"Menikah denganmu.. menetapkan cinta.. melintasi perjalanan usia.."
Sepenggal
lirik dari Kahitna yang maknanya dalam sekali.
Menikah, pasti semua orang ingin menikah. Keinginan memiliki teman hidup pastilah ada di dalam hati setiap manusia. Karena kita adalah mahluk sosial, tidak bisa hidup soliter. Secara biologis pun, setiap dari diri kita memerlukan pasangan.
Menikah, pasti semua orang ingin menikah. Keinginan memiliki teman hidup pastilah ada di dalam hati setiap manusia. Karena kita adalah mahluk sosial, tidak bisa hidup soliter. Secara biologis pun, setiap dari diri kita memerlukan pasangan.
Pertanyaannya,
pasangan yang seperti apa ?
Jodoh siapa yang tahu.
Bicara jodoh, bagi saya pribadi itu adalah masalah perjalanan. It’s a journey, not a destination. So what is it like ?
Jodoh siapa yang tahu.
Bicara jodoh, bagi saya pribadi itu adalah masalah perjalanan. It’s a journey, not a destination. So what is it like ?
Let’s see..
Saat
menikah, banyak orang yang berucap : “akhirnya.. inilah jodoh saya”
Ucapan ini mungkin memang hasil dari pencarian panjang akan jodoh, penantian yang begitu lama membuat kita merasa pertemuan adalah bagian akhir nya. Masa pacaran yang sangat lama seolah menegaskan bahwa pernikahan adalah ujung perjalanannya.
Kenyataannya ? Bukan seperti itu.
Ucapan ini mungkin memang hasil dari pencarian panjang akan jodoh, penantian yang begitu lama membuat kita merasa pertemuan adalah bagian akhir nya. Masa pacaran yang sangat lama seolah menegaskan bahwa pernikahan adalah ujung perjalanannya.
Kenyataannya ? Bukan seperti itu.
Terlepas
dari cara masing-masing individu mempersiapkan pernikahannya -baik itu lewat
pacaran ataupun langsung menikah- akan ada banyak hal yang kita temui setelah
menikah, perempuan dan laki-laki diciptakan dengan perbedaan yang begitu nyata,
Fisik dan cara berpikir merupakan dua hal perbedaan bawaan, alami dari Sang
Pencipta. Yang mana -dalam konteks normal- fisik seorang pria lebih kuat dari
wanita. Cara berpikirnya pun lebih logis dari wanita yang umumnya lebih
mengutamakan perasaan.
Belum lagi perbedaan - perbedaan yang menjadi watak karena didikan orang tua masing-masing. Pernikahan menyatukan dua orang yang totally different, berbeda sifat, kebiasaan, watak, berbeda keinginan, dan masih banyak setumpuk perbedaan yang rasa-rasanya tak akan selesai dalam satu hari bernama wedding day.
Belum lagi perbedaan - perbedaan yang menjadi watak karena didikan orang tua masing-masing. Pernikahan menyatukan dua orang yang totally different, berbeda sifat, kebiasaan, watak, berbeda keinginan, dan masih banyak setumpuk perbedaan yang rasa-rasanya tak akan selesai dalam satu hari bernama wedding day.
Jodoh.
Jodohkah saya dengan kamu?
Pertanyaan ini pantasnya dipertanyakan oleh mereka yang belum menikah. Tapi untuk mereka yang sudah menikah, apakah masih relevan? Jawabannya : sangat relevan.
Karena wedding day bukan ajang pertemuan jodoh, tapi hanya pintu gerbang untuk memasuki perjalanan nyata pencarian jodoh.
Masih mencari jodoh setelah menikah ? Ya. Mencari jodoh dalam diri pasangan kita, menyelesaikan segala perbedaan yang tak kan ada habisnya, menyatukan mimpi dan menyusun rencana dalam menggapainya. Menunjukkan pada dunia bahwa “Inilah kami yang masih saling mencari untuk menemukan jodoh, akan tetap kami bawa bahtera ini dengan tangan kami berdua, apapun yang terjadi”
Jodohkah saya dengan kamu?
Pertanyaan ini pantasnya dipertanyakan oleh mereka yang belum menikah. Tapi untuk mereka yang sudah menikah, apakah masih relevan? Jawabannya : sangat relevan.
Karena wedding day bukan ajang pertemuan jodoh, tapi hanya pintu gerbang untuk memasuki perjalanan nyata pencarian jodoh.
Masih mencari jodoh setelah menikah ? Ya. Mencari jodoh dalam diri pasangan kita, menyelesaikan segala perbedaan yang tak kan ada habisnya, menyatukan mimpi dan menyusun rencana dalam menggapainya. Menunjukkan pada dunia bahwa “Inilah kami yang masih saling mencari untuk menemukan jodoh, akan tetap kami bawa bahtera ini dengan tangan kami berdua, apapun yang terjadi”
Karena jodoh punya caranya sendiri untuk menemukan kita pada akhirnya.
Meskipun dengan cara yang tidak dapat kita duga. Dan Aku tak pernah
menyesal memilikimu. Bahkan jika waktu dapat diulang kembali, aku akan tetap
memilihmu sebagai pasangan terbaikku.