Jul 10, 2015

Mencintai Pasangan

Suatu ketika saya pernah melakukan sebuah obrolan ringan dengan seorang pengusaha kaya. Dia memang kaya banget, namun sayang dia seorang duda. Dia punya harta dan tahta namun tidak punya wanita. Hampa katanya. 

Kasus di atas hanya contoh, betapa pentingnya peran seorang istri bagi suaminya, yang keduanya saling melengkapi. Dan saya yakin masih banyak contoh kasus yang lainnya. Sepasang suami-istri diibaratkan sebagai pakaian dan badan, keduanya saling melekat. Hal tersebut menandakan sebuah keintiman yang terasa sangat dekat.

Sepasang suami istri adalah dua jiwa yang terbelah kemudian menyatu. Hal itu menandakan jika salah satunya hilang, maka diibaratkan jiwanya sudah tidak lagi utuh. Sepasang suami istri diibaratkan tempat bercocok tanam dan penanamnya, diharapkan adanya benih yang kelak tumbuh menjadi generasi. Kaitannya dengan hal itu, terdapat dalam Q.S Al-Baqarah ayat 223 berikut ini:

”Istri-istrimu adalah ( seperti ) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah ( amal yang baik ) untuk dirimu sendiri, dan bertakwalah kepada Alloh, dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemuiNya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman”.

Setiap tindakan baik suami istri untuk saling menyenangkan dihitung ibadah. Selain dampak baiknya adalah keluarga menjadi harmonis. Subhanallah, betapa agama Islam sungguh indah, menjadikan sebuah aktivitas yang menyenangkan sebagai ibadah. Ibadah yang nantinya sebagai investasi akhirat kita.

Jika anda seorang istri, kapan terakhir kali anda jatuh cinta pada suami? Jika anda seorang suami, kapan terakhir kali anda jatuh cinta pada istri? Kalau kita hanya jatuh cinta pada awal pernikahan saja, hal itu masih sangat kurang. Jatuh cintalah yang berulang kali dan setiap waktu padanya. Seperti mas paijo tiada hari tanpa jatuh cinta,hehe.., Jadikan hari-hari yang dilalui dalam keluarga dengan penuh cinta. Tak masalah jika pagi berpisah karena sama-sama kerja, kemudian siangnya bilang kangen. Kadangkala menggombal yang sesuai kadar juga diperlukan, namun jangan terlalu sering menggombal.

Coba kita agendakan waktu misalnya hanya setahun sekali, sehari saja berdua untuk mengulang masa bulan madu, tanpa anak-anak tentunya. Walaupun usia pernikahan sudah tua, namun bumbu-bumbu cinta itu harus terus tetap muda agar keluarga bahagia. Jadi, cintailah pasangan Anda!

Aku Rindu