Sep 2, 2015

Ketika Perasaan Hati Tidak Menentu

Pernahkah merasa sangat bosan, namun tidak tahu harus berbuat apa?

Pernahkah merasa sangat rindu, namun tidak tahu merindukan siapa?

Pernahkah merasa sangat marah, namun tidak tahu harus marah kepada siapa?

Pernahkah merasa sangat sedih, namun tidak tahu harus bercerita kepada siapa?

Pernahkah merasa ingin sekali mengeluarkan segala isak tangis, namun tidak tahu harus menuju kepada siapa?

Pernahkah merasa terlalu banyak bertanya? Pernahkah bertanya mengapa bisa sedemikian rupa? Mungkin kita terlalu sibuk mencari bahu untuk bersandar. Padahal kita punya Allah yang selalu menyayangi kita. 
Padahal kita hanya butuh sekali sujud untuk meluapkannya. Sujud yang biasa kita lewatkan begitu saja setiap sembahyang. Sujud terakhir yang menggetarkan hati.

Bukan justru memilih menghabiskan waktu dengan yang tidak bermanfaat, menghubungi yang bukan mahram untuk berbincang seharian, memarahi saudaranya yang tidak tahu apa-apa, curhat kesana kemari yang solusi pun tidak dapat, apalagi jika ditumpahkan di media sosial. Padahal urusan hati akan lebih baik jika hanya Allah yang tahu, bukan?

Allah selalu menunggu kabar darimu. Namun, jangan membuat-Nya menunggu terlalu lama. Atau kita akan ditinggalkan. Sama seperti ketika kita meninggalkan-Nya.

Bersujudlah, bukan karena takut akan murka-Nya. Terlebih karena rindu dan ingin lebih dekat dengan-Nya, karena ingin bersimpuh penuh kekhusuyukan di haribaan-Nya, dan karena ingin ketika dunia tak lagi berarti, berharap jiwa kita berada selalu di sisi-Nya dalam surga yang abadi.

Jangan lupa pada sujud terakhir. Jika ceritamu begitu banyak yang ingin diluapkan pada Allah. Lanjutkanlah pada sepertiga malam nanti.

Selamat menjalankan. Ketika sepertiga malam nanti, air begitu indah. Sayang jika tidak digunakan berwudhu.

Aku Rindu