Jun 29, 2015

Kekayaan Sejati

Suatu saat nanti, kamu akan menjadi orang besar. hari ini kamu berlelah menjemput rezeki, nanti rezeki yang lelah menjemputmu, mengejarmu. semakin banyak nikmat yang akan terus datang kepadamu–sebanyak kamu mensyukuri nikmat yang kamu dapat hari ini. pula, nikmat yang datang dalam bentuk harta kekayaan. 

kamu harus bersiap. kamu harus punya ilmu tentang itu. tidak akan datang rezeki kepadamu, jika kamu tak siap. tanpa ilmu, rezeki yang datang hanya sebatas bentuknya, tidak bersama berkahnya.

ingatlah ini. 

harta yang mengendap di rumahmu, di kantongmu, di tabunganmu–ada bagiannya yang bukan milikmu. ada yang menjadi rezeki pasanganmu, ada yang menjadi rezeki anakmu, ada yang menjadi rezeki orang lain yang dititipkan Allah melaluimu–entah milik pedagang yang barangnya kamu beli, orang-orang yang berhak atas hartamu, bahkan orang-orang yang mencuri darimu.

harta yang kamu belanjakan tidak demikian, semuanya milikmu. harta yang kamu sedekahkan menolongmu di akhirat kelak. harta yang kamu zakatkan memurnikanmu, menumbuhkanmu. harta yang kamu wakafkan menambahkan dan meneruskan pahalamu–meskipun kamu mati. harta-harta ini yang menjadi milikmu, hanya milikmu sendiri. 

jadi kalau kamu mau memikirkan kekayaan untuk dirimu sendiri, jangan tanggung-tanggung!
ingatlah apa kekayaanmu yang sejati, yang kekal sampai mati.

Aku Rindu