Sep 16, 2015

Anak Sekolah Kini, Jual Diri Demi Gaya Hidup

Gaya hidup bagi anak sekolah adalah sebuah gengsi yang harus mereka perjuangkan, beruntunglah anak-anak dari kalangan keluarga yang berkecukupan, untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup tersebut tidak terlalu sulit, tapi sebaliknya bagi anak-anak yang dari keluarga yang tidak berkecukupan, maka berbagai cara pun mereka lakukan demi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tapi ini tentunya bagi sebagian dari mereka yang ingin ikut-ikutan mengikuti Trend Zaman.

Gadget dan fashion menjadi simbol status sosial, semakin bermerek gadget yang dipakai maka semakin tinggi gengsi dan status sosialnya. Banyak anak-anak yang dari kalangan yang kurang berkemampuan secara ekonomi, terjerumus dalam persaingan ini, memaksakan diri demi gengsi maka jual diri pun dilakukan, bagi mereka yang penting tidak ketinggalan zaman.

Trend HP bermerek mahal menjadi ajang persaingan anak sekolah, begitu juga pakaian bermerek serba mahal menjadi pembicaraan mereka sehari-hari. Saya berbincang dengan salah satu orang tua yang mempuanyai anak duduk dibangku SMA, sebagai orang tua yang tidak ingin anaknya terjerumus dalam pergaulan sosial yang menyesatkan, sebagai orang tua pun berusaha untuk memenuhi kebutuhan gaya sosial tersebut, hal ini di lakukan karena beliau sebagai orang tua banyak mengamati  kondisi sosial anak-anak usia sekolah, terutama pelajar SMP dan SMA.

Beberapa yang saya temui, mereka yang terjerumus dalam prostitusi Putih Abu-abu adalah mereka yang ingin memenuhi tuntutan gaya hidup di sekolah, ingin membeli HP yang mahal dan pakaian bermerek, demi gengsi pada teman-teman, sementara orang tua mereka tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berdasarkan pengalaman tersebut,maka beliau sebagai orang tua berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan anaknya, karena mencekoki mereka dengan berbagai nasehat saja tidak cukup.

Fenomena ini bukanlah sesuatu yang mengagetkan sebetulnya, dan bukan hanya baru-baru ini terjadi, zaman saya masih SMP pun sudah ada teman sekolahan yang bisa melakukan hal seperti itu, hanya saja pada kondisi sekarang, anak-anak SMP dan SMA nya lebih berani dan lebih terbuka. Kecenderungan seperti ini tidak saja terjadi di kota-kota besar, didaerah-daerah pun sudah marak dilakukan. Bagi kalangan yang mampu mungkin akan sangat sangat mudah memberikan perhatian juga kebutuhannya, tapi tidaklah bagi sebagian kalangan yang tidak berkecukupan, boro-boro memperhatikan anak, untuk mencari kebutahan sehari-hari saja sulit untuk didapatkan.

Aku Rindu