Apr 22, 2015

Dear Hati Yang Tersakiti…



Akhirnya kamu mencapai titik paling sempurna dalam hidup ini, dimana semua rasa telah kamu lalui dengan sangat manis walau bercampur tangis dan air mata yang terperih…

Kini kamu beranjak kuat, menjadi tangguh selayaknya manusia yang paling berguna dimuka bumi, walaupun kamu sebenarnya telah mematahkan banyak hati dan terpatahkan juga oleh hati yang lain, biarkan… setidaknya semua itu impas dan kau menjadi mengagumkan untuk dirimu sendiri.

Dear hati… mungkin kebahagiaanmu kini sedang teruji, ketulusanmu sedang dipertimbangkan, dan kesabaranmu sedang di nilai oleh-Nya.

Kamu harus kuat! Tidak semua harapan akan terwujud sesuai kehendakmu karena sejatinya bukan kamu lah yang berhak mengatur keadaan. Jika hatimu kini sedang rapuh, biarlah… jangan mencoba untuk menjadikannya lebih berantakan, tetaplah berpikir kalau kamu akan menjadi hebat! Dan kuat!

Ajak penghuni kepala untuk senantiasa mengalirkan oksigen dan aliran darah dengan sempurna agar pemilik raga dapat menghirup wewangian kehidupan yang harus dirasakan dengan syukur dan bahagia. Ajak jantungnya untuk selalu mengatur ritme yang senada dengan kedamaian hidup, agar semua panca inderanya dapat memahami bahwa hidup ini akan sia-sia jika hanya diratapi dengan kesedihan semata.

Dear hati yang telihat retak… tangguhkan lah bentukmu, jangan sampai berserakan agar tidak ada puing yang hilang. Tetaplah pada posisimu walau beribu kenangan ingin memecahkanmu berates kali, Walau retakmu sudah sangat parau, tetaplah untuk terus mencoba menjadi kuat! Seperti yang selalu diperintahkan oleh suara-suara kecil yang berada diposismu yang terdalam.

Bantu penghuni raga untuk berdiri tegap! Menghadapi segala harapannya yang mulai menjauh pergi. Bantulah mentata kembali angan yang sudah dirusakkan oleh hati yang lain. Jangan sampai lengah untuk senantiasa membuat kesepakatan pada penghuni kepala dan pemilik detak untuk selalu ikhlas… terima semua keadaan yang sudah terjadi dan melupakan apa yang sepantasnya dilupakan.

Dear hati… kini semuanya telah terjadi. Bukankah cukup puas untuk menjadi hebat?! Merasakan banyak rasa hingga retak tercacah oleh sebuah hal yang bernamakan kehilangan.

Percayalah… mungkin masih ada satu rasa yang masih kautunggu kedatangannya, yaitu ‘dicintai dengan tulus oleh orang yg kaucintai . Ya, itu yang belum kamu rasakan, hati.

Lekas perintahkan pada airmata untuk secepatnya berhenti, aturlah nafas untuk membantu sang pemilik raga menenangkan dirinya, karena sang pemilik jiwa telah menjanjikan bahwa kebahagiaan pastilah datang tepat pada waktunya.



Aku Rindu