Nov 10, 2015

Pembohong Itu Takut Dibohongi

Seorang pembohong sangat takut dibohongi dan mencurigai semua orang di sekitarnya akan membohonginya. Sedangkan seorang yang jujur akan selalu merasa semua di sekitarnya jujur padanya. Seorang yang jahat paling takut dijahati dan mencurigai semua orang di sekitarnya akan berbuat jahat padanya, sedangkan orang baik selalu beranggapan semua orang akan selalu berbuat baik padanya.

Lalu, dari kalimat di atas bagaimana Anda bisa mendeteksi pembohong dan orang Jujur? Mari kita lihat. Saat Anda berinteraksi dengan seseorang, Ketika Anda mengatakan sesuatu maka dia mengatakan “Kamu bohong ya, aku gak percaya ” Karena dia takut dibohongi sedangkan orang jujur akan selalu percaya dengan apa yang Anda katakan, jikapun kelak dia tahu berbohong maka dia akan memaafkan dengan menganggap orang itu khilaf.

Cara ini bisa dilakukan para jomblo yang ingin menemukan pasangan hidup TERBAIK, Ketika Anda berbicara dengan calon pasangan Anda dan kemudian dia tidak mempercayai Anda padahal Anda sudah mengatakan apa adanya maka sesungguhnya calon Anda yang tidak bisa dipercaya atau cendrung berbohong. Jadi, sebaiknya jangan diteruskan proses perkenalan (ta’aruf) Anda. Kalimat yang paling mudah diterka dari seorang yang nanti akan berkhianat kepada Anda adalah “Kamu jangan macam-macam saat aku gak bersamamu” maka sesungguhnya yang berpesan seperti inilah yang akan bermacam-macam ketika Anda sudah menjaga diri untuk tidak berkhianat.

Apa faktor penyebabnya? Karena setiap manusia memiliki egoisme dan perlawanan terbaik dalam hidup adalah melawan egoisme (hawa nafsu) hanya saya yang boleh orang lain tidak boleh. Coba Anda perhatikan ilustrasi berikut ini, ketika Anda membuka foto yang beramai-ramai dan di sana ada Anda salah satunya maka saya pastikan maka Anda akan mencari dan menemukan Anda terlebih dahulu daripada orang lain. Itulah egoisme yang paling sederhana dapat dilihat.

Penulis hanya ingin memperlihatkan bagaimana “Egoisme” itu berproses. Maka Nabi SAW berpesan bahwa perang yang paling besar adalah perang melawan hawa nafsu. Dikisahkan di Bali terjadi pembunuhan, seorang suami membunuh istrinya padahal sedang “Honeymoon”. Ketika itu pasangan ini datang dari Jakarta menuju Bali untuk berbulan madu, mereka merencanakan menetap di Bali selama tiga bulan lamanya untuk menikmati masa-masa indah. Tiba-tiba sang suami mendapatkan pesan penting dari kantornya dan harus masuk kerja untuk menyelesaikan urusannya. Sang suami meminta istrinya untuk tetap tinggal di Bali menunggu kedatangannya, karena dia hanya dua hari di Jakarta.

Pagi itu Sang Istri berpesan “Mas.. Jangan macem-macem ya di Jakarta, jangan tergoda dengan cewek lain, awas Lho….”, Sang Suami pun pergi karena tugas kantor yang mendesak walaupun sedikit mengganggu bulan madunya. Dia mengecup kening istrinya dan berangkat.

Entahlah, Apa yang membuatnya ingin kembali ke Villa yang disewanya itu, setelah dia sampai di Bandara dan sebentar lagi berangkat. Sang suami memutuskan kembali untuk ke Villa di mana sang istrinya berada. Alangkah terkejutnya sang suami saat mendapatkan sang istri sedang “bercinta” dengan pria lain yang sangat dimungkinkan selingkuhannya. Dia mendengar desahan-desahan aneh dan darahnya memuncak, padahal baru pagi tadi Istrinya berpesan “Mas.. Jangan macem-macem ya di sana, Mas jangan tergoda cewek lain…” Tetapi justru istrinya yang melakukannya, istri yang baru dinikahinya beberapa hari itu.

Pembunuhan itu pun terjadi.

Jadi, Anda mulai memahami bagaimana Psikologi Komunikasi. Semoga bermanfaat dan jadilah orang jujur dan baik hati dengan mengalahkan egoisme diri, karena kehebatan Anda terdapat pada bagaimana Anda mampu mengalahkan hawa nafsu yang selalu menggoda Anda untuk berbuat salah.


Aku Rindu