Kita tidak
pernah terbiasa untuk gagal. Mungkin benar kata Seth Godin.
People
are not afraid of failure. They are afraid of blame.
Pada
dasarnya, bukan kegagalan itu sendiri yang kita takutkan. Tapi ketika gagal,
kita disalahkan, dihina, dan dihujani dengan perkataan “Kan udah dibilangin, rasain tuch gagal”.
Sayangnya,
cemoohan dan perkataan itu justru sering datang dari orang-orang terdekat kita
sendiri. Sahabat, pasangan, bahkan orang tua. Tidak, jangan salah sangka bahwa
mereka tidak mendukung kita, justru itulah tanda cinta mereka.
Mereka tidak
sanggup melihat kita terpuruk. Mereka tidak ingin melihat kita jatuh.
Tapi induk
elang selalu berani melepaskan anaknya belajar terbang meski sayapnya belum benar-benar
sempurna.
Dan induk
owa membiarkan anaknya bergelayutan di tubuhnya, meski karena pegangannya yang
belum kuat, ia harus mengangkatnya berkali-kali.
Dan ibu
bapak kita, pernah melepaskan kita untuk selalu jatuh. Saat kita bayi dan
memilih untuk berhenti merangkak, berjuang berdiri dan berjalan sendiri.
Mereka
membiarkan kita jatuh. Kita jatuh, bangkit, jatuh lagi, dan bangkit lagi. Cinta
menguatkan mereka untuk melihat kita jatuh, karena mereka tahu ada yang jauh
lebih penting dari itu.
Saya kembali
teringat memori Bruce Wayne ketika ia jatuh ke dalam gua di Wayne Manor.
Why
do we fall?
So
we can learn how to pick ourselves up
Maka
beranilah untuk jatuh. Karena dengannya kita belajar caranya bangkit.