Sep 7, 2015

Menilai Seseorang

Tertawa.
Tampaknya bahagia. Tapi siapa sangka, tak ada kegembiraaan. Ia hanya tertawa, untuk menutupi kesedihan sesungguhnya.

Menangis.
Mungkin kau pikir ia sedang sedih. Ditimpa kemalangan atau kesusahan. Justru tidak begitu. Ia menangis sebab terlalu penuh hatinya oleh kegembiraan. Itu air mata bahagia.

Marah.
Air mukanya tak menyenangkan. Mulutnya terus berkata macam-macam. Kau sebal karena dimarahi. Tahukah? Marahnya pertanda sayang. Pertanda ia khawatir pada keselamatanmu.

Cuek.
Terlihat tak peduli. Tak pernah bertanya kabar atau menyapa lebih dulu. Seperti orang yang sombong. Padahal kau hanya tidak tahu. Berulangkali ia mencoba menyapa, tapi terlampau gugup. Maka ia tampak tak peduli di matamu. Meski sebenarnya ia peduli padamu.

Kau mengerti?
Apa yang sebenarnya terjadi tidak selalu seperti kelihatannya.
Maka berhentilah. Menilai seseorang dari apa yang terlihat di permukaan.

Aku Rindu