Kita adalah
bagian dari keajaiban di duniai ini. Kita adalah manusia yang diciptakan
sedemikian rupa untuk membuat dunia ini terpelihara, sebenarnya.
Tapi selepas
kita sibuk mengurus diri kita masing-masing, kita berlomba dengan manusia lain
untuk mencapai puncak tertinggi. Kita menjadi tidak berharga. Tidak menghargai
diri sendiri dengan mengukur diri pada materi, pada pencapaian, juga
pembandingan dengan manusia lain. Tidak menghargai orang lain dengan menganggap
diri sendiri jauh diatas orang lain.
Kita adalah bagian dari keajaiban di dunia ini. Dari pikiran kita akan lahir banyak pemikiran, banyak karya cipta, banyak ilmu pengetahuan. Dari hati kita akan lahir banyak cinta, banyak kepedulian, banyak kasih sayang. Tapi selepas kita sibuk dengan urusan sendiri, kita menjadi tidak peduli, bersikap tak acuh kepada orang lain di dekat kita. Sibuk membuat diri sendiri bahagia, tidak peduli bagaimana perasaan orang lain. Sibuk menganggap diri sendiri yang paling benar, sementara semua manusia lain salah. Sibuk bersiteru dengan manusia lain hanya karena kepentingan.
Kita adalah bagian dari keajaiban di dunia ini. Dari impian kita, dunia ini berubah menjadi cantik. Tapi saat kita sibuk pada ambisi, dunia ini akan hancur oleh pikiran kita sendiri.
Kita adalah bagian dari keajaiban di dunia ini. Dari pikiran kita akan lahir banyak pemikiran, banyak karya cipta, banyak ilmu pengetahuan. Dari hati kita akan lahir banyak cinta, banyak kepedulian, banyak kasih sayang. Tapi selepas kita sibuk dengan urusan sendiri, kita menjadi tidak peduli, bersikap tak acuh kepada orang lain di dekat kita. Sibuk membuat diri sendiri bahagia, tidak peduli bagaimana perasaan orang lain. Sibuk menganggap diri sendiri yang paling benar, sementara semua manusia lain salah. Sibuk bersiteru dengan manusia lain hanya karena kepentingan.
Kita adalah bagian dari keajaiban di dunia ini. Dari impian kita, dunia ini berubah menjadi cantik. Tapi saat kita sibuk pada ambisi, dunia ini akan hancur oleh pikiran kita sendiri.
Sebab dunia
itu ada dalam pikiran kita.