May 1, 2015

Malam ini Menghadiahkan Sebuah Senyuman

Malam ini bisa kita tutup dengan cara biasanya: Selepas hari yang melelahkan atau membosankan, kamu merebahkan tubuhmu di atas tempat tidur. Kamu sudah mencuci muka, tentu saja. Tak lupa cuci tangan dan kaki. Lampu sudah dimatikan, tetapi kamu belum mau menyimpan telepon genggammu. Kamu ingin membuang-buang waktu dengan membaca hal-hal yang tidak penting, seperti seharian tadi, hidup kadang-kadang hanya tentang membunuh kebosanan, kan?

Malam ini bisa kita tutup dengan cara biasanya: Kamu tersenyum ketika membaca atau melihat sesuatu yang menarik perhatianmu, seperti tulisan ini. Tapi senyum itu tak akan bertahan lama. Maka kamu terdiam untuk beberapa lama. Untuk sekadar memikirkan benarkah kamu orang yang seperti itu? Kemudian kamu mengiyakan. Kamu memang orang yang seperti itu. Tidak apa-apa.

Malam ini bisa kita tutup dengan cara biasanya: Ada yang menonton. Ada yang berdoa. Hidup ini biasa-biasa saja… Seperti malam yang gelap dan cahaya lampu yang bisa redup. Ada yang ketakutan. Ada yang bersenang-senang. Tidak semua orang baik beruntung dan banyak orang beruntung nyatanya tidak begitu baik.

Malam ini bisa kita tutup dengan cara biasanya: Demikianlah rasa kantuk menyerangmu dengan cara yang misterius. Menghadirkan berbagai jenis pikiran yang padahal tak bisa kamu jelaskan satu per satu. Apa yang terjadi pagi tadi setelah kamu menyikat gigi? Apa kata pertama yang kamu dengar hari ini? Hidup ini membosankan karena hanya berisi pengulangan-pengulangan…

Malam ini mau kita tutup dengan cara biasanya?

Mungkin hidup akan lebih menarik jika malam ini tidak kita tutup dengan cara biasanya. Barangkali ini bisa dicoba: Mereka yang sebelum tidur menghadiahkan sebuah senyuman, akan terbangun dengan kebahagiaan!

Aku Rindu