Bayangin, dirimu lima tahun dari sekarang, di rumah
baru dengan sinar matahari yang hangat menembus jendela, makanan di atas
meja… ada seseorang yang masuk dari pintu depan dan memelukmu, membawa
sekotak kue untuk merayakan anniversary kalian.
Lalu sepuluh tahun kemudian, bayangkan anak-anak yang lucu, dan orang yang sama berdiri di sampingmu, menggandeng tangan mereka sambil tertawa-tawa…
Dan beberapa puluh tahun kemudian… kamu dan orang itu duduk berdampingan, berbagi hari-hari penuh rutinitas yang sama, membuat teh, membaca koran, but he’s always there. Dia ada pada saat-saat terbaikmu, juga pada saat-saat terburukmu, apapun kondisinya. Bahkan saat kamu tidak lagi terlihat seperti sekarang, bahkan setelah begitu banyak kesalahan dan pertengkaran, dia akan terus ada.
Can you imagine that person?
Lalu sepuluh tahun kemudian, bayangkan anak-anak yang lucu, dan orang yang sama berdiri di sampingmu, menggandeng tangan mereka sambil tertawa-tawa…
Dan beberapa puluh tahun kemudian… kamu dan orang itu duduk berdampingan, berbagi hari-hari penuh rutinitas yang sama, membuat teh, membaca koran, but he’s always there. Dia ada pada saat-saat terbaikmu, juga pada saat-saat terburukmu, apapun kondisinya. Bahkan saat kamu tidak lagi terlihat seperti sekarang, bahkan setelah begitu banyak kesalahan dan pertengkaran, dia akan terus ada.
Can you imagine that person?