Saat memilih
pendamping hidup, ego seringkali mengajak memilih yang sedang dicintai. Atau
memilih yang indah parasnya. Atau yang mapan finansialnya. Padahal cinta bisa
beralih, indah wajah tak sejati, harta pun tak abadi.
Maka betapa
bijak jika yang kau jadikan pedoman utama adalah akhlak dan ilmu. Saat memilih
suami, bukan tampan yang jadi pilihan. Dia calon ayah. Seberapa mulia sifat
yang akan diteladankan, seberapa luas ilmu apa yang akan dia ajarkan.
Begitu pun
saat memilih istri. Betapa banyak perempuan shalihah yang berhati mulia dan
berilmu tinggi, namun tak kau pertimbangkan sama sekali hanya karena kemuliaan
itu terbungkus raga yang menurutmu kurang menawan.
Padahal
perempuan shalihah, kelak jadi bidadari tercantik di surga-Nya. Anakmu lebih
butuh ayah bunda yang baik akhlaknya dan tinggi ilmunya, dibanding ayah bunda
yang indah parasnya. Indahnya akhlak menyatukanmu bukan hanya di dunia, tapi
sampai surga-Nya.