Sep 16, 2015

Rasa Untuk Siang

seperti terbakar di bawahnya siang
terasa angin berhembus api
sejuknya entah kemana
apalagi rindangnya cemara tak terlihat lagi
bahkan fatamorgananya saja tak ada

menghitam terus menghitam
kulitku terbakar mentari
kering kerontang tak ada sejuk
apalagi oase tak nanpak mata
bahkan setetesnya saja tak ada

inikah siang ataukah memang mentari yang marah
tak memberi awan menutup sebentar saja
semua habis seakan di makan panasnya
semua tak tersisa
semua tak terlewatkan
semua tak di beri kesempatan

semua tak di beri ampun
begitu pula aku, tak di beri ijin sebentar saja
aku hanya ingin memutar waktu
kembali pada pagi tadi
biar ku kantongi sejuk-sejuk dari daun cemara
untuk sebuah bekal menapaki panas
biar aku tak terbakar di bawahnya siang...
 

Aku Rindu