Dugaan saya pintunya hati ada di akal dech, ada dugaan lain??)

Karena mata adalah satu-satunya indra manusia yang kompak sekali, jika dikaitkan dengan istilah hati sepertinya memang ada keterkaitannya juga. Karena hati hanya satu, sebab untuk mempokuskan pemahaman hati seseorang, dibutuhkan alat indra yang bisa dijadikan acuan memahaminya disinilah fungsi mata sebagaai jendela hati. Lihat saja dari mata seseorang saja bisa diketahui apakah ia sedang berbohong, jujur, serius, tulus, menipu dan lain sebagainya. Tak heran juga jika ada istilah mata jelalatan, mata duitan, mata kerangjang, (loh malah masuk pembahasan nich hehe...).

Balik lagi kepertanyaan yang ingin saya jawab sendiri ini , mengapa mata nggak bisa bohong?

1. Karena mata reflesi hati, jika hatinya tiada kebohongan maka mataanya akan memandang dengan kejujuran

2. Karena mata emosi hati, jika hati sedih atau terharu ia bisa saja mengeluarkan air 
mata sebagai tandanya, atau saat emosi hati ada amarah maka yang terjadi mata melotot dan memerah, saya yakin mata tersiksa dengan kebiasaan pemarah. (Yang suka marah jangan marah-marah ya kasian matanya lho memerah begitu)

3. Karena mata sahabat setia hati yang berdialog dengan penglihatan dan nurani. Itu kenapa hanya hati yang mendapat istilah 'mata hati' (tidak ada mata jantung, mata paru-paru, mata lambung).

4. Karena mata simbol lahiriah dan hati simbol batiniah, keseimbangan keduanya sangat membantu kelangsungan hidup si pemiliknya. Itu kenapa ada istilah bahwa yang menutup matanya berarti menutup hatinya. Lihat saja para pejabat yang koruptor mereka menutup mata dari perut-perut lapar, sehingga menutup hatinya dari kepedulian sosial. Karena ketidak seimbangan lahirian dan batiniah inilah menyebabkan seseorang 'gelap mata'. Bukan hanya dalam ranah politik, lihat saja kasus seorang guru yang mencabuli muridnya, orang yang mengaku agamispun tau mana yang dosa, halal dan haram juga doyan korup dan hal-hal lain yang menjijikan, karena semua dianggap sebuah hadiah. tentu saya pikir matanya tidak mampu melihat atau sudah buta mata hatinya.

Jadi bagaimana menurut anda, adakah jawaban lain tentang pertanyaan mengapa mata nggak bisaa bohong?



Aku Rindu