Merasa paling benar, tak tahu malu, dan
sombong. Itu merupakan sebagian dari akibat tidak tahu diri. Mengetahui
diri sendiri itu penting, tahu kemampuan diri, kekurangan kelebihan
serta kapasitas diri memang harus dimiliki oleh setiap orang.
Karena
dengan melihat diri sendiri secara utuh akan membantu kita ,
menyelamatkan diri ini dari bahaya. Bahaya apa,? Ya bahaya tak tau malu,
memalukan atau bisa jadi memalukan serta merugikan orang banyak. Tahu
apa yang kita bisa sehingga kita mampu berbuat sesuai dengan harapan.
Tidak sok bisa, sok merasa paling hebat padahal kemampuan serta
kelebihannya itu masih pas – pasan. Tidak ada yang istimewa, toh sehebat
– hebat manusia itu pasti punya kekurangan, punya aib. Tak perlu
menuduh orang lain berbuat yang tidak kita sukai, atau bahkan menyakiti
kita itu jahat. Padahal boleh jadi kita sendiri pernah berbuat yang
demikian pada orang lain.
Hidup tanpa mengetahui diri sendiri selalu
membawa manusia pada jalan yang dangkal. Artinya, orang yang tak tahu
diri itu tidak atau belum mampu memposisikan dan melihat sebenarnya apa
yang ada pada akal, jiwa dan pkirannya dengan sesuai.
Tahu diri juga tahu posisi dimana kita
berada. Tahu dimana kita harus berbuat kapan kita harus bertindak juga
tahu kapan kita harus diam. Kadang orang tak tahu apa yang terjadi tiba
–tiba ia melakukan sesuatu pada suatu kondisi tertentu, yang padahal
situasinya tak membutuhkan apa yang ia lakukan itu. Maka jadilah salah
kaprah, salah tingkah, salah paham. Tahu diri juga perlu disaat kita
hendak menilai orang lain, jangan sampai terjadi semut dilautan terlihat
tapi gajah didepan mata malah tak terlihat sama sekali. Tahu diri
artinya tahu apa – apa yang ada pada diri serta apa – apa yang harus
diperbuat. Tahu apa yang ada disekeliling kita serta kemampuan membaca
situasi yang ada disekitar kita. Karena kalau tidak, maka kita akan
celaka. Lha kok celaka.? Ya iya kan “HALAKAM RU’UN LAM YA’RIF QODROHU”.