May 23, 2015

Kacau


Ketika aku remuk, lukaku menganga, hatiku tak berbentuk, air mata yang jadi penyampai laraku tak mampu mengalir lagi, putus asa pun menghampiri.

Tak ada permisi, ia hinggap di hati dan perlahan memenuhi otak dengan pikiran-pikiran rombeng.

Tapi, sesuatu yang menyilaukan datang. Ia tak membuat lukaku pulih dengan cepat, tapi menjadikan aku berani bangkit meski sulit.

Manusia mana yang kan menolak?

Dan ia kusebut hidayah.

Aku Rindu