Seorang pembohong sangat takut dibohongi dan mencurigai
semua orang di sekitarnya akan membohonginya. Sedangkan seorang yang jujur akan
selalu merasa semua di sekitarnya jujur padanya. Seorang yang jahat paling
takut dijahati dan mencurigai semua orang di sekitarnya akan berbuat jahat
padanya, sedangkan orang baik selalu beranggapan semua orang akan selalu
berbuat baik padanya.
Lalu, dari kalimat di atas bagaimana Anda bisa mendeteksi
pembohong dan orang Jujur? Mari kita lihat. Saat Anda berinteraksi dengan
seseorang, Ketika Anda mengatakan sesuatu maka dia mengatakan “Kamu bohong ya,
aku gak percaya ” Karena dia takut dibohongi sedangkan orang jujur akan selalu
percaya dengan apa yang Anda katakan, jikapun kelak dia tahu berbohong maka dia
akan memaafkan dengan menganggap orang itu khilaf.
Cara ini bisa dilakukan para jomblo yang ingin menemukan pasangan hidup TERBAIK, Ketika Anda berbicara dengan calon pasangan Anda dan kemudian dia tidak mempercayai Anda padahal Anda sudah mengatakan apa adanya maka sesungguhnya calon Anda yang tidak bisa dipercaya atau cendrung berbohong. Jadi, sebaiknya jangan diteruskan proses perkenalan (ta’aruf) Anda. Kalimat yang paling mudah diterka dari seorang yang nanti akan berkhianat kepada Anda adalah “Kamu jangan macam-macam saat aku gak bersamamu” maka sesungguhnya yang berpesan seperti inilah yang akan bermacam-macam ketika Anda sudah menjaga diri untuk tidak berkhianat.
Apa faktor penyebabnya? Karena
setiap manusia memiliki egoisme dan perlawanan terbaik dalam hidup adalah
melawan egoisme (hawa nafsu) hanya saya yang boleh orang lain tidak boleh. Coba
Anda perhatikan ilustrasi berikut ini, ketika Anda membuka foto yang
beramai-ramai dan di sana ada Anda salah satunya maka saya pastikan maka Anda
akan mencari dan menemukan Anda terlebih dahulu daripada orang lain. Itulah
egoisme yang paling sederhana dapat dilihat.
Penulis hanya ingin memperlihatkan
bagaimana “Egoisme” itu berproses. Maka Nabi SAW berpesan bahwa perang yang
paling besar adalah perang melawan hawa nafsu. Dikisahkan di Bali terjadi
pembunuhan, seorang suami membunuh istrinya padahal sedang “Honeymoon”. Ketika
itu pasangan ini datang dari Jakarta menuju Bali untuk berbulan madu, mereka
merencanakan menetap di Bali selama tiga bulan lamanya untuk menikmati
masa-masa indah. Tiba-tiba sang suami mendapatkan pesan penting dari kantornya
dan harus masuk kerja untuk menyelesaikan urusannya. Sang suami meminta
istrinya untuk tetap tinggal di Bali menunggu kedatangannya, karena dia hanya
dua hari di Jakarta.
Pagi itu Sang Istri berpesan
“Mas.. Jangan macem-macem ya di Jakarta, jangan tergoda dengan cewek lain, awas
Lho….”, Sang Suami pun pergi karena tugas kantor yang mendesak walaupun sedikit
mengganggu bulan madunya. Dia mengecup kening istrinya dan berangkat.
Entahlah, Apa yang membuatnya
ingin kembali ke Villa yang disewanya itu, setelah dia sampai di Bandara dan
sebentar lagi berangkat. Sang suami memutuskan kembali untuk ke Villa di mana
sang istrinya berada. Alangkah terkejutnya sang suami saat mendapatkan sang
istri sedang “bercinta” dengan pria lain yang sangat dimungkinkan
selingkuhannya. Dia mendengar desahan-desahan aneh dan darahnya memuncak,
padahal baru pagi tadi Istrinya berpesan “Mas.. Jangan macem-macem ya di sana,
Mas jangan tergoda cewek lain…” Tetapi justru istrinya yang melakukannya, istri
yang baru dinikahinya beberapa hari itu.
Pembunuhan itu pun terjadi.
Jadi, Anda mulai memahami
bagaimana Psikologi Komunikasi. Semoga bermanfaat dan jadilah orang jujur dan
baik hati dengan mengalahkan egoisme diri, karena kehebatan Anda terdapat pada
bagaimana Anda mampu mengalahkan hawa nafsu yang selalu menggoda Anda untuk
berbuat salah.