May 16, 2015

Jadilah Wanita Berkelas Dan Mahal

Sebutan sebagai pelacur, psk, Perek, Jablay, Cabe-Cabean, kata-kata negatif tersebut sangat erat sekali disematkan kepada kaum wanita. Sangat disayangkan, wanita yang sejatinya mahluk mulia, begitu terhinakan. Terlebih lagi jika kita ingat kembali pelajaran sejarah dijaman kita sekolah, guru-guru kita menceritakan bagaimana beratnya perjuangan R.A Kartini untuk mengangkat derajat kaum wanita. Dengan segala daya upaya beliau membela hak-hak wanita agar wanita tidak lagi menjadi objek penghinaan dan objek seksual semata. Namun seiring berubahnya jaman, dengan  mengatas namakan eksistensi semata, banyak wanita mengorbankan harga dirinya. Dengan tujuan awal menunjukan eksistensinya, banyak wanita bisa disebut kebablasan dalam mengekspresikan, sehingga membuat kesan murahan.

Saya sebagai wanita merasa sangat miris, sedih rasanya ketika melihat wanita dijadikan objek seksual bahkan hinaan semata. Terlebih lagi wanita-wanita itu adalah anak-anak yang baru beranjak gede (ABG). Virus mencari eksistensi semata telah menjangkit ABG-ABG, bahkan disekolah-sekolah, banyak dari mereka yang salah mengartikan eksistensi. Sering kita lihat ABG disekolah-sekolah yang dandannya biiyyuuuuhhh makkk..., menorr abis, dengan baju ketat (sangking ketatnya sampe ya ampunnn..., sengaja kale yee..hehe..), pake make-up, kaos kaki panjang, flat shoes, rok mini (ada juga yang rok panjang tapi dibuat seketat-ketatnya, sampe susah kalau dibuat jalan kaya penganten sunat, timik-timik hehe..). Sering juga kita lihat anak-anak baru gede ini dijalan, dengan hotpens yang pendek, baju buntung (sampe mata-mata nakal pada melotot), berkeliaran dijalan-jalan memamerkan lekuk tubuh mereka yang masih ranum, dan tidak jarang banyak laki-laki menggoda. Mereka sering disebut anak cabe-cabean.


Saya sebagai wanita, melihat wanita yang berpakaian kayak gitu koq geli, gerah, kerih rasane yo, malu sendiri, gak cuma lihat pada ABG aja sih, tapi yang paling parah nich wanita yang sudah cenderung emak-emak, sudah punya anak, cek ngoyone cara berpakainya, ya Tuhan..., seperti kekurangan kain (ketat, mecotot kabeh ndek awak), maunya bergaya narsis, eksis tapi gak melihat bentuk tubuhnya pantes gak sih dandan kayak gitu, pokok asal nempel aja di badan, gak peduli apa kata orang yang penting laki-laki yang melihat seneng dan emang di sengaja untuk menunjukkan kalau dirinya bispak biar mata para lelaki tertarik padanya, mau gak mau nilai wanita jadinya rendah, murahan, karena mata laki-laki nakal yang genit bisa menikmati dengan gratis.

Nah bagi mereka eksistensi adalah menjadi terkenal di pergaulan dan dikalangan laki-laki. Menjadi gampangan asal bisa dikenal laki-laki, menjadi bispak agar masuk kekelompok orang-orang yang ngehits dipergaulan, bela-belain nongkrong dan ikutan minum-minum biar dibilang keren, gaya sok-sokan gitu. Padahal eksistensi yang dimaksud R.A Kartini bukan seperti itu. Eksistensi yang dimaksud adalah wanita harus menjadi objek perubahan, dari sesuatu yang buruk menjadi baik. Gak perlulah ngehits dengan rela menjadi wanita bispak atau lainnya. Banyak cara menjadi ngehits dan eksis tanpa harus menjadi murahan, rendahan, misalnya buatlah karya seperti menulis, bikin cerpen, blog atau buku. Atau aktif di organisasi-organisasi sosial yang positif, atau ikut komunitas-komunitas positif dan kreatif. Sekali lagi banyak cara menjadi eksis tanpa harus menjadi murahan.

Jadilah Wanita Mahal dan Berkelas
Jadilah wanita mahal dan berkelas. Janganlah memarken harta berhargamu yaitu auratmu. Wanita yang mahal dan berkelas bukanlah wanita yang mendapat perhatian dari lelaki, ketika berjalan dengan memamerkan lekuk tubuhnya. Wanita mahal adalah wanita yang menjaga auratnya dari mata-mata liar lelaki, wanita yang mampu membuat lelaki malu menatapnya secara liar. Karena barang yang berkelas itu bukanlah barang yang dilihat banyak orang dengan seenaknya atau diobral siapapun boleh lihat. Barang yang berkelas adalah barang yang hanya boleh dilihat oleh mereka yang mampu, yaitu laki-laki yang mampu meminang engkau, dan menjadi suamimu yang sah.

Jadilah wanita mahal dan berkelas. Wanita mahal dan berkelas tidak rela walaupun sejengkal dari tubuhnya disentuh, bahkan dipeluk atau dicumbu lelaki yang tidak ada ikatan dengannya. Wanita mahal dan berkelas adalah wanita yang mampu menjaga tubuhnya dari tangan-tangan lelaki. Namun banyak yang berpendapat, kalau wanita yang digandeng atau dipeluk oleh banyak lelaki itu adalah mereka merasa dirinya laku dan digemari para laki-laki liar. Sedangkan wanita yang tidak pernah digandeng dianggap tidak laku, terlalu kaku, katanya wanita ndeso gak gaul. Sebenernya tidak menyalahkan pendapat seperti ini, memang biasanya barang murah itu cepat laku dan banyak peminatnya, banyak yang coba-coba tapi banyak juga setelah dicoba-coba tidak jadi dibeli karena kwalitasnya yang buruk. Wanita mahal dan berkelas hanya rela disentuh, dipeluk, dicumbu oleh mereka yang benar-benar serius dan mampu mengucap akad nikah. Bukan hanya jadi bahan coba-coba. Jadilah wanita berkelas dan mahal !!!

"Jadilah wanita berkelas, karena kalau anda gak mampu jadi mahal, ya setidaknya jangan murahan donk...."

 

Aku Rindu