Menjadi
dewasa itu tidak mudah. Kadang, kita tidak mau jujur pada diri sendiri. Kadang,
kita membohongi hati hanya untuk menghibur diri. Hanya karena kita belum bisa
menerima. Kadang, kita terpaksa berbohong kepada orang lain, padahal niatnya
tidak begitu. Dan, sebenarnya kita tahu, sebagai seorang muslim, pada dasarnya
berbohong itu dosa, walau ada bohong yang dibolehkan juga. Kalau ingat ini,
jadi suka menertawakan diri sendiri juga. Jujur kepada orang lain itu
mudah,walaupun yang bersedia mendengarkan kejujuran kita juga bisa dihitung
dengan jari. Tidak semua orang siap dengan kejujuran. Sebagian besar justru
nyaman dengan kebohongan. Mungkin, mereka(kita) lelah. Karena, selama ini tidak
ada yang mengapresiasi kejujuran mereka(kita).
Sebenarnya,
kita terlalu sering membohongi diri sendiri. Berdalih untuk menyenangkan hati
orang lainlah, tidak mau membuat teman terlukalah, atau bahkan, tidak atau
belum mampu menerima dan melepaskan. Jadinya, seenak-enak saja kita membohongi
diri sendiri. Pun, kadang kita menikmatinya. Hanya untuk menghibur diri. Naif
memang. Kadang, menolak kenyataan itu lebih mudah daripada menerimanya.
Padahal, nyatanya, itu untuk ujian naik level kehidupan, dan kitanya yang
terlalu sombong tidak menerimanya,makanya kita lejih sering berbohong pada diri
sendiri.
Ah,
bohong memang mudah. Membuat dosa itu mudah. Yang sulit itu membersihkan dosa.
Entah seberapa besar usaha kita untuk berkata jujur, tak peduli kata orang,
meski mereka masih menganggap kita tidaklah jujur, ya cuek saja. Siapa pula
mereka. Kita hanya mencoba menjadi lebih baik, perkara berhasil atau tidak,
biarlah Allah yang menilai.
Semoga
kita semakin bisa berkata jujur, pada diri sendiri terutama.