Jul 9, 2015

Belajar Diam

Menurut saya, “mendengar” di zaman sekarang adalah sebuah keahlian yang keren. Mengapa? Ya karena tidak semua orang bisa melakukannya dengan baik.

Dimana-mana orang lebih suka berlomba-lomba untuk pintar bicara, bukan pintar mendengar. Orang lebih senang berkoar-koar mengutarakan pendapatnya yang ia pikir lebih benar , dibanding duduk tenang dan mencoba mendengar satu demi satu masukan yang mungkin saja bisa bermanfaat bagi dirinya.

Orang sekarang lebih senang berbicara panjang lebar dibanding diam sejenak, memberi ruang pada orang lain untuk berkata. Sibuk mengeluarkan rentetan kalimat-kalimat pamungkas miliknya, tapi tuli dengan jeritan hati orang-orang di sekitar mereka.

Jumlah orang pintar sekarang semakin banyak. Membuat saya kemudian berpikir keras. Apakah mereka benar-benar pintar? Atau cuma mau terlihat pintar dengan sibuk bicara banyak ? Entah.

Bicara seperlunya, mendengarlah lebih banyak. Dengan mendengar, hati bisa lebih baik bekerja. Ketika lidah tak banyak berkata-kata, pikiran jauh lebih mampu menangkap situasi, hati jauh lebih peka membaca hikmah.

Sebab diam adalah emas. Maka jika memang bicara, usahakan yang keluar adalah permata, bukan racun - apalagi hanya sebagai pemuasan ego diri untuk terlihat ‘pintar’

Aku Rindu