Jun 30, 2015

Tentang Sebuah Pandangan

Pernahkah bercerita kepada orang yang kamu anggap bisa memberikan nasehat?

Pernahkah bercerita kepada orang yang kamu segani, dengan maksud untuk mendapatkan suatu pandangan ?

Jika pernah, mungkin kamu bercerita kepada orang yang tepat, orang yang bisa bersikap netral untuk memberikan pandangan-pandangannya, nasehat bijak, bukan malah menyudutkan, menyalahkan atau menyerang.

Namun apa yang terjadi jika itu sebaliknya? Jika dengan bercerita tujuannya akan membuat lega, menambah pemahaman dan pandangan baru namun ternyata dengan bercerita malah memperparah keadaan, disalahkan atau bahkan disudutkan.

Masih ingin bercerita kepada orang tersebut? Mungkin akan dipikir-pikir dulu.

Kepercayaan yang sudah diberikan karena menghormatinya untuk tetap bisa terlibat namun caranya yang benar-benar tidak layak untuk seorang yang sudah diberikan kepercayaan. 
Ada perasaan kecewa terhadap orang-orang tersebut? Tentu. 

Lebih baik menjaga jarak, diam dan tidak ingin membahas. 

Bercerita bukan hanya soal menghormati, bukan sekedar formalitas tapi lebih dari itu, menghargai bahwa ia dilibatkan dalam segala hal. Padahal orang yang dilibatkan mungkin tidak pernah melibatkanmu dalam hal-hal tertentu. Tapi kamu sendiri yang sadar akan posisimu, bukan untuk memutuskan tapi memberikan pandangan. Bukan malah menguasi keadaan. 

Bukankah Allah menciptakan semua yang ada dimuka bumi ini berpasang-pasangan, ada atas pasti ada bawah, ada baik dan ada buruk, ada kelebihan dan ada kekurangan, ada sisi positif dan ada sisi negatif, begitu seterusnya.

Aku Rindu