Selamat
pagi, kekasihku. Ah, baru juga membuka mata aku sudah merindukanmu. Kau yang
paling tahu, kau memiliki aku di pagi, siang, malamku, dan di setiap aku sedang
berantakan. Aku tak pernah bosan padamu. Pun kau tak pernah mengecewakanku. Ada
yang kurang, jika sehari saja aku tak sempat mengecupmu. Ada yang tak pas, jika
bukan kau yang kucari saat aku sedang tak ingin sendirian. Bagaimana tidak, kau
adalah kekasih paling pengertian. Kau menjadi manis dan dingin, saat aku hampir
meledak dibakar amarah. Lalu menjadi panas dan pahit, saat aku sedang layu
karena kesepian. Tapi kekasih, berhenti menegurku dengan nyeri di kepala saat
aku lupa menyapamu. Berhentilah menjadi pemarah. Ingatlah, aku juga selalu
setia padamu. Entah sedang senang bukan kepalang, entah sedang berhaha-hihi
dengan teman kesayangan, aku selalu mengajakmu ikut serta, bukan?
Cepat
atau lambat, akan ada seseorang yang merebut cintaku darimu. Tapi kumohon kau
tak perlu khawatir. Akan kubangunkan istana tersendiri untukmu. Dan jika nanti
pagiku sudah dipenuhi ribuan kecupan, aku akan menyapamu setelahnya. Atau jika
nanti ada dada bidang yang menangkap tangisku, tangan kiriku tetap akan
menggenggammu. Aku akan mengenalkanmu padanya sebagai cinta pertamaku. Kau akan
menjadi yang pertama kudengar, baikkah dia untukku. Karena lewat satu dua
cangkirmu, kita akan sama-sama mencari tahu. Saat bintang sedang
cantik-cantiknya, atau hujan sedang gerimis romantis, kita bertiga akan
berbincang mesra. Pegang janjiku, untukmu, aku akan tetap ada.
Aku,
penikmatmu.....
Hemmm Nikmatnya......