Apr 17, 2015

Jatuh



Kita tidak pernah terbiasa untuk gagal. Mungkin benar kata Seth Godin.

People are not afraid of failure. They are afraid of blame.

Pada dasarnya, bukan kegagalan itu sendiri yang kita takutkan. Tapi ketika gagal, kita disalahkan, dihina, dan dihujani dengan perkataan “Kan udah dibilangin, rasain tuch gagal”.

Sayangnya, cemoohan dan perkataan itu justru sering datang dari orang-orang terdekat kita sendiri. Sahabat, pasangan, bahkan orang tua. Tidak, jangan salah sangka bahwa mereka tidak mendukung kita, justru itulah tanda cinta mereka.

Mereka tidak sanggup melihat kita terpuruk. Mereka tidak ingin melihat kita jatuh.

Tapi induk elang selalu berani melepaskan anaknya belajar terbang meski sayapnya belum benar-benar sempurna.

Dan induk owa membiarkan anaknya bergelayutan di tubuhnya, meski karena pegangannya yang belum kuat, ia harus mengangkatnya berkali-kali.

Dan ibu bapak kita, pernah melepaskan kita untuk selalu jatuh. Saat kita bayi dan memilih untuk berhenti merangkak, berjuang berdiri dan berjalan sendiri.

Mereka membiarkan kita jatuh. Kita jatuh, bangkit, jatuh lagi, dan bangkit lagi. Cinta menguatkan mereka untuk melihat kita jatuh, karena mereka tahu ada yang jauh lebih penting dari itu.

Saya kembali teringat memori Bruce Wayne ketika ia jatuh ke dalam gua di Wayne Manor.

Why do we fall? 

So we can learn how to pick ourselves up

Maka beranilah untuk jatuh. Karena dengannya kita belajar caranya bangkit.


Aku Rindu