Jul 21, 2015

Asal Mula Tabur Bunga (Tradisi Nyekar) Di Makam

Pada suatu hari, Nabi Muhammad SAW berjalan bersama seorang sahabat melewati makam. tiba-tiba Rasulullah berhenti dan menancapkan bunga pada salah satu makam sambil membacakan Al-Fatihah. 
Sahabat bertanya pada Rasulullah “mengapa Rasulullah menancapkan bunga tersebut?” Rasulullah pun menjawab, “Tidak kah engkau mendengar jeritan almarhum yang sedang disiksa didalam kubur? hingga bunga yang kutancapkan ini kering, almarhumah akan berhenti disiksa dalam kubur”

Dari cerita tersebut lah hingga saat ini ummat Islam melakukan kegiatan Tabur Bunga (Nyekar) pada saat ziarah ke makam para wali maupun kerabat dekat. dengan harapan sang ahli kubur berhenti disiksa dalam kuburnya.

Dan pada akirnya sampai sekarang menjadi suatu tradisi bagi masyarakat kita, setiap silahturahmi ke makam selalu tabur bunga, “Mengingat mati dengan silahturahmi” Dengan doa kita pun dapat bersilahturahmi, ini adalah nilai yang kita dapat dari sebuah tradisi lebaran bernama “nyekar”. 

Kami datang ke tempat ini bukan untuk meminta hal-hal duniawi kepada orang yang telah habis masanya di dunia. 

Tapi kami datang ke sini untuk mereka orang-orang yang pernah hidup bersama kita di dunia. Saya percaya bahwa doa anak yang soleh tidak terputus. 

Tradisi ini pula yang menggetarkan hati kita bahwa dunia ini tidak berlangsung selamanya.

Aku Rindu