May 24, 2015

Secangkir Teh di Minggu Pagi

Pagi ini berbeda sedikit berat tiung-tiung dikepalaku, serasa ada bintang-bintang yang semalam masih tertinggal, ahh biarlah nanti akan hilang dengan sendirinya kalau tenggorokan dibasahi dengan teh hangat, kan sayang kalau melewatkan udara syahdu pagi ini, embun terasa lembut, kicau burung merdu beradu dengan dedaunan, secangkir teh hangat, dan semakin lengkap dengan tawa bersama orang-orang tercintaKetika kau pecahkan pagi ini dengan secangkir teh tawar.

Ketika kau membuka mata dan mulai di hadapkan pada realita.
Bahkan ketika kau memberika warna warni fantasi pada realita.
Berterimakasih lah pada Tuhan yang memberikan rasa manis.
Pada lidah yang sering menelan ludah atau bahkan membuangnya pada saat pahit.
 


Izinkan aku menyuguhkan secangkir teh disetiap pagimu. Izinkan aku menyuguhkan secangkir kopi di senja milikmu. Lalu, biarkan aku bersamamu, disetiap harinya.

Seperti secangkir teh di sore hari di kala hujan rintik di luar kaca jendela.
Menenangkan, memberi hangat di antara keteraturan dan ketergesaan.
Seperti secangkir teh di pagi hari yang sibuk.
Mengisi, memberi manis di antara hampa dan harapan. 

Ahh, setidaknya tiung-tiung dikepala sudah sedikit berkurang karena teh hangat pagi ini

Selamat menikmati hari minggu...

Aku Rindu