Apr 12, 2015

Waktu Bersama



Percakapan-percakapan denganmu selalu tak pernah berakhir titik. Selalu saja kurindukan meski terkadang hanya ada percakapan basa-basi lalu pergi terlelap.

Bicara denganmu selalu membuat kita melihat dunia yang berbeda, dunia kita. Hanya ada kamu dan aku di dunia yang sangat luas milik kita. Meski terkadang hanya menemui tembok-tembok pantai yang terasa aneh.

Berjalan begitu saja tanpa menemui penat meski kadang sering muncul tanda bosan “apa yang akan kita bicarakan?” Itu bukan tanda bosan menurutku, itu karena kita terlalu selektif memilih topik percakapan yang akan dibahas dengan waktu yang sangat terbatas yang kita miliki.

Betapa aku ingin menghentikan laju waktu disaat itu. Kala tawa dan suara menjadi sajian istimewa.

Bicara tentang petualanganmu, tentang taman-taman tanpa nama, tentang peliharaan, tentang film, tentang es krim, tentang purnama dan hujan.

Datanglah lagi, sesering yang kita mau. Selagi masih bisa kita miliki waktu bersama, karena suatu ketika nanti tak akan pernah bisa. Mendengar bicaramu, tawamu, kesahmu dan teriakmu. Berjalan di dunia kita masing-masing, kau dan aku membagi bumi menjadi dua, kamu di siang aku di malam.

Bagiku penantian itu tak pernah lebih berarti daripada kedatangan yang setulus hati.
Kamu benar. Selama apapun yang kuhabiskan untuk menunggu, jika tak ada kedatanganmu maka aku bisa apa?
Ketika itu, aku sudah bilang jika tak ingin lagi percaya pada janji.
Tapi kamu mengucap lagi untuk kuterima seperti sebelumnya.

Kau selalu di hatiku mas Paijo…
Selamat malam...sayang....


Aku Rindu