Jul 4, 2015

Cinta yang Membutakan Hati, Bukanlah Cinta Namanya

Cinta sejatinya adalah keindahan dan kesucian bila itu berasal dari hakekat hati yang apa adanya. Cinta pada tempat dan yang seharusnya tanpa kepentingan nafsu dan keinginan macam-macam. Pada hakekatnya bukan cinta itu buta. Tapi manusia yang buta memaknai sejatinya cinta. 

Menyalahgunakan cinta demi memenuhi nafsu dan keegoaannya. Bila seseorang katanya atas nama cinta melakukan segala cara yang tidak sesuai norma dan melanggar etika. Itu karena hatinya yang buta. Ia justru telah kehilangan cinta. 

Manakala ada yang membawa-bawa cinta demi sebuah perselingkuhan. Bukankah pada saat bersamaan ia telah mengabaikan cinta pada istri atau suami dan anak-anaknya? Sebab tidak mengerti cinta sesungguhnya telah banyak menyebabkan anak manusia kehilangan nyawa. 

Cinta hanya dimaknai untuk saling memiliki dan nafsu belaka. Begitulah jadinya. Membutakan mata hati. Karena atas nama cinta pula tidak sedikit orang tua yang mencelakakan hidup anak-anaknya. Cinta yang berupa untuk menguasai dan intervensi bukanlah cinta lagi namanya. Tapi demi untuk membesarkan ego dan membebaskan ketakutan. Ketika cinta dipahami dengan kebutaan hati, maka banyak bencana dan ketidak-benaran. Cinta yang menjadi sumber keindahan, kedamaian, dan kebahagiaan hanya menjadi omong kosong belaka.

Aku Rindu