Dan ketika kemudian kalian duduk berdua, dia meletakkan kepalanya di pangkuanmu, sambil bercerita tentang orang-orang yang ditemuinya sepanjang waktu itu - sampai kemudian kedua matanya terlelap.
Hangat yang seperti ini memang tidak dialiri teh melati yang uapnya mengepul, atau dibungkus dengan selimut tebal. Hangat yang tak butuh apa pun selain kehadirannya sendiri, dan keberadaanmu untuknya saat itu.
Hangat yang terus terasa, bahkan sampai fajar menyapu bumi dengan matanya.
Tuhan, aku sungguh sayang dengan mas paijoku ini…
