May 3, 2015

Rasa Iri Mencuri Kebahagiaan

Pernahkah kita merasa tidak suka dengan kebahagiaan, kesenangan dan kesuksesan orang lain ?? rasanya manusiawi ketika kita merasa takjub atau merasa kagum lalu akhirnya, timbul perasaan ingin seperti orang lain yang terlihat happy atau terlihat sukses. 

Jika perasaan seperti itu berkembang menjadi motivasi bagi diri untuk mengejar kesuksesan atau kesenangan dengan cara yang positif, menjadikan perasaan iri tadi motivasi yang membangun, maka rasa iri menjadi tidak masalah.

Tapi ketika perasaan iri berkembang menjadi dengki, membenci dan akhirnya menimbulkan perasaa anti pati. Secara personal memusuhi dan bersikap tidak sepatutnya. Maka berhati-hatilah karena rasa iri sudah berhasil mencuri kebahagiaan diri kita. Bukan hanya mencuri kebahagiaan, iri juga mengikis kebajikan dan membekukan hati.


Sebagai manusia biasa, sifat dan sikap-sikap salah adalah sejatinya. Karena sebagai mahluk fana, manusia memang tempatnya khilaf dan salah. Kita hidup pada peta yang berbeda satu sama lain, kadang kita memandang kehidupan orang lain begitu sempurna. Bisa jadi orang lain justru melihat kehidupan kitalah yang mereka inginkan. 


Yang saya coba pahami adalah, bahwa setiap orang memiliki jalan dan cara hidup masing-masing. Bagaimana kita mengelola garis hidup kita dengan sikap terbaik yang kita bisa. Mengelola perasaan yang hadir entah iri, benci, suka, bahagia, sedih dan lain-lain dengan tetap berfikir bahwa semua ini adalah cara Tuhan mendidik kita untuk terus berusaha menjadi manusia yang lebih baik.

Aku Rindu