Mar 25, 2015

Untukmu, kopi, kekasih paling pengertian.



Selamat pagi, kekasihku. Ah, baru juga membuka mata aku sudah merindukanmu. Kau yang paling tahu, kau memiliki aku di pagi, siang, malamku, dan di setiap aku sedang berantakan. Aku tak pernah bosan padamu. Pun kau tak pernah mengecewakanku. Ada yang kurang, jika sehari saja aku tak sempat mengecupmu. Ada yang tak pas, jika bukan kau yang kucari saat aku sedang tak ingin sendirian. Bagaimana tidak, kau adalah kekasih paling pengertian. Kau menjadi manis dan dingin, saat aku hampir meledak dibakar amarah. Lalu menjadi panas dan pahit, saat aku sedang layu karena kesepian. Tapi kekasih, berhenti menegurku dengan nyeri di kepala saat aku lupa menyapamu. Berhentilah menjadi pemarah. Ingatlah, aku juga selalu setia padamu. Entah sedang senang bukan kepalang, entah sedang berhaha-hihi dengan teman kesayangan, aku selalu mengajakmu ikut serta, bukan?

Cepat atau lambat, akan ada seseorang yang merebut cintaku darimu. Tapi kumohon kau tak perlu khawatir. Akan kubangunkan istana tersendiri untukmu. Dan jika nanti pagiku sudah dipenuhi ribuan kecupan, aku akan menyapamu setelahnya. Atau jika nanti ada dada bidang yang menangkap tangisku, tangan kiriku tetap akan menggenggammu. Aku akan mengenalkanmu padanya sebagai cinta pertamaku. Kau akan menjadi yang pertama kudengar, baikkah dia untukku. Karena lewat satu dua cangkirmu, kita akan sama-sama mencari tahu. Saat bintang sedang cantik-cantiknya, atau hujan sedang gerimis romantis, kita bertiga akan berbincang mesra. Pegang janjiku, untukmu, aku akan tetap ada.
Aku, penikmatmu.....
Hemmm Nikmatnya......


Aku Rindu